Novi Trisman Hadi
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

A Comparison Tool For Quality Software Requirement Specification Novi Trisman Hadi; Ari Firmanto
Engineering Software Requirements Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.848 KB) | DOI: 10.12962/j12342343.v1i1.4364

Abstract

Most of the problems in software development come from a bad requirement specification. Failure on the requirements gathering phase is usually caused by unclear, ambiguous, inconsistent or incomplete requirements [1]. Thus, many researchers work on how to improve the quality of requirement specification. Even this is not the largest task of a project, it is really important to provide a flawless requirement specification
Pelatihan Pembuatan Game Edukasi menggunakan Game Maker Sebagai Upaya Meningkatkan Pembelajaran Kreatif Bagi Siswa SMK Badan Perguruan Indonesia Kota Bandung Novi Trisman Hadi; Muhammad Panji Muslim; Helena Nurramdhani Irmanda
Jurnal Abdikom Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Ilmu Komputer (ABDIKOM)
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam era Society 5.0, terutama internet, telah memberikan dampak yang luas dan cepat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Industri kreatif, sebagai hasil dari kemajuan tersebut, telah menjadi salah satu sektor yang berkembang pesat, dengan industri game sebagai salah satu contohnya. Game merupakan aplikasi yang menyajikan pengalaman kehidupan manusia dalam bentuk perangkat lunak dan memberikan hiburan yang menyenangkan bagi berbagai kalangan. Pasar game Indonesia telah mencapai angka yang besar, namun mayoritas dikuasai oleh developer asing, yang berdampak buruk bagi keuangan negara. Bermain game telah menjadi kegiatan yang populer di kalangan anak-anak, remaja, dan orang dewasa, dengan manfaat seperti peningkatan kemampuan kognitif dan sebagai media pembelajaran. Di SMK Badan Perguruan Indonesia Kota Bandung, terdapat permasalahan terkait kurangnya informasi dan pengetahuan tentang pembuatan game, serta pembelajaran TIK yang masih terbatas pada desain grafis. Oleh karena itu, melalui kegiatan PKM ini, Game Maker dipilih sebagai aplikasi pembuat game untuk diperkenalkan kepada siswa dengan tujuan agar mereka dapat menjadi pembuat game yang kreatif berbasis TIK, bukan hanya pengguna atau pemain game. Hasil dari kegiatan PKM ini yaitu meningkatnya pembelajaran kreatif siswa dengan hasil jumlah aplikasi game edukasi yang telah diciptakan oleh siswa sebanyak 90% dari 31 siswa serta didapatkan peningkatan pemahaman siswa terhadap penggunaan aplikasi Game Maker sebesar 33,6%. Manfaat lain dari kegiatan PKM ini adalah memberikan pengalaman dan pembelajaran baru tentang pembuatan game edukasi yang bermanfaat bagi kehidupan seharip-hari.
Edukasi Pengembangan Game Pada Siswa SMK Badan Perguruan Indonesia Kota Bandung dengan Pembuatan Game Edukasi Menggunakan Game Maker Novi Trisman Hadi; Muhammad Panji Muslim; Helena Nurramdhani Irmanda; Adita Utami
Jurnal Abdikom Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Ilmu Komputer (ABDIKOM)
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52958/abdikom.v2i1.6755

Abstract

Perkembangan industri game telah mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Game tidak lagi hanya merupakan bentuk hiburan semata, tetapi telah menjadi alat pembelajaran, sarana hiburan, dan bahkan alat untuk mengembangkan keterampilan kognitif, sosial, dan kreatif. Teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang telah memungkinkan game untuk menjadi lebih interaktif, realistis, dan dapat diakses oleh berbagai kalangan masyarakat Pendidikan tinggi dan sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah salah satu sektor yang aktif mengintegrasikan teknologi dalam metode pengajaran. Pengembangan game edukasi telah menjadi salah satu metode inovatif yang efektif untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Di SMK Badan Perguruan Indonesia Kota Bandung, terdapat permasalahan terkait kurangnya pengenalan dan pengetahuan tentang game dan pengembangan game, serta pembelajaran TIK yang masih terbatas pada desain grafis. Oleh karena itu, melalui kegiatan PKM ini, dilaksanakan edukasi pengembangan game edukasi menggunakan Game Maker. Adapun tahapan pelaksanaan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdiri atas dari 5 tahapan antara lain: survey, edukasi materi, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi. Hasil dari kegiatan PKM ini yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan siswa dalam pengembangan game dengan hasil jumlah penyelesaian game edukasi oleh siswa sebanyak 90% dari 31 siswa serta didapatkan hasil kuisioner sebesar 48.39% menyatakan materi yang disampaikan “jelas”, sebesar 45.16% menyatakan pelatihan dilakukan dengan “menyenangkan”, dan 58.06% pelatihan yang dilakukan “bermanfaat”.
School Curriculum Development Training with Collaborative Coding to Enhance Student Skills and Collaboration: Pelatihan Pengembangan Kurikulum Sekolah dengan Collaborative Coding untuk Meningkatkan Keterampilan dan Kolaborasi Siswa Muhammad Panji Muslim; Novi Trisman Hadi; Theresiawati Theresiawati; Henki Bayu Seta; Iin Ernawati Ernawati
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 5 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i5.22612

Abstract

In the Society 5.0 era, information technology skills are increasingly crucial for Vocational High School (SMK) students, particularly those focused on Software Engineering (RPL). This study aims to enhance students' collaborative skills in software project development through training in GIT, a distributed version control system. The training was conducted at SMK Badan Perguruan Indonesia, Bandung, with the primary goal of improving students' abilities to work as a team using GIT. The implementation of the community service program (PkM) consisted of four stages: preparation, training, mentoring, and evaluation. During the preparation stage, the team identified specific needs ofstudents and teachers through discussions with the school. The training stage involved introducing the basic concepts of GIT, hands-on practice, and case studies on its application in real projects. The mentoring stage ensured the smooth implementation ofGIT, followed by evaluation through pre-tests, post-tests, and participant satisfaction surveys.Results showed a significant improvement in both students' and teachers' understanding. The average increase in teachers' understanding reached 16.19%, with the highest improvement of 40% in understanding how GIT works. Additionally, 26.67% of respondents found the training to be very clear, enjoyable, and beneficial. The implications of this program include improved collaboration quality in students' software projects, as reflected in more structured and well-organized project outcomes. The implementation of GIT also contributed to curriculum enhancement, particularly in project-based learning, aligning more closely with the current demands of the technology industry. This training is expected to be continuously implemented to enhance students' competitiveness in meeting the challenges of the information technology sector.