Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Uji aktivitas antibakteri cabai rawit hijau dan cabai rawit merah (Capsicum frutescens L) serta kombinasinya terhadap bakteri Staphylococcus aureus Munira Munira; Karina Utami; Muhammad Nasir
Jurnal Bioleuser VOL 3, NO 1 (2019): April 2019
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Syiah Ku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/j. bioleuser.v0i0.18815

Abstract

Buah cabai rawit (Capsicum frutescens L) merupakan jenis cabai yang sering digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia. Buah cabai rawit mengandung senyawa yang bersifat antibakteri seperti kapsaisin yang merupakan golongan alkaloid, kapsantin, karotenid, resin, dan minyak atsiri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol buah cabai rawit warna hijau, warna merah, serta kombinasi buah cabai rawit warna hijau dan merah terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu P0 (akuades sebagai kontrol), P1 (ekstrak buah cabai rawit hijau), P2 (ekstrak buah cabai rawit merah), dan P3 (ekstrak kombinasi buah cabai rawit hijau dan merah) masing-masing 4 kali pengulangan. Uji mikrobiologis menggunakan metode difusi. Hasil uji fitokimia buah cabai rawit mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, steroid, dan triterpenoid. Berdasarkan hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa ekstrak buah cabai rawit sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus (P=0,000). Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan rata-rata diameter zona hambat antara akuades (0,00 mm), ekstrak cabai rawit hijau (24,58 mm), ekstrak cabai rawit merah (22,08 mm), dan ekstrak kombinasi (26,18 mm) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah cabai rawit mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. 
PEMBUATAN EKSTRAK DAUN MANGGA DENGAN CARA EKSTRAKSI SOXHLET SEBAGAI PENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI PATOGEN KHUSUSNYA ESCHERICHIA COLI Darnengsih Darnengsih; Mustafiah Mustafiah; Zakir Sabara; Munira Munira; Darwiah Rezki; Nur Ulfa Zulhulaifa
Journal of Chemical Process Engineering Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.36 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v3i1.186

Abstract

Pohon mangga adalah pohon yang berbatang tegak bercabang banyak dan bertajuk rindang hijau sepanjang tahun. Daun mangga mempunyai sejumlah besar kandungan mangiferin yang telah diteliti menjadi antioksidan, analgesik, antidiabetes, anti inflammatory, antitumor, antimikrobia dan peningkat stamina atau daya tahan tubuh. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan menguji ekstrak daun mangga sebagai antimikrobia khususnya daya hambat ekstrak daun mangga terhadap bakteri pathogen Escherichia Coli (E. Coli) dengan cara ekstraksi soxhlet. Pada penelitian ini dilakukan proses pengambilan ekstrak dari daun mangga golek, dengan menggunakan pelarut ethanol p.a, hasil ekstrak yang dihasilkan akan diencerkan dengan larutan salin menjadi 4 konsentrasi yang berbeda yaitu 25%, 50%, 75% dan 100%. Kemudian dilakukan perendaman paper disc kedalam masing masing konsentrasi selama 15 menit dan meletakkan paper disc tersebut kedalam cawan petri yang berisi Nutrien Agar dan biakan bakteri E. Coli, lalu di inkubasikan pada suhu 350C selama 24 jam. Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa ekstrak mulai melakukan penghambatan tumbuh pada konsentrasi 75% akan tetapi belum signifikan, sedangkan daya hambat pada konsentrasi 100% sebesar 0,5 mm.
POTENSI ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN JAMBLANG (Syzygium cumini L.) DARI KAWASAN GEOTHERMAL IE SEUM ACEH BESAR Munira Munira; Noni Zakiah; Rini Handayani; Muhammad Nasir
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v5i1.915

Abstract

Jamblang leaf (Syzygium cumini L.) contains several antimicrobial compounds. The content of chemical compounds in a plant is influenced by environmental factors. The Geothermal area of Ie Seum Aceh Besar has a different temperature and pH of the soil. This research was conducted to determine the antimicrobial activity of jamblang leaf ethanol extract which grew inside and outside the geothermal area. This research is experimental laboratories using a complete randomized design (RAL). The study consisted of 3 treatments, namely distilled water, jamblang leaf extract which grew in the Geothermal area of Ie Seum (EDJDKG) and jamblang leaf extract that grew outside the Geothermal area of Ie Seum (EDJLKG) and each 5 replications. The results showed that jamblang leaf ethanol extract that grew inside and outside the geothermal area of Ie Seum was very influential (p = 0,000) in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Candida albican. Duncan's further test results showed that the largest average inhibitory diameter was produced by EDJDKG (19.20 mm) and was not significantly different from EDJLKG (18.00 mm) in inhibiting the growth of S. aureus. As for E. coli EDJDKG of 20.70 mm and significantly different from EDJLKG (18.70 mm).
POTENSI ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN JAMBLANG (Syzygium cumini L.) DARI KAWASAN GEOTHERMAL IE SEUM ACEH BESAR Munira Munira; Noni Zakiah; Rini Handayani; Muhammad Nasir
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v5i1.915

Abstract

Jamblang leaf (Syzygium cumini L.) contains several antimicrobial compounds. The content of chemical compounds in a plant is influenced by environmental factors. The Geothermal area of Ie Seum Aceh Besar has a different temperature and pH of the soil. This research was conducted to determine the antimicrobial activity of jamblang leaf ethanol extract which grew inside and outside the geothermal area. This research is experimental laboratories using a complete randomized design (RAL). The study consisted of 3 treatments, namely distilled water, jamblang leaf extract which grew in the Geothermal area of Ie Seum (EDJDKG) and jamblang leaf extract that grew outside the Geothermal area of Ie Seum (EDJLKG) and each 5 replications. The results showed that jamblang leaf ethanol extract that grew inside and outside the geothermal area of Ie Seum was very influential (p = 0,000) in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Candida albican. Duncan's further test results showed that the largest average inhibitory diameter was produced by EDJDKG (19.20 mm) and was not significantly different from EDJLKG (18.00 mm) in inhibiting the growth of S. aureus. As for E. coli EDJDKG of 20.70 mm and significantly different from EDJLKG (18.70 mm).
RESPON PETANI TERHADAP EFEKTIVITAS ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) EKSTERNAL ALAMI DAN EKSTRAK BAWANG MERAH PADA PEMBIBITAN BULBIL PORANG: Responses of Farmers to the Effectiveness of Natural External Growth Regulators and Red Onion Extract in Bulbil Porang Seeds A. Farhanah; Munira Munira; Pratiwi Hamzah; Dian Meylani
Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan Vol. 18 No. 2 (2022): Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr-sosekpenyuluhan.v18i2.247

Abstract

Zat pengatur tumbuh (ZPT) alami dapat diartikan sebagai senyawa organik selain zat hara yang dengan jumlah sedikit dapat mendukung proses fisiologis tanaman termasuk dalam mendorong proses pembibitan tanaman. Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui respon petani terhadap pemanfaatan air kelapa dan ekstrak bawang merah pada pembibitan bulbil porang. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Bontotangnga pada bulan Juni 2022 yang diikuti oleh anggota Kelompok Tani Be’be sebanyak 25 responden. Pengumpulan data primer diperoleh dari hasil survey dan wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner. Materi penyuluhan yang disampaikan adalah efektifitas pengaplikasian air kelapa 250 mL + ekstrak bawang merah 150 mL/L air pada benih bulbil porang. Hasil evaluasi penyuluhan tentang respon petani terhadap inovasi yang disampaikan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebesar 33,90%, sikap 15,60%, dan keterampilan sebesar 29,80%. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa efektivitas pelaksanaan penyuluhan berada pada kategori efektif dengan persentase sebesar 51,42%.
Formulasi dan uji aktivitas sediaan gargarisma ekstrak etanol daunkari (Murraya Koenigii (L) Spreng) terhadap pertumbuhan candida Albicans Rasidah Rasidah; Seli Noviyana; munira munira; Noni Zakiah
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun kari (Murraya koenigii (L) Spreng) mengandung fenolik, alkaloid, terpenoid, steroid, flavonoid, dan saponin. Pada penelitian ini ekstrak daun kari diformulasi menjadi sediaan gargarisma dan kemudian menguji efektivitas sediaan terhadap pertumbuhan Candida albicans. Daun kari diekstrak dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak daun kari dibuat sediaan gargarisma F1 (8,75%,), F2 (9,375%), dan F3 (12,5%). Evaluasi stabilitas sediaan gargarisma yang dilakukan meliputi uji kekeruhan, uji organoleptis, uji penetapan massa jenis, uji viskositas dan uji pH. Uji aktivitas antijamur menggunakan metode difusi agar  dan media Potato Dextrose Agar (PDA). Hasil evaluasi sediaan, F1 memenuhi semua persyaratan uji stabilitas dan hasil uji daya hambat ekstrak daun kari terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans F1, F2 dan F3 dengan diameter zona hambat secara berturut-turut adalah 9,58 mm, 10,75 mm, dan 14,58 mm. Berdasarkan hasil analisa data dengan uji anova F1, F2 dan F3  sangat berpengaruh (P = 0,000) terhadap pertumbuhan Candida albicans. Hasil uji lanjut Tukey HSD menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata antar perlakuan (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun kari dapat diformulasi menjadi sediaan gargarisma dan dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans.
Uji efektivitas ekstrak etanol kulit batang delima (Punica Granatum L) sebagai antelmintik terhadap cacing Ascaridia galli Sscara In Vitro Maria Irwani Irwani; Nadya Ulfa Sari; Noni Zakiah; munira munira
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kulit batang delima (Punica granatum L) merupakan salah satu pilihan tanaman obat tradisional yang mengandung senyawa seperti flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid yang memiliki potensi sebagai antelmintik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antelmintik cacing Ascaridia galli akibat dari pemberian ekstrak etanol kulit batang delima (Punica granatum L). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (NaCl 0,9%), kontrol positif (pirantel pamoat 0,5%), dan kelompok yang diberikan ekstrak etanol kulit batang delima dengan konsentrasi 25 mg/mL, 50 mg/mL, dan 75 mg/mL. Objek penelitian yang digunakan adalah cacing Ascaridia galli sebanyak 25 ekor. Pengamatan dilakukan setiap 12 jam selama 36 jam. Pengamatan dilakukan dengan mengindentifikasi cacing mengalami kematian, paralisis atau normal. Hasil penelitian menunjukkan kelompok kontrol negatif cacing mati 40% pasca inkubasi 36 jam, kelompok kontrol positif cacing mati 100% pasca inkubasi 24 jam. Kelompok yang diberikan ekstrak etanol kulit batang delima dengan konsentrasi 25 mg/mL, 50 mg/mL, dan 75 mg/mL menunjukkan bahwa pasca inkubasi 12 jam dan 24 jam sudah menyebabkan kematian pada cacing. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit batang delima (Punica granatum L) dapat memberikan efek antelmintik pada cacing Ascaridia galli. Konsentrasi ekstrak 75 mg/mL lebih efektif sebagai antelmintik dibandingkan dengan konsentrasi 25 mg/mL dan 50 mg/mL.
Aktivitas antibakteri perasan daun randu (Ceiba Pentandra (L.) Gaertn.) terhadap bakteri Escherichia Coli dan Staphylococcus Aures Noni Zakiah; Fitri Meliyani; munira munira; rasidah rasidah
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun randu (Ceiba pentandra (L.) Gaertn.) merupakan tanaman yang sering digunakan oleh banyak masyarakat untuk berbagai pengobatan salah satunya yaitu sebagai pengobatan demam, diare, batuk dan lain-lainnya. Salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit tersebut adalah Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perasan daun randu terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan metode difusi agar untuk menguji aktivitas bakteri. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Hasil pengukuran zona hambat perasan daun randu terhadap Escherichia coli diperoleh zona hambat pada perlakuan (P1) : 14,75 mm, (P2) : 23,70 mm. Sedangkan hasil pengukuran zona hambat perasan daun randu terhadap Staphylococcus aureus diperoleh zona hambat pada perlakuan (P1) : 10,8 mm, (P2) : 32,87 mm, dan akuades tidak membentuk zona hambat. Hasil uji daya hambat dianalisis secara statistic (uji anova) menunjukkan bahwa perasan daun randu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus (P = 0,000) dan setelah dilakukan uji lanjut menunjukkan bahwa kemampuan perasan daun randu dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli lebih kuat dibandingkan dengan Staphylococcus aureus. Akan tetapi jika dibandingkan dengan amoksisilin, perasan daun randu tidak dapat menyamai amoksisilin sebagai antibakteri.
HUBUNGAN PANJANG BERAT DAN FAKTOR KONDISI IKAN KAWALINYA (Selar crumenopthalmus) YANG TERTANGKAP PURSE SEINE DI PERAIRAN BANDA Munira munira; Jenny Abidin; Ifandris Kaimudin; Vivindya Sari Djohar
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 9 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Perikanan Dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62176/.v9i2.316

Abstract

Ikan Selar (Selar crumenopthalmus) merupakan ikan yang banyak tertangkap di perairan Banda. Nama lokal ikan Selar adalah kawalinya. Selain dikonsumsi ikan ini juga digunakan oleh nelayan sebagai ikan umpan untuk penangkapan ikan tuna. Melihat pentingnya sumberdaya ikan tesebut, diharapkan keberadaannya perlu dikelola secara baik dan optimal dengan tetap memperhatikan kelestarian sumberdaya ikan tersebut agar dapat dimanfaatkan sepanjang tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang berat dan faktor kondisi ikan kawalinya yang tertangkap dengan purse seine di perairan Kepulauan Banda. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembaca mengenai hubungan panjang berat dan faktor kondisi. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengambilan sampel ikan Kawalinya diperoleh dari hasil tangkapan nelayan. Pengambilan sampel dilakukan secara acak, di perahu nelayan. Lokasi penangkapan ikan sampel di sekitar perairan Banda. Sampel ikan diambil secara acak sebanyak 35 ekor setiap 2 minggu 1 kali sebanyak delapan minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama penelitian ikan yang diamati berjumlah 175 ekor yang terdiri dari 94 ekor ikan jantan dan 81 ekor ikan betina. Nilai koefisien korelasi (r) ikan jantan sebesar 0,410731 dan ikan betina sebesar 0.19799. Koefisien determinan (R2) diperoleh 0,1687 dan 0,0392. Dengan demikian ikan jantan maupun ikan betina memiliki korelasi panjang dan berat yang tidak erat atau kurang kuat. Rendahnya nilai korelasi mengindikasikan bahwa pertambahan Panjang total ikan tidak mempengaruhi berat total ikan. Sesuai dengan nilai faktor kondisi yang dapat diperoleh maka ikan dikategorikan sebagai ikan yang pipih.
MEMBANGUN WEB FILTERING DENGAN DNS FORWARDING PADA JARINGAN WIRELESS BERBASIS MIKROTIK PADA SMANEGERI 1 PALOPO Munira Munira; Dasril Dasril; Hisma Abduh
Jurnal Riset Sistem Informasi Vol. 1 No. 3 (2024): Juli : Jurnal Riset Sistem Informasi
Publisher : CV. Denasya Smart Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69714/svrkqc04

Abstract

Internet use in educational environments requires strict supervision to control web access to ensure compliance with school policies and safe use for students and teaching staff. This research aims to develop a web filtering solution using Dns forwarding jaringan wirelesstechnology on a Mikrotik-based wireless network at SMA Negeri 1 Palopo. The research method used is experimental with a quantitative approach. Data was collected through observation, interviews and literature study. Next, the Dns forwarding jaringan wirelessconfiguration is implemented on the Mikrotik device to implement web access control based on predetermined content categories. The research results show that the use of Dns forwarding jaringan wirelesson Mikrotik-based wireless networks is able to provide effective control over web access. Network administration can easily set access restrictions based on content categories, such as social media, gambling, and other dangerous sites. This solution is expected to increase monitoring efficiency and provide a safer and more productive internet environment at SMA Negeri 1 Palopo.