Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENINGKATAN TEGANGAN PADA DC-DC KONVERTER DENGAN DICKSON MULTIPLIER CELL UNTUK APLIKASI PHOTO VOLTAIC Anung; Purwadi Budi Santoso; Taufik Rachman; Yakob Liklikwatil; Dwiyanto
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 18 No. 2 (2023): JURNAL ISU TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tegangan dc keluaran dari photovoltaic masih rendah. Konverter dc-dc Boost umumnya digunakan untuk meningkatkan tegangan keluaran konverter. Namun stress tegangan dan arus pada saklar semikonduktor menjadi tinggi. Pada makalah ini diusulkan, untuk meningkatkan tegangan keluaran dari konverter dengan penerapan Dickson Multiplier Cell. Penurunan persamaan matematis untuk tegangan dan arus dilakukan pada kondisi konduksi kontinyu. Untuk memvalidasi usulan maka dilakukan simulasi menggunakan perangkat lunak PSIM. Dari hasil simulasi menunjukan bahwa tegangan keluaran konverter 328 Vdc, 379 Vdc dan 518 Vdc untuk masing-masing siklus kerja 68%, 70%, dan 75%. Tegangan masukan sebesar 20 Vdc.
Perancangan Infrastruktur Jaringan Hotspot Mikrotik Berbasis Sistem Voucher pada Kantor Desa XYZ Givy Devira Ramady; Lestari, Ninik Sri; Hermawaty; Mahardika, Andrew Ghea; Dwiyanto; Afiyah, Salamatul
Digital Transformation Technology Vol. 4 No. 1 (2024): Periode Maret 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/digitech.v4i1.3782

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin cepat seiring dengan banyaknya tuntutan akan produktifitas kerja yang tinggi sehingga mobilitas menjadi sangat penting. Hotspot merupakan suatu titik area yang memiliki akses terhadap jaringan internet secara wireless sehingga memungkinkan manusia untuk dapat melakukan aktifitas kerja dimana saja tanpa dibatasi waktu dan tempat. Implementasi bandwidth manajemen di desa xxx dilakukan untuk mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan alokasi bandwidth yang merata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah peer connection queue (PCQ) yang memungkinkan setiap user mendapatkan kecepatan akses internet yang optimal sesuai dengan cluster voucher yang dipilih. Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa sistem yang menggunakan metode PCQ menghasilkan kecepatan koneksi yang lebih optimal dan stabil dibandingkan dengan sistem yang tidak menggunakan metode PCQ. Rule restriction yang dibuat untuk membatasi akses pengguna terhadap situs tertentu pun mampu berjalan dengan baik. Sehingga secara keseluruhan, perancangan sistem ini dapat dikatakan telah berhasil diimplementasikan dengan baik.
Perancangan Infrastruktur Jaringan Hotspot Mikrotik Berbasis Sistem Voucher pada Kantor Desa XYZ Givy Devira Ramady; Lestari, Ninik Sri; Hermawaty; Mahardika, Andrew Ghea; Dwiyanto; Afiyah, Salamatul
Digital Transformation Technology Vol. 4 No. 1 (2024): Periode Maret 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/digitech.v4i1.3782

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin cepat seiring dengan banyaknya tuntutan akan produktifitas kerja yang tinggi sehingga mobilitas menjadi sangat penting. Hotspot merupakan suatu titik area yang memiliki akses terhadap jaringan internet secara wireless sehingga memungkinkan manusia untuk dapat melakukan aktifitas kerja dimana saja tanpa dibatasi waktu dan tempat. Implementasi bandwidth manajemen di desa xxx dilakukan untuk mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan alokasi bandwidth yang merata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah peer connection queue (PCQ) yang memungkinkan setiap user mendapatkan kecepatan akses internet yang optimal sesuai dengan cluster voucher yang dipilih. Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa sistem yang menggunakan metode PCQ menghasilkan kecepatan koneksi yang lebih optimal dan stabil dibandingkan dengan sistem yang tidak menggunakan metode PCQ. Rule restriction yang dibuat untuk membatasi akses pengguna terhadap situs tertentu pun mampu berjalan dengan baik. Sehingga secara keseluruhan, perancangan sistem ini dapat dikatakan telah berhasil diimplementasikan dengan baik.
SIMULASI KINERJA FORWARD ERROR CONTROL CODING UNTUK SATELIT MIKRO PENGINDERAAN JARAK JAUH Dwiyanto; Sugihartono
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 9 No. 2 Desember (2011): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Micro satellite application for remote sensing in this time has been expanded and particularly supported by growth of electronics component that low power and small size. Large amount of image data, less of contact time and limited satellite’s power obliges of efficiency mechanism design to assured data satellite communication is accepted properly by earth station. Various of scenario of data transmissions on micro satellite have been developed in order to ensure all data that taken by payload can be delivered and accepted by station earth truly. Forward Error Control Coding or Forward Error Correction method is mechanism that added redundancy bit to delivery data with a purpose to improve error correction of received data. FEC performance can be known by compare of different value of Eb/N0 needed for Bit Error Rate (BER) in common without FEC. In this research conducted simulation performance FEC Reed Solomon by undertaking change of beet amount per symbol, code length and code ability in repairing symbol error. Simulation Result shows getting smaller code rate that used then ever greater code reinforcement. The simulation using forward error control coding Reed Solomon for data transmission remote sensing results code RS(255,223) have best performance with coderate 0,874 and coding gain 3,4dB on value of BER 10-4.