Latar belakang: Di Provinsi Jawa Tengah, angka kematian ibu pada tahun 2020 di mencapai 530 danmeningkat menjadi 976 pada tahun 2021. Di Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang, masih tercatat tigakasus kematian ibu pada tahun 2022. Ibu hamil dapat mengalami tingkat kematian yang lebih tinggi jikamereka tidak mengetahui tanda bahaya kehamilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukurtingkatan pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo tentang tanda bahaya kehamilanberdasarkan karakteristik responden. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional.Populasi adalah semua ibu hamil di Puskesmas Bandarharjo. Teknik pengambilan sampel menggunakanteknik purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 58 responden. Pengambilan data melaluikuesioner pengetahuan tanda bahaya kehamilan yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Uji FisherExact digunakan sebagai uji statistik. Hasil: Lima puluh delapan responden memiliki karakteristik paling banyak berusia 20-35 tahun (89,7%),pendidikan menengah (55,2%), ibu rumah tangga (72,4%), multigravida (58,6%), dan memiliki tingkatpengetahuan baik (56,9%). Hasil uji Fisher Exact menunjukkan terdapat kaitan erat antara pekerjaandengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan nilai p 0,031 (<0,05). Kesimpulan: Pekerjaan ibu hamil berhubungan signifikan dengan tingkat pengetahuan tentang tandabahaya kehamilan. Tingkat pengetahuan baik telah dimiliki oleh mayoritas responden. Kata kunci: Ibu hamil, Tingkat Pengetahuan, Tanda bahaya kehamilan.