Kaharuddin
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, University of Mataram, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengenalan Pendidikan Karakter melalui Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Bahasa Sasak pada Guru-Guru Sekolah Dasar Syamsinas Jafar; Syahbuddin; Nasaruddin; Kaharuddin; Ratna Yulida
DARMADIKSANI Vol 1 No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v1i1.91

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu upaya lembaga Universitas Mataram, khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang berdampak untuk meningkatkan kualitas profesional guru. Para guru yang diberikan pelatihan adalah guru- guru pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) yang mengajar di wilayah Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat. Pemilihan sasaran pelatihan guru-guru SD berdasarkan fakta bahwa para guru SD masih belum memahami tentang konsep pendidikan karakter. Pengenalan pendidikan karakter melalui nilai-nilai kearifan lokal dalam bahasa Sasak sangat dibutuhkan untuk kondisi masa sekarang. Hal ini dengan mempertimbangkan para guru yang pada umumnya berasal dari Sasak, belum sepenuhnya memahami secara teoritis dan pragmatis nilai-nilai kearifan lokal dalam bahasa Sasak yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran pendidikan karakter. Tujuan yang dicapai dalam pelatihan ini adalah memberikan penyuluhan tentang pendidikan karakter melalui nilai-nilai kearifan lokal bahasa Sasak kepada guru-guru SD di Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat. Secara khusus tujuan pelatihan ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada guru-guru SD tentang hakikat dan konsep pendidikan karakter, hakikat dan konsep nilai-nilai kearifan lokal, nilai-nilai kearifan lokal dalam bahasa bahasa Sasak dan hubungannya dengan pembelajaran pendidikan karakter melalui pembelajaran muatan lokal dalam bahasa Sasak. Selain itu pelatihan ini bertujuan memberikan keterampilan tentang praktik pemodelan dalam pembelajaran pendidikan karakter yang berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal bahasa Sasak melalui pembelajaran muatan lokal. Setelah melaksanakan pelatihan penyajian materi konseptual dan pelatihan pemodelan pembelajaran pendidikan karakter, menghasilkan output berupa keterampilan, guru dapat menerapkan pembelajaran pendidikan karakter berbasis nilai-nilai kearifan lokal melalui pembelajaran muatan lokal dalam bahasa Sasak. Melalui praktik pemodelan, para guru juga menyadari pentingnya menguasai semua komponen pembelajaran seperti, materi, media/strategi pembelajaran untuk pembelajaran pendidikan karakter melalui pembelajaran muatan lokal yang berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal bahasa Sasak. Selain itu guru juga memperoleh wawasan, bahwa dalam bahasa Sasak banyak terungkap tentang nilai-nilai kearifan lokal yang dapat mendukung pembelajaran pendidikan karakter. ABSTRACT This community service activity is one of the efforts of the Mataram University institution, especially the Teacher Training and Education Faculty (FKIP) which has an impact on improving the professional quality of teachers. The teachers who are given training are teachers at the Elementary School (SD) education level who teach in the Gunung Sari District, West Lombok Regency. The selection of primary school teacher training targets is based on the fact that elementary school teachers still do not understand the concept of character education. The introduction of character education through the values ​​of local wisdom in the Sasak language is very much needed for today's conditions. This is due to the fact that teachers, who generally come from Sasak, do not fully understand theoretically and pragmatically the values ​​of local wisdom in the Sasak language which can be used in character education learning. The objective achieved in this training is to provide education about character education through the values ​​of local wisdom in the Sasak language to elementary school teachers in Gunung Sari District, West Lombok Regency. Specifically the aim of this training is to provide knowledge and understanding to elementary school teachers about the nature and concept of character education, the nature and concept of local wisdom values, local wisdom values ​​in the Sasak language and their relationship with character education learning through local content learning. in Sasak. In addition, this training aims to provide skills on modeling practices in character education learning based on the local wisdom values ​​of the Sasak language through learning local content. After carrying out training in presenting conceptual materials and training on modeling character education learning, producing output in the form of skills, teachers can apply character education learning based on local wisdom values ​​through learning local content in Sasak language. Through modeling practice, teachers also realize the importance of mastering all learning components such as materials, media / learning strategies for character education learning through learning local content based on the values ​​of local wisdom in the Sasak language. In addition, teachers also gain insight, that in the Sasak language, many values ​​are revealed about local wisdom that can support character education learning.
Pelatihan Pengembangan Genre Teks Berbasis Cerita dan Budaya Lokal bagi Guru-Guru MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Lombok Barat Siti Rohana Hariana Intiana; Suyanu; Kaharuddin; Syaiful Musaddat; Rahmad Hidayat
DARMADIKSANI Vol 1 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v1i2.557

Abstract

ABSTRAK Pengabdian pada Masyarakat ini berjudul “Pelatihan Pengembangan Genre Teks Berbasis Cerita dan Budaya Lokal bagi Guru-guru MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Lombok Barat.” Kegiatan ini bertujuan: (1) untuk memberikan pengetahuan kepada para peserta yakni para guru MGMP Bahasa Indonesia tentang pembelajaran berbasis teks, genre teks, dan pengembangan genre teks berbasis cerita dan budaya lokal; dan (2) untuk memberikan keterampilan kepada para peserta dalam mengembangkan genre teks berbasis cerita dan budaya lokal sebagai bahan pembelajaran berbasis teks. Materi pelatihan disajiikan dengan metode ceramah, diikuti dengan tanya jawab dan penugasan/latihan mengembangkan genre teks berbasis cerita dan budaya lokal. Berdasarkan analisis hasil pelatihan, dapat dikatakan bahwa kegiatan ini cukup berhasil. Hal ini terbukti dari kualitas hasil kegiatan berupa: (1) identifikasi genre teks yang akan dikembangkan. Hasil identifikasi genre teks dimaksud, yaitu: (a) untuk kelas X: teks laporan hasil observasi (LHO), teks ekposisi, teks anekdot, teks cerita rakyat (Hikayat), teks negosisasi, teks biografi, teks puisi, dan teks debat; (b) untuk kelas XI: teks prosedur, teks ekpanasi, teks ceramah, teks cerpen, dan teks resensi; dan (c) untuk kelas XII: teks cerita sejarah, teks editorial, teks ulasan buku, teks artikel, serta teks kritik dan esai; (2) identifikasi bentuk-bentuk budaya lokal yang akan dikembangkan sebagai genre teks. Hasil identifikasi bentuk-bentuk budaya lokal dimaksud, yaitu: (a) teks deskripsi: tradisi presean, Taman Narmada, Pantai Senggigi, Pantai Kuta, (b) teks negosisasi: sorong serah, bait janji, nunas panutan, (c) teks prosedur: begasingan, bedodot, perang topat, pelecing, (d) teks eksplanasi: merariq, pelayaran, gerah bulan, (e) teks cerita sejarah: Kerajaan Selaparang, Putri Mandalika, Dende Fatimah, (f) teks biografi: TGH Zainuddin Abdul Majid, TGH Alif Batu; dan (3) Genre teks yang dikembangkan berdasarkan budaya lokal yang telah diidentifikasi. Genre teks yang berhasil dikembangkan antara lain: (a) teks biografi berjudul Muhammad Asegaf “Zainuddin Abdul Majid”, (b) teks prosedur berjudul Membuat Cengeh Khas Lombok dan Membuat Doko-doko Jajanan Tradisional Sasak, (c) teks LHO berjudul Tradisi Praq Api dan Sapuq Sasak, dan (d) teks prosedur berjudul Manuk Kurung Sasak. ABSTRACT This community service is entitled “Training for the Development of Story-Based Text Genres and Local Culture for Indonesian Language MGMP Teachers in West Lombok Regency.” The objectives are: (1) to provide knowledge to participants about text-based learning, text genres, and the development of story-based text genres and local culture; and (2) to provide skills to participants in developing text genres based on story and local culture as text-based learning materials. The materials were delivered using lecture, question and answer, and assignments/practices methods to develop text genres based on stories and local cultures. The results show that this program is quite successful as can be observed from the quality of the activities performed such as: (1) identification of the text genre to be developed that included: (a) for class X: observational report text (LHO), exposition text, anecdotal text, folklore text, negotiation text, biography text, poetry text, and debate text; (b) for class XI: procedure text, expansion text, lecture text, short story text, and review text; and (c) for class XII: historical narrative texts, editorial texts, book review texts, article texts, as well as critical texts and essays; (2) identification of local cultural forms to be developed as text genre that included: (a) descriptive text: Presean tradition, Narmada Park, Senggigi Beach, Kuta Beach, (b) negotiation text: sorong serah, bait janji, bait janji, nunas panutan, (c) procedure text: begasingan, bedodot, perang topat, pelecing, (d) explanatory text: merariq, pelayaran, gerah bulan, (e) historical story text: Kerajaan Selaparang, Putri Mandalika, Dende Fatimah, (f) biographical text: TGH Zainuddin Abdul Majid, TGH Alif Batu; and (3) The text genres that were successfully developed based on the identified local culture include: (a) biographical text entitled Muhammad Asegaf “Zainuddin Abdul Majid”, (b) procedural text entitled Membuat Cengeh Khas Lombok and Membuat Doko-doko Jajanan Tradisional Sasak, (c) LHO text entitled Tradisi Praq Api and Sapuq Sasak, and (d) procedure text entitled Manuk Kurung Sasak.
Penyuluhan tentang Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Pola Lesson Study For Learning Community (LSLC) bagi Guru-Guru Bahasa Indonesia di SMP Se-Kabupaten Lombok Barat I Nyoman Sudika; Kaharuddin; Mochammad Asyhar; Yuniar Nuri Nazir; Baiq Wahidah
DARMADIKSANI Vol 3 No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v3i1.2631

Abstract

ABSTRAK Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai prinsip dasar Lesson Study for learning community( LSLC) bagi guru- guru ketika dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia SMP di Kabupaten Lombok Barat. Di samping itu, kegiatan ini bermaksud untuk meningkatkan professional guru dengan meningkatkan kualitas pembelajaran, dan meningkatkan kreativitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran melalui LSLC ini. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah dan pendampingan. Metode ceramah digunakan untuk menyampaikan materi pokok tentang pola lesson study for learning community (LSLC) kepada peserta agar memperoleh pengetahuan baru dan pemahaman yang sama mengenai LSLC secara komprehensif. Kegiatan pendampingan disasarkan pada latihan menyusun perangkat pembelajaran sebagai kegiatan perencanaan pembelajaran dalam konsep LSLC. Dalam kegiatan prencanaan pembelajaran (Plan) para peserta mampu menyusun secara bersama-sama rancangan pembelajaran berupa Chapter Design dan Lesson Design. Hasil kegiatan ini diharapkan peserta dapat mengimplementasikan konsep-konsep LSLC ini dalam pelaksanaan proses pembelajaran di dalam kelas mereka masing-masing. ABSTRACT This community service program aimed to provide insights into the basic principles of Lesson Study for learning community (LSLC) for teachers when implementing Indonesian language lessons in West Lombok District junior high schools. Additionally, this activity intended to enhance teachers' professionalism by improving the quality of instruction and fostering students' creativity through LSLC. The activity was conducted using lecture and mentoring methods. The lecture method was employed to deliver the main content on the pattern of Lesson Study for learning community (LSLC) to participants, enabling them to acquire new knowledge and a comprehensive understanding of LSLC. The mentoring activity focused on practicing the development of instructional materials as part of the lesson planning process within the LSLC concept. During the lesson planning phase (Plan), participants were able to collaboratively design learning frameworks such as Chapter Design and Lesson Design. The outcome of this activity is expected to enable participants to implement these LSLC concepts in their respective classrooms.