Pepti Herlin
UPT Puskesmas Perumnas Kabupaten Lahat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DETERMINAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PERUMNAS KABUPATEN LAHAT TAHUN 2021 Pepti Herlin; Santi Rosalina; Atma Deviliawati; Nani Sari Murni
Jurnal Kesehatan Bina Husada Vol 14 No 02 (2022): Jurnal Kesehatan Bina Husada
Publisher : Stikes Bina Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah di Sumatera Selatan, khususnya di Kabupaten Lahat. Angka kejadian DBD di UPT Puskesmas Perumnas Kabupaten Lahat mengalami peningkatan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Data kasus DBD yang didapat selama 3 tahun terakhir berjumlah 36 orang yang terdapat di 2 kelurahan di wilayah kerja UPT Puskesmas Perumnas Kabupaten Lahat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kejadian DBD di wilayah kerja UPT Puskesmas Perumnas Kabupaten Lahat tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain case-control. Jumlah responden sebanyak 72 orang yang terdiri dari 36 responden kasus dan 36 responden kontrol. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner dilengkapi dengan lembar observasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara pada tanggal 5-25 Juni 2021. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian  didapatkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan (nilai p 0,02), perilaku masyarakat (nilai p 0,028), dan pelaksanaan 4M plus terhadap kejadian DBD, namun tidak ada hubungan tingkat pendidikan (nilai p 0,055), sanitasi lingkungan (nilai p 0,082), dan keberadaan genangan air (nilai p 0,066) terhadap kejadian DBD. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan agar masyarakat dan pihak terkait lebih peduli pada kesehatan lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit DBD. Bagi tenaga kesehatan agar meningkatkan kembali promosi kesehatan, konseling, dan edukasi khususnya tentang upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD, serta membentuk kader jumantik.