Nabil Hajar
Departemen Ilmu Biomedik, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Yuda Samayta Husna; Andra Novitasari; Nabil Hajar; Mega Pandu A.
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 6 (2023): Volume 10 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i6.10003

Abstract

Abstrak: Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Hasil Belajar Pada Mahasiswa Kedokteran Tahun Pertama Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Belajar yakni sebuah proses usaha yang dilaksanakan perseorangan secara menyeluruh guna mendapat sebuah tingkah laku baru yang berubah selaku hasil pengalaman individu tersebut pada interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Berhasil tidaknya belajar mahasiswa tampak dari prestasi akademik yang dicapai. Penelitian ini adalah analitik observasional memakai pendekatan cross sectional yang mempelajari faktor – faktor yang mempunyai hubungan dengan hasil belajar pada mahasiswa kedokteran tahun pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen untuk mendapatkan data penelitian. Terdapat hubungan antara variabel self regulated learning, stres akademik, dan gaya belajar terhadap hasil belajar, dengan ditunjukkan oleh nilai p 0,00 dan self regulated learning didapatkan r 0,356, stres akademik didapatkan r 0,407 serta gaya belajar diperoleh nilai r 0,417. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan hasil belajar pada mahasiswa kedokteran tahun pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang adalah self regulated learning (sig=0,002). Terdapat hubungan antara self regulated learning, stres akademik, dan gaya belajar terhadap hasil belajar pada mahasiswa kedokteran tahun pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Faktor yang paling dominan ialah faktor self regulated learning.
PENGARUH MADU TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS WISTAR (rattus norvegicus) JANTAN YANG DIBERIKAN PAPARAN ASAP ROKOK ELEKTRIK Muhammad Ilham Saputra; Yanuarita Tursinawati; Nabil Hajar
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asap rokok elektrik terkandung berbagai jenis bahan kimia diantaranya nikotin, pemakaian nikotin secara oral berkaitan dengan terjadinya degenerasi testis dan penurunan jumlah kadar testosterone.Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh madu terhadap kualitas spermatozoa tikus wistar yang diberi paparan asap rokok elektrik. Metode yang diguakan adalah quasi eksperimental laboratorium dengan pendekatan post test only control group design, dengan sampel sebanyak 25 ekor tikus (Rattus norvegicus) jantan dengan teknik simple random sampling. Kelompok kontrol negatif (K-) tidak diberikan perlakuan, kelompok positif (K+) diberikan asap rokok elektrik, kelompok perlakuan 1(P1) diberikan asap rokok elektrik dan madu dosis 0,5 mg, kelompok perlakuan 2 (P2) diberikan asap rokok elektrik dan madu dosis 0,7 mg, kelompok perlakuan 3 (P3) diberikan asap rokok elektrik dan madu dosis 0,9 mg. Analisis data dimulai pada variabel morfologi dengan uji normalitas menggunakan uji Shapirow-wilk, dilanjutkan uji Kruskal-Wallis. Pada variabel viabilitas uji normalitas menggunakan uji Shapiro-wilk, dilanjutkan uji One Way ANOVA, dan pada uji Levene didapatkan 0,397 atau homogen,kemudian dilakukam uji Post hoc LSD didapatkan p=0,001. Hasil yang didapatkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel morfologi dengan nilai tertinggi yaitu 97,60% pada kelompokperlakuan 3 dengan nilai p = 0,292, dan terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel viabilitas dengan nilai tertinggi yaitu 84,80% pada kelompok perlakuan 3 dengan nilai p = 0,001.Dapat diambil kesimpulan yaitu tidak terdapat pengaruh madu pada kualitas spermatozoa yang diberikan paparan asap rokok elektrik pada variabel morfologi dan terdapat pengaruh madu terhadap kualitas spermazotoa yang diberikan paparan asap rokok elektrik pada variabel viabilitas.Kata kunci : Spermatozoa, morfologi, viabilitas, madu, asap rokok elektrik
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil mengenai Tanda Bahaya Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang Nabil Hajar; Jasmin Athaya Hayuning Putri; Diana Handaria; Yasmina Ema Pandanwangi; Aristo Farabi
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Di Provinsi Jawa Tengah, angka kematian ibu pada tahun 2020 di mencapai 530 danmeningkat menjadi 976 pada tahun 2021. Di Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang, masih tercatat tigakasus kematian ibu pada tahun 2022. Ibu hamil dapat mengalami tingkat kematian yang lebih tinggi jikamereka tidak mengetahui tanda bahaya kehamilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukurtingkatan pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo tentang tanda bahaya kehamilanberdasarkan karakteristik responden. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional.Populasi adalah semua ibu hamil di Puskesmas Bandarharjo. Teknik pengambilan sampel menggunakanteknik purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 58 responden. Pengambilan data melaluikuesioner pengetahuan tanda bahaya kehamilan yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Uji FisherExact digunakan sebagai uji statistik. Hasil: Lima puluh delapan responden memiliki karakteristik paling banyak berusia 20-35 tahun (89,7%),pendidikan menengah (55,2%), ibu rumah tangga (72,4%), multigravida (58,6%), dan memiliki tingkatpengetahuan baik (56,9%). Hasil uji Fisher Exact menunjukkan terdapat kaitan erat antara pekerjaandengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan nilai p 0,031 (<0,05).  Kesimpulan: Pekerjaan ibu hamil berhubungan signifikan dengan tingkat pengetahuan tentang tandabahaya kehamilan. Tingkat pengetahuan baik telah dimiliki oleh mayoritas responden. Kata kunci: Ibu hamil, Tingkat Pengetahuan, Tanda bahaya kehamilan.