Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IBM Pencegahan Penularan Tuberkulosis Enok Nurliawati; Etty Komariah Sambas; Wawan Rismawan; Tetti Agustin
Jurnal Surya Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Seri Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37150/jsu.v2i1.51

Abstract

ABSTRAKInsidensi penyakit tuberkulosis di Kota Tasikmalaya masih cukup tinggi. Hal ini merupakan ancamanpenularan TB yang serius di masyarakat, oleh karena itu diperlukan suatu tindakan nyata yang dapatmeminimalisir peningkatan prevalensi dan insiden TB. Tujuan kegiatan IbM ini adalah untuk meningkatkanpengetahuan, keterampilan dan sikap mengenai pecegahan penularan TB pada pengawas menelan obat (PMO)yang meliputi kader, tokoh masyarakat dan keluarga penderita TB. Hasil dan luaran yang dicapai adalahtersedianya modul pencegahan penularan TB, pelatihan bagi PMO dan pendampingan kader kesehatan dalamidentifikasi penderita TB. Setelah kegiatan IbM dilaksanakan, terdapat peningkatan pengetahuan PMOmengenai pencegahan penularan tuberkulosis, dimana persentase peningkatan pengetahuan PMO di KelurahanKotabaru Kota Tasikmalaya sebesar 55% dan di Kelurahan Kahuripan Kota Tasikmalaya 53 %. Individu yangteridentifikasi mengalami tanda atau gejala TB di Kelurahan Kotabaru Kota Tasikmalaya sebanyak 126 orangdan Kelurahan Kahuripan Kota Tasikmalaya sebanyak 80 orang. Untuk membantu kesinambungan program inidisarankan untuk membentuk organisasi masyarakat peduli TB dibawah bimbingan dan koordinasi denganpuskesmas setempat dan screening TB untuk individu yang teridentifikasi oleh kader kesehatan mengalamitanda atau gejala TB untuk mendeteksi awal penularan TB sehingga dapat mencegah perkembangan penyakitTB secara dini.
HUBUNGAN ANTARA MEROKOK DENGAN KASUS TB DAN UPAYA PENGOBATAN DI WILAYAH PUSKESMAS CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA Wawan Rismawan; Yayah Syfariah
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 14, No 1 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v14i1.122

Abstract

Background: Until recently, tuberculosis (TB) among children in Indonesia is still becoming a health problem. Early detection and treatment compliance are keys to the success of controlling program of TB. Fact says that only 29% of community visit health centers after the symptoms lead to TB. Community perception toward the danger of disease plays an important role in health seeking behavior. Objective: To increase community perception about smoking and tuberculosis in Tasikmalaya District and to increase of new case detection coverage. Method: This was a quantitative and qualitative study with a cross sectional study design. Samples were 142 people. Tasikmalaya District. Data were collected through closed questionnaire and in-depth interview on four informants. Quantitative data were then analyzed with chi-square test and binomial regression. Meanwhile, qualitative data were analyzed using content analysis. Results: Bivariable analysis showed that the perception about TB was significantly related to health seeking behavior. Parents who had a good perception about TB had an opportunity 1.3 times greater to health seeking behavior than the group who had a poor perception about TB. High education was significantly related to health seeking behavior (RP=1.3; p=0.005 CI 95%=1,07-1,57, respectively) but age, knowledge, information source, family income and motivation were not significant. Meanwhile, results of multivariable analysis showed that education did not change the opportunity for health seeking behavior to health providers. Finally, results of qualitative analysis showed that TB had a greater severity than vleck. Conclusion: Smoking had not significant relationship with TB but Perception about TB and education had a significant relationship with health seeking behavior.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DALAM PERAWATAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN : ISOLASI SOSIAL DI RSUD KOTA TASIKMALAYA Wawan Rismawan
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v9i1.102

Abstract

Morbiditas gangguan jiwa Januari-Mei 2012 sebanyak 543 kunjungan yang mengidap berbagai jenis penyakit jiwa, salah satunya menunjukan gejala isolasi sosial, klien menarik diri dari kehidupan bermasyarakat, tidak mau bergaul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap keluarga tentang perawatan klien dengan isolasi sosial di Poliklinik Psikiatri RSUD Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Crosectional. Populasi pada penelitian ini adalah keluarga pasien isolasi sosial yang konsultasi di poli jiwa. Sedangkan pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling yang berjumlah 22 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data untuk analisa univariat menggunakan rumus  persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan keluarga sebagian besar (40,9%) atau 9 responden berpengetahuan baik, (36,4%) atau 8 responden memiliki pengetahuan cukup, dan sisanya (22,7%) atau 5 responden memiliki pengetahuan kurang. Variabel sikap menunjukkan bahwa didapatkan rata-rata sikap keluarga 38,32 (95% CI: 37,47-39,17) dengan standar deviasi 1,91. Sikap terendah nilainya adalah 33 dan sikap tertinggi nilainya adalah 43. Derajat kepercayaan 95% menghasilkan rata-rata sikap keluarga tentang perawatan klien dengan Isolasi Sosial diantara 37,47 sampai dengan 39,17, artinya interpretasi distribusi frekuensi dari variabel sikap keluarga tentang perawatan klien dengan isolasi sosial didapatkan bahwa sebanyak 12 atau (54,5%) responden yang unfavorable, dan sisanya (45,5%) atau 10 responden yang favorable. Kata Kunci           : Pengetahuan, sikap, perawatan, isolasi sosial