Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja Penyuluh Agama Kristen Tiur Imeldawati; Hermanda Ihut Tua Simamora; Dame Taruli; Elsina Sihombing; Winda Manalu
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 8, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v8i2.1229

Abstract

Abstract. Christian Religion Extension Workers face great challenges in carrying out their duties, so they require a high work ethics to maximize their performance. The aim of this research was to analyze various factors that influence the performance of Christian Religion Extension Workers. Through quantitative research, an analysis of factors was carried out that had a significant influence on the work ethics of Christian Religion Extension Workers at the Ministry of Religion, Toba Regency. The research result showed that among the career development system factor, salary factor, work environment factor, social factor, competency factor and appreciation factor, the career development system factor is the most dominant in increasing the work ethics of Christian Religion Extension Workers. Thus, it can be concluded that the incentive in the form of challenges and opportunities to improve one's career can increase work ethics.Abstrak. Penyuluh Agama Kristen menghadapi tantangan besar dalam menjalankan tugas-tugasnya sehingga membutuhkan etos kerja yang tinggi agar dapat memaksimalkan kinerja mereka. Tujuan riset ini adalah untuk menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja para Penyuluh Agama Kristen. Melalui riset kuantitatif dilakukan analisis faktor yang memberi pengaruh signifikan terhadap etos kerja para Penyuluh Agama Kristen di Kementerian Agama Kabupaten Toba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara  faktor sistem pengembangan karir, faktor gaji, faktor lingkungan kerja, faktor sosial masyarakat, faktor kompetensi dan faktor apresiasi, faktor sistem pengembangan karir paling dominan dapat meningkatkan etos kerja para Penyuluh Agama Kristen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya insentif berupa tantangan dan kesempatan untuk meningkatkan karir dapat meningkatkan etos kerja.
SEHAT TUBUH JASMANI DAN ROHANI: UPAYA MENEKAN ANGKA STUNTING MELALUI PENDEKATAN BUDAYA DAN AGAMA DI LINTONG NIHUTA Sandy Ariawan; Maringan Sinambela; Dame Taruli; Maryska Debora Silalahi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.33258

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan serius di Indonesia, terutama di daerah seperti Lintong Nihuta. Kondisi ini terjadi akibat asupan gizi yang tidak memadai dalam jangka waktu lama, mempengaruhi perkembangan fisik, kognitif, dan kesejahteraan emosional anak. Anak-anak stunting cenderung memiliki kemampuan belajar rendah, sistem kekebalan tubuh lemah, dan rentan penyakit kronis di kemudian hari. Dalam jangka panjang, stunting menghambat produktivitas individu dan pembangunan sosial-ekonomi suatu daerah. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan holistik yang mengintegrasikan aspek budaya dan agama dalam pencegahan stunting. Pendekatan ini sangat relevan di Lintong Nihuta, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, yang kaya akan tradisi budaya dan nilai-nilai agama. Melibatkan pemimpin agama dan budaya membuat pesan kesehatan lebih efektif diterima oleh masyarakat. Program pengabdian masyarakat "Sehat Tubuh dan Rohani: Upaya Menekan Angka Stunting melalui Pendekatan Budaya dan Agama di Lintong Nihuta" dilaksanakan dengan pembicara utama seperti Dr. Zulhaida Lubis, M.Kes., dan fasilitator Dr. Sandy Ariawan, S.M.G., S.Pd.K., M.A., M.Pd.K., Dr. Maringan Sinambela, M.Th., Dr. Dame Taruli, M.Pd.K., dan Maryska Debora Silalahi, M.Pd. Program ini meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Persiapan melibatkan identifikasi pembicara dan koordinasi dengan otoritas lokal. Pelaksanaan meliputi edukasi kesehatan tentang nutrisi seimbang dan pengasuhan baik, serta diskusi yang menghubungkan konsep kesehatan dengan nilai agama dan budaya lokal. Evaluasi mengukur dampak program melalui kuesioner dan wawancara, menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman masyarakat mengenai nutrisi seimbang dan pengasuhan yang baik. Lebih dari 85% peserta menunjukkan peningkatan pemahaman tentang dampak stunting. Program ini menunjukkan bahwa pendekatan holistik yang menggabungkan budaya dan agama efektif dalam meningkatkan pemahaman dan perilaku masyarakat terkait pencegahan stunting. Partisipasi aktif masyarakat dan pengembangan kapasitas pemimpin agama dan budaya sangat penting untuk keberhasilan program. Strategi ini memerlukan komitmen dan kolaborasi antara pemangku kepentingan untuk mencapai dampak positif jangka panjang pada kesehatan masyarakat dan mengurangi angka stunting di Lintong Nihuta.