Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Karakter Pribadi yang Islami Di STAI Kuala Kapuas Andri Suryani
AL-IBNOR Vol. 1 No. 2 (2024): Al-Ibnor : Jurnal Kependidikan
Publisher : STAI Kuala Kapuas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63849/alibnor-vol1-no2-2024-id18

Abstract

This study discusses the strategy of Islamic religious education teachers in the teaching of Islamic Education as efforts to establish the Islamic personality ofthestudents in Stai kuala kapuas. This type of research is qualitative research. Interdisciplinary research approach used, among other things: management approach, pedagogical, sociological, and psychological. Sources of primary data from this study were teachers of Islamic education. Secondary data sources in this study a school profile data, theories on the concept of the learning strategies, Islamic religious of education theory, and the theory of the formation of Muslim personality. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Data were analyzed using the stages of data reduction, data presentation, and conclusion. The research found that the learning strategies of Islamic education in shaping Muslim personality of students use two strategies of learning, ie learning direct and indirect learning.
SOSIALISASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INFROMASI TEKNOLOGI DI MADRASAH TSANAWIYAH PONDOK PESANTREN AL-QUR’AN AL-MUHAJIRIN ANTANG ah. subhan; olis, olis; Andri Suryani; Muhammad Rasyid
El-Madaniyah : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 02 (2025): Agustus
Publisher : P3M STAI Sangatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55799/elmadaniyah.v2i02.700

Abstract

Sosialisasi media pembelajaran berbasis teknologi informasi (TI) diharapkan menjadi strategi baru bagi madrasah dalam mengembangkan inovasi pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan melalui bimbingan intensif kepada guru madrasah untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis TI. Metode yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD) dengan tahapan persiapan, koordinasi, pelaksanaan diskusi, hingga pencatatan hasil kajian. Metode FGD memungkinkan guru untuk berbagi pengalaman, mendiskusikan kendala, serta menemukan solusi secara kolaboratif, sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan peserta didik. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pengetahuan dan pemahaman guru tentang media pembelajaran berbasis TI, serta meningkatnya minat mereka untuk mengembangkan media berbasis website, membuat video animasi, dan merancang game edukasi. Dampak langsung yang dirasakan guru adalah bertambahnya variasi metode pembelajaran yang lebih kreatif, interaktif, dan efisien dalam mendukung tercapainya tujuan pembelajaran
Epistemologi Islam dalam Pemikiran Ibnu Sina, Al-Ghazali, dan Ibnu Rusyd : Analisis Komparatif dan Relevansinya Bagi Pendidikan Islam Modern Andri Suryani; Normuslim
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 2 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam konsep epistemologi dalam pemikiran tiga tokoh utama Islam klasik, Ibnu Sina, Al-Ghazali, dan Ibnu Rusyd, serta menelaah relevansinya terhadap rekonstruksi pendidikan Islam modern. Latar belakang penelitian ini berangkat dari krisis epistemologis dalam pendidikan Islam kontemporer yang ditandai oleh fragmentasi antara dimensi rasional, spiritual, dan wahyu. Krisis tersebut mengakibatkan orientasi pendidikan Islam kehilangan keseimbangan antara pengembangan intelektual dan pembentukan moral-spiritual.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research) dan analisis filosofis-komparatif. Data dikumpulkan dari karya-karya primer seperti Al-Shifa’ dan Al-Najat (Ibnu Sina), Ihya’ Ulum al-Din dan Al-Munqidz min al-Dhalal (Al-Ghazali), serta Fashl al-Maqal dan Tahafut al-Tahafut (Ibnu Rusyd), yang kemudian dianalisis melalui proses identifikasi, perbandingan, dan sintesis konseptual.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibnu Sina menegaskan rasionalitas demonstratif (burhānī) sebagai sarana pencapaian pengetahuan hakiki, Al Ghazali mengedepankan iluminasi intuitif (kasyf) melalui penyucian jiwa sebagai jalan menuju pengetahuan ilahiah; sedangkan Ibnu Rusyd menawarkan sintesis epistemologis melalui harmonisasi akal dan wahyu menggunakan metode ta’wīl. Ketiganya membentuk kerangka epistemologi Islam yang komplementer antara akal, hati, dan wahyu.Secara konseptual, temuan ini menegaskan bahwa integrasi pemikiran ketiga tokoh tersebut relevan untuk mengembangkan model pendidikan Islam transformatif yang tidak hanya berorientasi pada penguasaan kognitif, tetapi juga pada pembentukan kesadaran moral dan spiritual menuju terwujudnya insan kamil. Hasil penelitian ini memberikan arah baru bagi rekonstruksi epistemologi pendidikan Islam di era modern.
Rekonstruksi Eko Teologis dalam Perspektif Tafsir Kontemporer: Membaca Ulang Ayat-ayat Lingkungan di Era Krisis Ekologirisis Ekologi ANDRI SURYANI
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 2 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisis ekologi yang semakin mengkhawatirkan telah memicu lahirnya perhatian baru terhadap pandangan ekologis Al-Qur’an, terutama melalui pendekatan hermeneutika kontemporer yang menekankan dimensi etis, kosmologis, dan lingkungan dalam teks suci. Kajian-kajian mutakhir menunjukkan bahwa banyak ayat Al-Qur’an yang berbicara mengenai alam dan keseimbangan kosmos sering kali dipahami secara reduktif dalam tafsir klasik sehingga kurang mampu menjawab tantangan ekologis modern. Artikel ini bertujuan merekonstruksi eko-teologi Islam menggunakan pendekatan tafsir kontemporer serta membaca ulang ayat-ayat lingkungan dalam konteks kerusakan ekologis global. Melalui metode penelitian kualitatif berbasis studi pustaka, penelitian ini menelaah konsep-konsep utama seperti khalīfah, mīzān, dan fasād serta mengkaji pemikiran para sarjana kontemporer seperti Seyyed Hossein Nasr, Fazlun Khalid, Abdullah Saeed, dan lainnya. Temuan penelitian mengungkap bahwa tafsir kontemporer telah bergeser dari model antroposentris menuju pendekatan kosmosentris-etis yang menempatkan manusia sebagai penjaga amanah untuk mempertahankan keseimbangan kosmis. Pendekatan ini memaknai alam bukan sekadar sumber material, tetapi sebagai entitas spiritual yang memiliki nilai intrinsik dan merupakan bagian dari ayat-ayat Tuhan. Dengan demikian, rekonstruksi eko-teologis yang dihasilkan dapat menjadi dasar teologis yang kuat bagi pengembangan etika lingkungan, eco-fiqh, aktivisme ekologis, dan pembentukan kebijakan pembangunan berkelanjutan dalam masyarakat muslim. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa tafsir kontemporer membuka ruang baru bagi integrasi wahyu, etika, dan ilmu lingkungan dalam merespons krisis ekologi modern. Rekonstruksi ini tidak hanya memberikan jawaban teoretis tetapi juga landasan praktis bagi umat Islam untuk terlibat dalam upaya penyelamatan bumi secara berkelanjutan dan berkeadaban.