Patahuddin, Patahuddin
Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kertas Minor dari Timur: Koran Tribun Timur 2004-2016 Sucipto, Adi; Patahuddin, Patahuddin; Ridha, Muh. Rasyid
Jurnal Pattingalloang Vol. 5 No. 1 Januari - Maret 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.214 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i1.8521

Abstract

Kertas Minor dari Timur adalah sebuah judul yang membahas tentang sebuah Koran harian yang ada di Makassar. Maksud dari kata Kertas dalam judul tersebut adalah penyebutan untuk Koran Tribun Timur. Sedangkan Minor, dikarenakan Koran Tribun Timur adalah Koran yang terbilang masih muda atau baru, namun dapat menyaingi bahkan mengungguli Koran yang telah terbit sebelumnya. Untuk Timur sendiri, karena Koran Tribun Timur berada di wilayah Indonesia Timur, yaitu Makassar. Penelitian ini membahas tentang proses lahirnya dan perkembangan Koran Tribun Timur sejak tahun 2004-2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koran Tribun Timur  mulai digagas pada tahun 2003, dan mulai terbit untuk pertama kali pada 9 Februari 2004. Koran Tribun Timur berada di bawah naungan PT. Bosowa Media Grafika. Hal menarik dari latar belakang berdirinya Koran Tribun Timur ini adalah keterlibatan Jusuf Kalla. Dalam proses perkembangannya Koran Tribun Timur mengalami dua kali pergantian pemimpin redaksi yaitu Uki M Kurdi dan Dahlan Dahi. Oplah dan readership mengalami perkembangan, rubrik pun mengalami penambahan guna memenuhi kebutuhan informasi masyarakat khususnya Kota Makassar. Koran Tribun Timur memiliki keunikan dibandingkan Koran lain, yaitu dengan adanya rubrik Citizen Report. Dengan adanya rubrik tersebut, maka masyarakat dapat mengirim berita ke Tribun Timur dan setelah diseleksi akan diterbitkan. Sehingga berita dari Koran Tribun Timur bervariasi karena masyarakat yang mengirimkan berita berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu heuristik (mencari dan mengumpulkan sumber), kritik sumber (kritik ekstern dan kritik intern), interpretasi (penafsiran sumber) dan historiografi (penulisan sejarah). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penelitian pustaka, penelitian lapangan (wawancara) dan dokumentasi. Akhir dari penelitian, ditarik kesimpulan bahwa proses lahirnya Koran Tribun Timur disebabkan oleh  tingginya populasi penduduk Makassar, tingginya daya beli, permintaan Jusuf Kalla untuk menerbitkan Koran di Makassar, sera kurangnya koran harian yang terbit di Makassar.Kata Kunci : Tribun Timur, Media, Makassar
PASAR SENTRAL SINJAI (1993-2015) Nuramalia, Andi; ., Ahmadin; ., Patahuddin
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 1, April 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.909 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v4i2.3859

Abstract

Artikel ini membahas tentang keberadaan Pasar Sentral Sinjai, perkembangan Pasar Sentral Sinjai, dan dampak keberadaan Pasar Sentral Sinjai bagi masyarakat Sinjai. Pasar Sentral Sinjai mulai diresmikan pada tahun 1993, latar belakang keberadaan pasar ini karena adanya kebutuhan masyarakat dan meningkatnya jumlah pertumbuhan ekonomi masyarakat, selain itu lokasinya juga sangat strategis. Pada perkembangannya dari 1993-2015 Pasar Sentral Sinjai semakin rapi dan tertata terbukti dengan adanya relokasi pedagang ikan. Adapun dampak keberadaan Pasar Sentral Sinjai yaitu kontribusi Pasar Sentral Sinjai terhadap PAD, terbentuknya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, kemudahan memperoleh barang-barang yang dibutuhkan dan sebagai sarana untuk berkomunikasi dan berbagi informasi kepada masyarakat setempat ataupun masyarakat dari luar daerah Sinjai. Keberadaan Pasar Sentral Sinjai yang masih bercirikan pasar tradisional menjadi pusat pemenuhan kebutuhan masyarakat dan sebagai pusat kegiatan perekonomian yang tetap diakui keberadaannya di tengah-tengah persaingan dengan pasar modern. 
PEMBANGUNAN PERTANIAN PADA ERA BOOM MINYAK : KAJIAN SEJARAH PERTANIAN PADI DI DESA URASO (1974-1982) Hamsiruddin, Hamsiruddin; Ridha, Muh. Rasyid; Patahuddin, Patahuddin
PATTINGALLOANG Vol. 2 No. 2 April - Juni 2015
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.905 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v2i2.8437

Abstract

Hadirnya program intensifikasi Padi di Desa Uraso tidak terlepas dari peristiwa Boom Minyak. Melonjaknya harga Minya dunia menyebabkan Indonesia menjadi negara yang kaya secara mendadak saat itu karena pendapatan ekspor migas. Pendapatan negara yang besar ini kemudian dimanfaatkan Pemerintah untuk membangun di bidan Pertanian, kesehatan, dan pendidikan. Untuk bidang pertanian. pemerintah melaksanakan program Intensifikasi pertanian, demi tercapainya kenaikan produksi pangan hingga menuju swasembada beras. Program intensifikasi yang awalnya hanya di Pulau Jawa dan Bali, diperluas keseluruh Indonesia, hingga kepelosok termasuk di Desa Uraso. program Intensifikasi pertanian yang dilaksanakan di Desa Uraso mengikuti program Nasioanal yang telah ditetapkan. Mengintensifkan pertanian padi dengan menerapkan panca usaha tani, bertujuan agar petani yang masih menggunakan cara tradisional bisa beralih pada cara dan peralatan yang lebih modern. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produksi padi secara Nasional dan mencapai target swasembada beras. Juga tentunya bisa meningkatkan perekonomian dan kesejatraan keluarga petani. Langkah-langkah strategi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyukseskan program intensifikasi padi di Desa Uraso, yakni dengan membangun sistem irigasi yang lebih baik, menghadirkan petugas pentuluh lapangan (PPL), mendirikan Koperasi Unit Desa (KUD), dan menjadi Uraso sebagai salah satu lokasi penerimaan transmigrasi dari Pulau Bali.Kata Kunci: Pembangunan pertanian, era boom minyak, pertanian padi di desa uraso 
ORANG BUGIS DI BANTEN LAMA (1984-2014) Subair, Ahmad; Patahuddin, Patahuddin; Ridha, M. Rasyid
PATTINGALLOANG Vol. 2 No. 2 April - Juni 2015
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.905 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v2i2.8422

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang hubungan Orang  Bugis-Makassar dengan Kerajaan Banten diawali pasca perang Makaasar abad 17 yang membuat banyak pembesar Kerajaan Gowa dan sekutunya memilih Banten sebagai tempat yang baru untuk melawan  Belanda namun pada periode ini belum ada perkampungan Orang  Bugis di Banten Lama. Pada tahun 1980 barulah berdatangan Orang  Bugis dari Sumatera ke Banten Lama karena disebabkan oleh faktor ekonomi diantaranya terdapat pelabuhan Karangantu yang terbesar ke tiga di Pualu Jawa setelah tanjung priok dan Tanjung Perak. Di Banten Lama Orang  Bugis menekuni bergabagi profesi diantaranya, nelayan tangkap, pedagang, petani, pengusaha kayu industri, pembutan kapal nelayan dan industri rumahan pembutan ragi, semua pekerjaan tersebut diawali pada masa kedatang besar-besaran Orang  Bugis di Banten Lama, dan selanjutnya semakin memperjelas identitas Orang  Bugis, ketika Orang  Bugis mendirikan perkampungan Bugis pada tahun 1984 dengan tujuan sebagai tempat konsentrasi Orang-Orang Bugis di Banten Lama. Pada bidang politik Orang  Bugis juga mengisi posisi penting pemeintahan dalam membangun Provinsi Banten hingga lingkup kecil Kelurahan Banten. Kedatangan Orang  Bugis di Banten Lama juga membawa susana baru bagi Banten Lama seperti adanya akulturasi budaya melalui pernikahan, majelis taklim dan adaptasi sosial lainya. Kata Kunci: Orang  Bugis, Banten Lama 
Perkembangan Wisata Alam Bantimurung dalam Perspektif Sejarah dan Budaya Arnita Vitasari; Jumadi Jumadi; Patahuddin Patahuddin; Syamsu Rijal
Pusaka: Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol 3 No 1: Februari – Juli 2021
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.728 KB) | DOI: 10.33649/pusaka.v3i1.68

Abstract

This study aims to determine the background of Bantimurung including the Bantimurung-Bulusaraung National Park, the development of Bantimurung as a tourist attraction and the impact of the presence of the Bantimurung Nature Tourism Area in 2000-2018. This research is a historical research with a historical methodology that has stages namely, heuristics (data collection), criticism (verification), interpretation (interpretation) and historiography (history writing). The results of this study indicate that the background of Bantimurung enters the Bantimurung-Bulusaraung National Park, because Bantimurung is a natural area with beautiful scenery that must be protected. Development of the Bantimurung Nature Tourism Area continues to experience development and continue to explore what is in this area including the objects in it. Various efforts have been made by the Department of Tourism both in developing infrastructure and detailed administrative arrangements. The presence of this tourist attraction is as a forum for the community around Maros Regency to support the economy, a place for students to research and become a place of recreation for all people.