Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun di Puskesmas Citangkil II Kota Cilegon Herni Febriawati; Trisonjaya Trisonjaya; Rangga Saputra; Nurry Ayuningtyas
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 8 (2023): Volume 5 Nomor 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i8.9394

Abstract

ABSTRACT Optimal development in toddlers needs to be supported by intake of nutrients and daily food in the right amount and good quality. Malnutrition in infancy can result in losses that cannot be repaired or replaced at a later date. To determine the relationship between nutritional status and motor development in children aged 3-5 years. Correlational quantitative research with cross sectional design. The number of samples is 110 children aged 3-5 years taken using purposive sampling technique. Results: The results of the univariate analysis showed that most of the children aged 3-5 years at the Citangkil II Health Center in Cilegon City had good nutritional status (72.6%) and most of them had development according to their age (61.8%). The results of the bivariate analysis obtained a p value: 0.000, so it was stated that nutritional status had a relationship with the development of children aged 3-5 years. There is a relationship between nutritional status and the development of children aged 3-5 years at Citangkil II Health Center, Cilegon City. Keywords: Toddler, Nutritional Status, Development  ABSTRAK Perkembangan yang optimal pada balita perlu didukung oleh asupan zat gizi dan makanan sehari-hari dalam jumlah yang tepat dan kualitas yang baik. Kekurangan gizi pada masa balita dapat mengakibatkan kerugian yang tidak dapat diperbaiki atau digantikan di kemudian hari. Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan anak usia 3-5 tahun.  Penelitian kuantitatif korelasional dengan desain cross sectional. Jumlah sampel adalah 110 anak usia 3-5 tahun diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil analisis univariat menunjukkan anak usia 3-5 tahun di Puskesmas Citangkil II Kota Cilegon sebagian besar memiliki status gizi baik (72,6%) dan sebagian besar memiliki perkembangan sesuai dengan umur (61,8%). Hasil analisis bivariat diperoleh p value: 0,000, sehingga dinyatakan bahwa status gizi memiliki hubungan dengan perkembangan anak usia 3-5 tahun. Ada hubungan antara statsus gizi dengan perkembangan anak usia 3-5 tahun di Puskesmas Citangkil II Kota Cilegon. Kata Kunci: Balita, Status Gizi, Perkembangan
Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operatif Di Rumah Sakit Kanker Dharmais Eli Mantika; Yuni Susilowati; Rangga Saputra
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.6583

Abstract

Penatalaksanaan kemoterapi masih menjadi pilihan utama bagi penderita kanker, namun terapi ini Menurut World Health Organiztion (WHO), jumlah tindakan operasi mengalami peningkatan yang sangat signifikan setiap tahunnya. Pada tahun 2019 sebesar 148 juta jiwa, dan meningkat di tahun 2020 menjadi 234 juta jiwa. Operasi termasuk tindakan yang menimbulkan kecemasan berhubungan dengan segala prosedur asing dan juga ancaman terhadap keselamatan jiwa akibat prosedur pembedahan. Masalah kecemasan pada pasien pre operasi sekitar 75%-80%. Komunikasi terapeutik perawat adalah salah satu penatalaksanaan kecemasan pada pasien pre operatif. Komunikasi terapeutik memegang peranan penting dalam membantu pasien memecahkan masalah yang dihadapi. Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi. Metode penelitian: Deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 123 pasien, berdasarkan perhitungan rumus Slovin didapat besar sampel sebanyak 105 responden. Hasil : Hasil analisis univariat menunjukkan pasien pre operasi di RS Kanker Dharmais hampir sebagian besar menganggap komunikasi terapeutik perawat sudah baik (53,3%), dan hampir sebagian besar merasakan cemas sedang (48,6%) dan cemas berat (40%). Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi. (p value : 0,000). Kesimpulan dan Saran: Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi peningkatan kualitas komunikasi terapeutik perawat. Pihak rumah sakit juga perlu mengadakan pelatihan secara rutin untuk selalu meng-update keterampilan komunikasi perawat, bisa dengan metode roleplay atau dengan mengadakan seminar-seminar.