Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Faktor Penentu Minat Siswa terhadap Program Studi Ekonomi Syari’ah STAI Kuala Kapuas Ushansyah, Ushansyah; Husin, Husin; Olis, Olis
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 19, No. 1 : Al Qalam (Januari 2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v19i1.4369

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penentu minat siswa terhadap program studi ekonomi syari’ah STAI Kuala Kapuas, dengan jenis field research.  Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda. Teknik accidental sampling yang digunakan melalui angket kuesioner berjumlah 81 responden dari beberapa MA/SMA/SMK se-Kabupaten Kapuas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara kurikulum pembelajaran, kualitas dosen, sarana dan prasarana, profil lulusan dan biaya kuliah terhadap minat siswa memilih program Studi Ekonomi Syari’ah STAI Kuala Kapuas. Secara parsial, kualitas dosen, kurikulum pembelajaran, sarana dan prasarana serta biaya kuliah memiliki pengaruh negatif signifikan, sedangkan profil lulusan Program Studi Ekonomi Syari’ah STAI Kuala Kapuas memiliki pengaruh positif signifikan. Temuan ini mengindikasikan perlunya peningkatan kualitas manajemen sumber daya manusia, khususnya, Dosen dan perbaikan fasilitas serta biaya kuliah yang terjangkau untuk menarik minat siswa pada Program Studi Ekonomi Syari’ah STAI Kuala Kapuas.
SOSIALISASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INFROMASI TEKNOLOGI DI MADRASAH TSANAWIYAH PONDOK PESANTREN AL-QUR’AN AL-MUHAJIRIN ANTANG ah. subhan; olis, olis; Andri Suryani; Muhammad Rasyid
El-Madaniyah : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 02 (2025): Agustus
Publisher : P3M STAI Sangatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55799/elmadaniyah.v2i02.700

Abstract

Sosialisasi media pembelajaran berbasis teknologi informasi (TI) diharapkan menjadi strategi baru bagi madrasah dalam mengembangkan inovasi pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan melalui bimbingan intensif kepada guru madrasah untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis TI. Metode yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD) dengan tahapan persiapan, koordinasi, pelaksanaan diskusi, hingga pencatatan hasil kajian. Metode FGD memungkinkan guru untuk berbagi pengalaman, mendiskusikan kendala, serta menemukan solusi secara kolaboratif, sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan peserta didik. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pengetahuan dan pemahaman guru tentang media pembelajaran berbasis TI, serta meningkatnya minat mereka untuk mengembangkan media berbasis website, membuat video animasi, dan merancang game edukasi. Dampak langsung yang dirasakan guru adalah bertambahnya variasi metode pembelajaran yang lebih kreatif, interaktif, dan efisien dalam mendukung tercapainya tujuan pembelajaran
Peranan Guru Berdasarkan Filipi 4:2-9 Dalam Mengatasi Ketidakdisiplinan Siswa Di SDS Danbi Bersinar Bekasi Kabonu, Regina Meriana; Zasa, Elia Umbu; Olis, Olis
Jurnal Silih Asah Vol. 2 No. 1 (2025): Februari : Jurnal Silih Asah
Publisher : LPPM - STT Kadesi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54765/silihasah.v2i1.76

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peranan guru berdasarkan Filipi 4:2-9 dalam mengatasi ketidakdisiplinan siswa di SDS Danbi Bersinar Bekasi. Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri. Guru sebagai komponen krusial dalam pendidikan memiliki peran sentral dalam membentuk perilaku dan mengembangkan sumber daya manusia yang potensial. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, ditemukan beberapa masalah ketidakdisiplinan siswa yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Penelitian ini menemukan bahwa guru memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai disiplin melalui nasihat, bimbingan, dan teladan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah ketidakdisiplinan siswa dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Implementasi Pendidikan Pembelajaran Agama Kristen Adaptif Dalam Menghadapi Tantangan Teknologi Pendidikan Telaumbanua, Frendling Juliaman; Olis, Olis
Jurnal Silih Asah Vol. 2 No. 1 (2025): Februari : Jurnal Silih Asah
Publisher : LPPM - STT Kadesi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54765/silihasah.v2i1.89

Abstract

Revolusi Industri 4.0 mendorong lahirnya Pendidikan 4.0 yang terintegrasi dengan teknologi digital. Perubahan ini berdampak signifikan pada seluruh sistem pendidikan, termasuk Pendidikan Agama Kristen (PAK). PAK memiliki mandat unik, yaitu membentuk manusia seutuhnya berdasarkan nilai-nilai Alkitab, sehingga harus responsif terhadap perkembangan teknologi tanpa kehilangan integritas teologisnya. Tantangan utama terletak pada keterbatasan kompetensi guru dalam mengintegrasikan teknologi dengan pendekatan pembelajaran yang relevan. Dalam konteks ini, pembelajaran adaptif muncul sebagai strategi pedagogis yang menyesuaikan metode, materi, dan tempo dengan karakteristik peserta didik. Melalui pembelajaran adaptif, guru PAK dapat memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pengalaman belajar yang kontekstual, personal, dan bermakna.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi pustaka, mengkaji literatur terkini terkait PAK, pembelajaran adaptif, dan teknologi pendidikan. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi pembelajaran adaptif dan teknologi dalam PAK mampu menjawab tantangan Pendidikan 4.0 dengan memfasilitasi diferensiasi pengajaran, penilaian formatif, dan kolaborasi lintas pihak. Teknologi berperan sebagai medium strategis untuk menyampaikan nilai iman dengan cara yang kreatif dan relevan, sementara pembelajaran adaptif memastikan relevansi materi sesuai kebutuhan peserta didik yang beragam.Kesimpulannya, PAK adaptif berbasis teknologi bukan hanya alternatif metodologis, tetapi strategi strategis yang harus dikembangkan secara berkelanjutan. Dengan dukungan kompetensi guru, infrastruktur teknologi, serta sinergi antara sekolah, gereja, dan keluarga, PAK dapat menjadi sarana pembentukan generasi Kristen yang matang secara intelektual, spiritual, dan moral di tengah dinamika global abad ke-21.
Reposisi Pendidikan Agama Kristen dalam Kebijakan Pendidikan Nasional Malonda, Venny Grace; Olis, Olis
JURNAL KADESI Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 Nomor 1
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kadesi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54765/ejurnalkadesi.v8i1.144

Abstract

Christian Religious Education plays a strategic role in shaping the character and spirituality of students as an integral part of the national education system. However, in the context of education policy in Indonesia, Christian Religious Education is often marginalised due to the dominance of secular and cognitive approaches that neglect the dimensions of values and morality. This article aims to analyse the urgency of repositioning Christian Religious Education in national education policy through a qualitative approach based on literature review. The findings indicate that Christian Religious Education not only serves as a means of transferring religious knowledge but also plays a role in building students' personalities that are inclusive, compassionate, and socially responsible. The main challenges faced by Christian Religious Education include inconsistencies between regulations and implementation in the field, a shortage of Christian Religious Education teachers with civil servant status, a curriculum that is not contextual, limited resources, and negative perceptions towards Christian education. The repositioning of Christian Religious Education proposed in this study includes six strategic steps: strengthening inclusive policies, developing a contextual curriculum, improving the quality and quantity of teachers, providing supporting facilities, integrating Christian values into the Pancasila student profile, and strengthening collaboration between churches, schools, and the government. By systematically and sustainably repositioning Christian Religious Education, it can play a more significant role in realising holistic, meaningful, and values-based national education. This repositioning is important not only for the benefit of Christians but also to enrich Indonesia's educational heritage in shaping future generations who are moral, inclusive, and have high integrity.