Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI AKTIVITAS SERUM GEL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PEPAYA CALIFORNIA (Carica papaya L) DAN KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis L) TERHADAP PROPIONIBACTERIUM ACNES PENYEBAB JERAWAT Agung Nur Cahyanta; Oktariani Pramiastuti; Fiqih Kartika Murti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 3 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v11i3.3413

Abstract

Penggunaan obat tradisional dinilai memiliki efek samping yang lebih kecil dibandingkan dengan obat yang berasal dari bahan kimia. Tanaman yang dianggap dapat menghambat aktivitas antibakteri penyebab jerawat adalah daun pepaya california dan kulit jeruk manis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri serum gel antijerawat kombinasi ekstrak daun pepaya california (Carica papaya L.) dan kulit jeruk manis (Citrus sinensis L.) terhadap Propionibacterium acnes. Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode cakram, dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Berdasarkan uji aktivitas antibakteri, diameter zona hambat pada serum gel kombinasi ekstrak formula 1 sebesar 6,27 mm, formula 2 sebesar 7,36 mm, dan formula 3 sebesar 6,07 mm. Pada formula tunggal kulit jeruk menghasilkan zona hambat 4,67 mm, lebih besar dibanding formula tunggal daun pepaya california sebesar 3,17 mm. Dengan kata lain, hasil zona hambat pada kombinasi ekstrak tergolong dalam kategori sedang, dan kategori lemah pada formula tunggal. Hasil uji ANOVA diperoleh nilai signifikan 0,000 0,05, dapat disimpulkan bahwa pada taraf kepercayaan 95% terdapat perbedaan bermakna antara zona hambat dari masing-masing formula. Hasil uji LSD menunjukkan terdapat perbedaan bermakna aktivitas antara semua formula karena P0.05. Hasil pengukuran diameter zona hambat menunjukkan bahwa serum gel kombinasi ekstrak daun pepaya california dan kulit jeruk manis memiliki daya hambat dengan kriteria lemah sampai dengan sedang terhadap Propionibacterium acnes dan aktivitas antibakteri terbaik ditunjukkan oleh formula 2.
Pengaruh Metode Pengemasan terhadap Kadar Protein pada Tempe Desi Sri Rejeki; Agung Nur Cahyanta; Sintiya Ayu Musiyam
KUNIR: JURNAL FARMASI INDONESIA Vol 1 No 2 (2023): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Farmasi Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada Slawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/kjfi.v1i2.555

Abstract

Protein merupakan salah satu sumber energi yang amat penting bagi tubuh yang dapat diperoleh dari olahan makanan berupa tempe. Kemasan yang umum digunakan untuk membungkus tempe yaitu menggunakan daun pisang dan plastik. Penggunaan kemasan dalam proses fermentasi akan mempengaruhi kadar protein dari tempe yang diproduksi. Faktor yang mempengaruhinya adalah faktor koreksi lingkungan yang dibentuk oleh kemasan selama proses fermentasi dan reaksi yang mungkin terjadi antara bahan yang difermentasikan dengan komponen kemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan kadar protein pada tempe dengan pengemasan yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Lowry. Hasil analisis kadar protein pada tempe kemasan daun pisang sebesar 5,1624% dan tempe kemasan plastik sebesar 4,3291%. Perbedaan ini diuji dengan uji Paired Samples T-Test dengan hasil sig = 0,001 (sig<0,05) yang artinya jenis metode analisis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar protein.
Eksplorasi Ekstrak Wortel (Daucus Carota L.) Sebagai Tabir Surya pada Analisis SPF (Sun Protection Factor) Sediaan Lotion Muhammad Elfani Tasya; Agung Nur Cahyanta; Desi Sri Rejeki
OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2025): May: OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/obat.v3i3.1260

Abstract

Sunlight is the main source of energy for life, but ultraviolet radiation can have negative impacts on the skin, such as sunburn, pigmentation, wrinkles, premature aging, and the risk of skin damage due to excessive exposure. One way to protect the skin from these effects is to use sunscreen. Carrots contain antioxidant compounds that can bind free radicals and prevent cell damage due to oxidation, so they have the potential to be used as a natural ingredient in making sunscreen. This research aims to formulate and test the physical properties of carrot extract lotion as a sunscreen and determine the extract concentration that has the optimal Sun Protection Factor (SPF) value. The method used is experimental by making lotion formulations, testing their physical properties, and measuring the SPF value of each formulation. The research results showed that the KN, F1, F2, and F3 lotion formulations had a semi-solid form which met the formulation requirements. However, KN's SPF value is only 1.23 which does not meet sunscreen standards. Meanwhile, F1 has SPF 8.3 (extra effect category), F2 with SPF 15.06 and F3 with SPF 24.1 (ultra category). F3 shows the best results because with SPF 24.1, this formulation is close to SPF 25 which can protect the skin for up to 4 hours with twice daily use. The higher the concentration of carrot extract, the better its effectiveness in lotion formulation as a sunscreen.