Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FRAMEWORK PENGEMBANGAN CITY BRANDING KABUPATEN BANTUL MENGGUNAKAN PENDEKATAN SMART TOURISM Sri Redjeki; Edi Faizal; Edi Iskandar; Dedi Rosadi; Khabib Mustofa
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Vol 9, No 2 (2018): Jurnal TAM (Technology Acceptance Model)
Publisher : LPPM STMIK Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.299 KB)

Abstract

Perkembangan sektor pariwisata secara terarah dan berkesinambungan dapat dijadikan sebagai salah satu solusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Dengan berkembangnya sektor pariwisata, dapat meningkatkan citra sebuah daerah yang sekaligus dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Pengelolaan pariwisata yang baik oleh sebuah kota dapat menjadi sebuah branding yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Pencapaian ini dapat terpenuhi dengan cepat melalui penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan wisata. Kabupaten Bantul dikenal sebagai salah satu Kabupaten di Yogyakarta karena obyek wisata yang memikat para wisatawan dan saat ini sedang mengembangkan konsep smart city.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model dalam implementasi salah satu komponen smart city yaitu smart branding dengan menggunakan pendekatan smart tourism di Kabupaten Bantul. Model ini dapat dikembangkan karena wilayah Kabupaten Bantul merupakan salah satu tujuan wisata utama di Yogyakarta dengan berbagai jenis wisata yang ada. Total obyek wisata di Kabupaten Bantul sebanyak 113 obyek wisata. Smart tourism yang dimodelkan pada penelitian ini adalah sistem wisata integratif yang meliputi sistem berbasis mobile, sistem pemetaan wisata, sistem desa wisata dan sistem pengolahan data. Sistem ini dapat digunakan oleh pelaku dunia wisata, pengunjung wisata dan pihak pengambil keputusan di Kabupaten Bantul Dengan model pendekatan smart tourism maka Kabupaten Bantul dapat melakukan percepatan pengembangan smart city melalui salah satu komponen yaitu pengembangan city branding.
PKM INDUSTRI KRUPUK LEMPENG DI BANTUL Sri Setyowati; Edi Iskandar
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 4, No 2 (2019): December 2019
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v4i2.3450

Abstract

Karak atau krupuk lempeng atau krupuk nasi atau juga biasa disebut gendar merupakan kerupuk yang sangat familiar dan digemari oleh sebagian besar masyarakat terutama di Yogyakarta dan di pulau Jawa. Salah satu sektor industri kecil menengah yang berada di Kabupaten Bantul adalah industi krupuk lempeng atau karak yang tersebar diseluruh wilayah Bantul, terutama di Kecamatan Sewon dan menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat. Sektor usaha yang menjadi mitra dalam kegiatan PKM ini adalah Industri “Kerupuk Lempeng Mbak Gendhuk” yang terletak di Dusun Kepek I Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Permasalahan yang dapat diidentifikasi dari pengrajin kerupuk lempeng tersebut antara lain yaitu : 1) Keterbatasan modal, 2) Keterbatasan, 3) Penggunaan alat tradisional dan manual terutama alat pemotong krupuk, 4) Produksi masih memakai bahan tambahan boraks atau bleng, 5) Hasil produksi dikemas seadanya dan belum ada ijin PIRT, 6) Kurangnya pengetahuan pemilik dan tenaga kerja terhadap teknologi informasi sehingga sarana pemasaran terbatas. Untuk meningkatkan nilai ekonomi dari industi krupuk lempeng terutama dalam hal penggunakaan alat tekhnologi tepat guna dan penggunaan bahan tambahan makanan yang sehat diperlukan pendampingan. Dalam PKM ini akan dilakukan beberapa kegiatan yaitu : 1) Penerapan teknologi tepat guna, 2) Pelatihan pembuatan krupuk lempeng dengan bahan tambahan pangan STTP (Sodium tripolifosfat) sebagai pengganti boraks, 3) Pengemasan produk dan IRT dan  4) Penerapan teknologi informasi terutama dalam memperluas jangkauan pemasaran. DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v4i2.3450
Development of The Nearest Tourism Determination Application using Dijkstra Algorithm Edi Iskandar; Edy Prayitno; Deborah Kurniawati; Al Amin Ali Imron
Journal of International Conference Proceedings (JICP) Vol 2, No 1 (2019): Proceedings of the 3rd International Conference of Project Management (ICPM) Bal
Publisher : AIBPM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32535/jicp.v2i1.421

Abstract

By applying information and communication technology, an application can be developed that can help tourists determine the fastest route to reach tourist destinations, to avoid wasting time on trips. This study aims to create a prototype mobile application that can help tourists determine the path with the shortest route to tourist attractions. The research was carried out by using the Dijkstra algorithm and web service to access the tourism database in Bantul Regency, Yogyakarta Special Region as a case study. The fastest route generated by this application is compared to the route suggested by Google Map with a result of 7.24 km and 7.4 km. From the results of these comparisons it can be concluded that the application can determine the closest route from the various alternatives available.
PENGEMBANGAN SMART VILLAGE KAKI LANGIT DENGAN PENGOPTIMALAN WEB INTEGRATIF Edi Iskandar; Sri Redjeki; Dini Fakta Sari
Jurnal Informatika Komputer, Bisnis dan Manajemen Vol 18 No 3 (2020): September 2020
Publisher : LPPM STMIK El Rahma Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61805/fahma.v18i3.61

Abstract

Smart Village is a village that has the ability to use Information and Communication Technology systems in developing the potential for both natural and human resources. Smart Village can indirectly improve the economy of a village, this is supported by the ability of a smart village to communicate the potentials of natural resources outside the village, and provide knowledge or understanding in managing village potential by the villagers. The development of the Kaki Langit Tourism Village is to accommodate people who love their village to work together to carry out their respective activities with TOURISM as a binding knot by prioritizing the value of local wisdom, so that the community will be more prosperous. Likewise, the role of information technology is needed in realizing the skyline tourism village as a smart village pioneer. Kaki Langit Smart Village Development with Integrative Web Optimization can manage data related to kaki langit tourism villages, thus helping visitors in choosing the desired tourist attraction, and applications are developed by integrating web and homestay management applications so as to help visitors in choosing homestays and packages the desired tourism.
IMPLEMENTASI POIN MAHASISWA Indra Yatini; Edi Iskandar; Yoseph Yohantoro
Jurnal Informatika Komputer, Bisnis dan Manajemen Vol 18 No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : LPPM STMIK El Rahma Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61805/fahma.v18i2.66

Abstract

Todays the needs of graduates who have hard skills or soft skills are increasing, Hardskill is obtained from academic processes such as learning during college, while soft skills are obtained from extracurricular or non-curricular activities that can form distinct and clear student characters. To encourage STMIK AKAKOM students to have good soft skills, a Student Achievement Assessment Guideline was issued as a guideline for the student and student sections in calculating the number of extracurricular and non-curricular activities of each student called the Credit Performance Unit (SKP). Each S1 student must collect 110 SKP, D3 students only need 100 SKP during the lecture period that is evenly obtained in each semester so students must start to have activities from the first semester. Every semester the SKP value must be validated by the student affairs department. Ease of validation and time efficiency is absolutely necessary, therefore a computer-based SKP management system was developed. In the system there is a database for storing SKP data, facilities for students to report their SKP, and facilities for student affairs managers
FRAMEWORK PENGEMBANGAN CITY BRANDING KABUPATEN BANTUL MENGGUNAKAN PENDEKATAN SMART TOURISM Sri Redjeki; Edi Faizal; Edi Iskandar; Dedi Rosadi; Khabib Mustofa
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Vol 9, No 2 (2018): Jurnal TAM (Technology Acceptance Model)
Publisher : LPPM STMIK Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56327/jurnaltam.v9i2.656

Abstract

Perkembangan sektor pariwisata secara terarah dan berkesinambungan dapat dijadikan sebagai salah satu solusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Dengan berkembangnya sektor pariwisata, dapat meningkatkan citra sebuah daerah yang sekaligus dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Pengelolaan pariwisata yang baik oleh sebuah kota dapat menjadi sebuah branding yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Pencapaian ini dapat terpenuhi dengan cepat melalui penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan wisata. Kabupaten Bantul dikenal sebagai salah satu Kabupaten di Yogyakarta karena obyek wisata yang memikat para wisatawan dan saat ini sedang mengembangkan konsep smart city.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model dalam implementasi salah satu komponen smart city yaitu smart branding dengan menggunakan pendekatan smart tourism di Kabupaten Bantul. Model ini dapat dikembangkan karena wilayah Kabupaten Bantul merupakan salah satu tujuan wisata utama di Yogyakarta dengan berbagai jenis wisata yang ada. Total obyek wisata di Kabupaten Bantul sebanyak 113 obyek wisata. Smart tourism yang dimodelkan pada penelitian ini adalah sistem wisata integratif yang meliputi sistem berbasis mobile, sistem pemetaan wisata, sistem desa wisata dan sistem pengolahan data. Sistem ini dapat digunakan oleh pelaku dunia wisata, pengunjung wisata dan pihak pengambil keputusan di Kabupaten Bantul Dengan model pendekatan smart tourism maka Kabupaten Bantul dapat melakukan percepatan pengembangan smart city melalui salah satu komponen yaitu pengembangan city branding.