Penatalaksanaan kemoterapi masih menjadi pilihan utama bagi penderita kanker, namun terapi ini Menurut World Health Organiztion (WHO), jumlah tindakan operasi mengalami peningkatan yang sangat signifikan setiap tahunnya. Pada tahun 2019 sebesar 148 juta jiwa, dan meningkat di tahun 2020 menjadi 234 juta jiwa. Operasi termasuk tindakan yang menimbulkan kecemasan berhubungan dengan segala prosedur asing dan juga ancaman terhadap keselamatan jiwa akibat prosedur pembedahan. Masalah kecemasan pada pasien pre operasi sekitar 75%-80%. Komunikasi terapeutik perawat adalah salah satu penatalaksanaan kecemasan pada pasien pre operatif. Komunikasi terapeutik memegang peranan penting dalam membantu pasien memecahkan masalah yang dihadapi. Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi. Metode penelitian: Deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 123 pasien, berdasarkan perhitungan rumus Slovin didapat besar sampel sebanyak 105 responden. Hasil : Hasil analisis univariat menunjukkan pasien pre operasi di RS Kanker Dharmais hampir sebagian besar menganggap komunikasi terapeutik perawat sudah baik (53,3%), dan hampir sebagian besar merasakan cemas sedang (48,6%) dan cemas berat (40%). Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi. (p value : 0,000). Kesimpulan dan Saran: Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi peningkatan kualitas komunikasi terapeutik perawat. Pihak rumah sakit juga perlu mengadakan pelatihan secara rutin untuk selalu meng-update keterampilan komunikasi perawat, bisa dengan metode roleplay atau dengan mengadakan seminar-seminar.