Wibowo Ady Sapta
Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mewujudkan Desa Rejosari dan Negara Ratu Sebagai Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019 Wibowo Ady Sapta; Rifai Agung Mulyono; Suami Indarwati; Amrul Hasan; Yuliati Amperaningsih; Nelly Indrasari
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 1 April 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i1.16

Abstract

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan (Permenkes RI, No.3, Th. 2014).  Program STBM memiliki indikator outcome dan output. Indikator outcome STBM yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku. Desa Rejosari dengan jumlah penduduk 5.506 jiwa yang terbagi menjadi 8 Dusun merupakan salah satu desa di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, dimana desa tersebut telah dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang tempat (ODF), Sedangkan Desa Negara Ratu yang berpenduduk 10.442 jiwa yang berditempat tinggal di 14 Dusun belum dapat mencapai desa ODF, dan langkah selanjutnya akan melakukan kegiatan menjadikan wilayah STBM. Pencapaian pengabdian pada masyarakat dilakukan dengan melakukan sosialisasi program dan penyuluhan mulai tingkat kecamatan, desa dan dusun sasaran serta yang bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang  STBM dan membentuk kader kesehatan yang mampu membangun desanya menjadi desa sehat, sehingga dengar sadar masyarakat dapat membuat sarana sanitasi dasar  dalam rangka mencapai Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang meliputi indicator outcome dan output tersebut diatas. Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan pendekatan kepada Kepala Desa, Kepala Dusun dan warga sasaran terdapat peningkatan pemahaman tentang STBM, akan tetapi belum terbentuk organisasi masyarakat berkaitan dengan kelompok STBM tersebut. Selain peningkatan terhadap pemahaman STBM, juga ada peningkatan cakupan sarana sanitasi, diantaranya pembangunan 15 sarana jamban keluarga, 7 sarana pembuangan air limbah rumah tangga, 20 sarana CTPS, dan 10 sarana pembuangan sampah. Pencapaian pengabdian kepada masyarakat belum optimal, hal ini karena kondisi sosial ekonomi masyarakat yang masih rendah, serta partisipasi gotong royong membangun desa belum mengarah kepada kegiatan STBM.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengadaan Sarana Jamban di Desa Karang Anyar Kecamatan Selagai Lingga, Kabupaten Lampung Tengah Rifai Agung Mulyono; Wibowo Ady Sapta; Nawan Priyanto
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 4 Nomor 1 April 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v4i1.8999

Abstract

Sanitasi dasar adalah syarat kesehatan lingkungan minimal yang harus dipunyai oleh setiap keluarga untuk memenuhi keperluan sehari hari. Ruang lingkup sanitasi dasar antara lain mencakup Sarana Air Bersih (SAB), Sarana Jamban Keluarga (JAGA), Sarana Pembuangan Sampah, dan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL). Desa Karang Anyar Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten Lampung Tengah sebagai desa yang tingkat sarana sanitasinya masih rendah. Setelah dilakukan edukasi kepada masyarakat dan kader, diharapkan dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan, serta bekerja sama untuk meningkat derajat sarana sanitasi dan membangun fasilitas sarana sanitasi. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Karang Anyar, Selagai Lingga, Kabupaten Lampung Tengah telah terbangun sebanyak 7 (tujuh) unit Jamban Keluarga. Saran kepada pihak masyarakat yaitu perlu dilakukan peningkatan kesadaran masyarakat untuk sadar akan sanitasi dasar dan perlu pembinaan berkelanjutan kepada masyarakat agar lebih semangat untuk membuat sarana sanitasi dasar.