Dwi Handayani
Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tinjauan Hukum Tentang Pencatatan Perkawinan Di Kantor Urusan Agama Andi Besse Simpur; Lauddin Marsyuni; Dwi Handayani
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 1 No 2: September 2020 – Februari 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine and analyze the records of marriages in the religious affairs office of Bantimurung sub-district, as well as to identify and analyze the causes of not registering marriages in the religious affairs office of Bantimurung district.This study uses empirical research methods, sampling is obtained through interviews and direct research with employees and staff of the religious affairs office as well as literature studies related to research, the number of samples is two people, the research location is in the religious affairs office in Bantimurung district, data collection techniques are Librarian studies and field studies, in this case interviews, and the data obtained are processed by qualitative analysis with a deductive approach. The results of this study indicate that: 1.) the registration of marriages at the Office of Religious Affairs, Bantimurung District, can be said to have not been fully implemented because from the research results there were still unregistered marriages. There are at least about 13% marriages that are not recorded each year. The phenomenon that usually occurs is usually because the husband commits polygamy without the permission of the wife and it is done not in front of the KUA officer, 2. an understanding of the benefits of registering marriage and second marriage and so on after widowing and widowers. Research recommendations for the Office of Religious Affairs and the Government need to work together in order to further optimize its duties in educating the public, through counselling and disseminating information regarding the importance of registering marriages in the religious affairs office. Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tercatatnya perkawinan di kantor urusan agama kecamatan bantimurung,serta untuk mengetahui dan menganalisis faktor penyebab tidak dicatatnya perkawinan di kantor urusan agama kecamatan bantimurung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian empiris, penarikan sampel diperoleh melalui wawancara dan penelitian secara langsung dengan pegawai dan staff kantor urusan agama serta studi kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian, jumlah sampel sebanyak dua orang, lokasi penelitian di kantor urusan agama kecamatan bantimurung,tehnik pengumpulan data yaitu studi kepustaaan dan studi lapangan dalam hal ini wawancara, dan data yang diperoleh diolah dengan analisis kualitatif dengan pendekatan deduktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1.) pencatatan perkawinan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bantimurung dapat dikatakan belum dilaksanakan sepenuhnya karena dari hasil penelitian masih terdapat perkawinan yang tidak tercatat. Terdapat sedikitnya sekitar 13% perkawinan yang tidak tercatat setiap tahun nya. Fenomena yang biasa terjadi biasanya karena suami melakukan poligami tanpa seizin istri dan dilakukan tidak didepan petugas KUA,2.) faktor penyebab tidak tercatatnya perkawinan di kantor urusan agama kecamatan bantimurung yaitu pertama, karena tidak terpenuhi syarat administratif,hamil diluar nikah,keinginan poligami,kurangnya pemahaman terhadap manfaat pencatatan perkawinan dan pernikahan kedua dan seterusnya setelah menjanda dan menduda
ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN VERSTEK Riswandy Aditya; Dwi Handayani; Muhammad Ilyas
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 2 No 2: September 2021 – Februari 2022
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAC This study aims to find out and analyze the basis of judges' considerations in making verstek decisions and to find out and analyze legal remedies against verstek decisions. This research uses the normative method. The types and sources of data used are primary data and secondary data. The technique of collecting legal materials is carried out by observing the sources of legal materials related to this research study. The results of the study show that the basis for the judge's consideration of the Verstek decision on the case in Decision Number 498/Pdt.G/2019/PN.Mks is because the Defendant has been summoned five times in a row and has never been present at the trial even though he has been legally and properly summoned and Efforts against the verstek decision can be made by means of resistance/verzet. If a verstek decision is handed down against thedefendant, and the defendant objects to it, the defendant can file a fight. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui dan menganalisis dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan verstek serta Untuk mengetahui dan menganalisis upaya hukum terhadap putusan verstek. Penelitian ini menggunakan metode Normatif. Jenis dan Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan mencermati sumber bahan hukum yang berkaitan dengan kajian penelitian ini. Hasil Penelitian Menunjukan bahwa dasar pertimbangan hakim menjatuhkan putusan Verstek terhadap perkara dalam Putusan Nomor 498/Pdt.G/2019/PN.Mks dikarenakan Tergugat telah di dipanggil lima kali berturut-turut dan tidak pernah hadir di persidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut dan Upaya terhadap putusan verstek dapat dilakukan dengan cara melakukan perlawana/verzet. Apabila terhadap tergugat dijatuhkan putusan verstek, dan pihak tergugat keberatan atasnya, tergugat dapat mengajukan perlawanan
TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERKAWINAN BEDA AGAMA MENURUT PERSFEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM Annisa Muthia Al-Qadri Syam; Dwi Handayani; Salle Salle
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol 2 No 2: September 2021 – Februari 2022
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT The purpose of writing this thesis is to find out and analyze the implementation of interfaith marriages and to find out and analyze interfaith marriages in the perspective of positive law and Islamic law. The research method is normative research type, namely research that is more oriented to the study of phenomena where all data obtained is based on research on legal materials in the form of legislation or books and documents that have to do with the topic of the research proposal. The results of this study show that: Interfaith marriages can cause psychological pressure, in the form of psychological conflicts, potentially choosing a secular lifestyle. In the Compilation of Islamic Law article 40 point c and article 44, it expressly prohibits interfaith marriages, both Muslim men and non-Muslim women and Muslim women with non-Muslim men. While in Figih law, there are views about interfaith marriages in four schools, namely Imam Abu Hanifah, Imam Syafi'i Hambali School and Maliki School. 1/1974 concerning Marriage Law is not yet clear and complete in regulating interfaith marriages so as not to cause legal interpretations which result in confusion in the community related to these problems and the consistency of the government must be emphasized again. Abstrak: Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pelaksananaan Perkawianan Beda Agama Dan Untuk mengetahui dan menganalisi Perkawinan Beda Agama Dalam Perspektif Hukum Positif dan Hukum Islam. Metode penelitian dengan tipe penelitian normatif, yakni penelitian yang lebih berorientasi pada kajian fenomena dimana semua data-data yang diperoleh berdasarkan penelitian terhadap bahan hukum berupa perundang-undangan atau buku-buku dan dokumen yang ada hubungannya dengan topik proposal penelitian. Hasil penelitian ini menjunjukkan bahwa: Perkawinan beda agama dapat menimbulkan tekanan psikologis, berupa konflik kejiwaan, berpotensi memilih pola hidup sekuler. berdampak negatif baik bagi keutuhan rumah tangga, keyakinan maupun pendidikan anak, dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 40 point c dan pasal 44 dengan tegas melarang perkawinan antar agama baik laki-laki muslim dengan wanita non muslim maupun wanita muslim dengan laki-laki non muslim. Sedangkan dalam hukum Figih, terdapat pandangan mengenai perkawinan beda agama dalam empat mahzab yaitu Imam Abu Hanifah, Imam Syafi‟i Mazhab Hambali dan mazhab Maliki Rekomendasi penelitian ini adalah Perlu rumusan ulang atau revisi tentang perkawinan antar agama, karena dalam UU No. 1/1974 Tentang Hukum Perkawinan belum jelas dan tuntas dalam mengatur perkawinan beda agama sehingga tidak menimbulkan penafsiran hukum yang berakibat adanya kebingungan pada masyarakat yang terkait dengan permasalahan tersebut dan konsistensi pemerintah harus dipertegas lagi.