Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendampingan Desa Tamansari Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Menuju Desa Open Defecation Free (ODF) Prayudhy Yushananta; Mei Ahyanti; Amrul Hasan
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 2 Nomor 1 April 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v2i1.92

Abstract

Problema cukup besar di negara sedang berkembang dan menyebabkan kesakitan bahkan kematian yang cukup tinggi adalah penyakit menular, salah satunya adalah diare yang bersifat "healthy Carrier" menimbulkan kesukaran dalam pemberantasannya. Banyak faktor pendorong terjadinya diare, yaitu faktor host, agent, lingkungan dan perilaku. Di Provinsi Lampung terdapat beberapa wilayah yang masih memiliki masalah dalam hal pembuangan tinja dan penyakit diare. Salah satunya adalah Desa Tamansari Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Selama ini pembuangan tinja langsung dibuang ke dalam aliran sungai yang melintasi desa tersebut. Desa Tamansari merupakan desa yang masuk ke dalam program ODF. Solusi untuk mengatasi permasalahan Desa Tamansari adalah pembangunan intalasi WC dan perubahan perilaku masyarakat dalam membuang tinja. Kegiatan Pengabdian ditujukan sebagai pendampingan masyarakat dalam pembangunan jamban dan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat, dilaksanakan pada Bulan September hingga Desember 2018. Pada kegiatan ini, telah terbangun 6 sarana jamban keluarga di Dusun Pasir Erih Desa Taman Sari Kecamatan Gedong Tatan Kabupaten Pesawaran. Jamban yang mudah diakses oleh masyarakat ini telah dimanfaatkan dan dipelihara dengan baik.
Pemberdayaan Kader Posbindu di Wilayah Kerja Puskesmas Negara Ratu Dalam Pencegahan Penyakit Tidak Menular yang Dapat Memperberat COVID-19 Heni Apriyani; Ihsan Taufiq; Sono Sono; Amrul Hasan
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 3 Nomor 2 Agustus 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v3i2.167

Abstract

Indonesia menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) terus meningkat dan pada tahun 2016 berkontribusi pada 73% dari seluruh kematian di Indonesia. Prevalensi penyakit jantung berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 dan 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung koroner berdasarkan diagnosis dan gejala sebesar 1,5%. Berdasarkan profil Puskesmas Negara Ratu tahun 2019 prevalensi penyakit tidak menular masuk ke dalam 10 macam penyakit tertinggi, dimana Hipertensi menempati urutan 5 sedangkan Diabetes Mellitus pada urutan ke 10. Kondisi ini dialami di Desa Hanakau Jaya dan Desa Padang Ratu yang merupakah wilayah kerja Puskesmas tersebut. Hipertensi dan DM merupakan penyakit serius yang dapat memperberat kondisi COVID-19. Peran aktif Kader Posbindu menjadi sangat penting dalam pengendalian COVID-19 melalui deteksi dini Hipertensi dan DM. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kader Posbindu dalam pengendalian Hipertensi dan DM dikaitkan dengan COVID-19. Metode pelaksanaan melalui Pelatihan Kader Posbindu di Desa Hanakau Jaya dan Padang Ratu, Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara, berupa ceramah, diskusi dan demonstrasi, dilaksanakan pada tahun 2021. Hasil dan simpulan menunjukkan bahwa 100% Kader Posbindu memiliki pengetahuan yang baik tentang Hipertensi dan DM dikaitkan dengan COVID-19, dan memiliki keterampilan untuk mengukur Indeks Massa Tubuh, Mengukur Tekanan Darah dan Mengukur Kadar Gula Darah secara sederhana.
Edukasi dan Pelatihan Keluarga dan Kader Kesehatan tentang Pencegahan dan Perawatan Anak dengan Tuberkulosis Paru di rumah Desa Sidodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu Anita Anita; Aprina Aprina; Titi Astuti; Amrul Hasan; Haris Kadarusman; Maria Tuntun Siregar; Raden Roro Nur Fauziah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.15071

Abstract

ABSTRAK Indonesia merupakan salah satu negara dengan penderita Tuberkulosis (TBC) tertinggi ketiga di dunia dengan perkiraan jumlah orang penderita akibat TBC mencapai 845.000 dengan angka kematian 98.000 orang atau setara dengan 11 kematian/jam. Faktor risiko TBC pada anak diantaranya adalah status gizi, ASI eksklusif, riwayat kontak TBC, usia imunisasi BCG, keberadaan perokok dan sanitasi lingkungan. TBC pada anak dapat dicegah dengan meningkatkan status kesehatan & nutrisi yang baik, memutus rantai penularan TBC dengan  PHBS, mengubah perilaku anak, keluarga dan lingkungan secara terus menerus. Pengabdian bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dan Kader Kesehatan tentang pencegahan dan perawatan  TBC. Pelaksanaan kegiatan secara kelompok di Desa Sidodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu, pada bulan Agustus 2024. Sasaran kegiatan adalah 20 keluarga yang memiliki balita resiko TBC. Kegiatan diawali dengan pelatihan dan edukasi, keberhasilan pelatihan diukur dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test. Hasil Pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan pengetahuan baik pada kelompok usia dewasa maupun kelompok keluarga dengan anak penderita TBC terkait perawatan balita/anak dengan TBC di rumah setelah dilakukan pelatihan keluarga dan kader kesehatan. Kata kunci: Anak, Pencegahan, Perawatan, TBC  ABSTRACT Indonesia is one of the countries with the third highest TB burden in the world with an estimated number of people falling ill due to TB reaching 845,000 with a death rate of 98,000 or equivalent to 11 deaths/hour. Risk factors for tuberculosis in children include nutritional status, exclusive breastfeeding, history of contact with tuberculosis, age of BCG immunization, the presence of smokers and environmental sanitation. Tuberculosis in children can be prevented by improving good health & nutrition status, breaking the chain of TB transmission with PHBS, changing the behavior of children, families and the environment continuously. The service aims to improve the knowledge and skills of families and Health Cadres about TB prevention and treatment. The implementation of group activities in Sidodadi Village, Pardasuka District, Pringsewu Regency, in August 2024. The target of the activity is 20 families with toddlers at risk of TB. The activity began with training and education, the success of the training was measured by comparing the results of the pretest and posttest. The results of this service show an increase in understanding and knowledge in both adult and child age groups related to the care of toddlers and children with tuberculosis at home after training families and health cadres. Keywords: Children, Prevention, Treatment, TB