Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penerapan Metode Cognitive Behavioral Therapy Untuk Menolong Pemulihan Identitas Diri Korban Penyalahgunaan Napza Jenis Ganja Tarigan, Winardi; Toding, Either; Astuti, Puji
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.15551

Abstract

Artikel ini membahas tentang bagaimana pernanan metode Cognitive Behavioral Therapy (CBT) untuk menolong pemulihan identitas diri korban penyalahgunaan NAPZA jenis ganja dalam rehabilitasi sosial di IPWL Griya Pemulihan Siloam Yogyakarta . Desain peneletiain yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk 2 orang konseli korban penyalahgunaan NAPZA. Konseli A dan konseli B di akhir sesi konseling yaitu pertemuan kelima, mengaku mendapat pelajaran baru dalam memecahkan masalah. Konseli dapat mencatat dalam jurnal atau membuat peta rumusan masalah ketika konseli merasa atau ada perilaku yang dianggap aneh atau bermasalah untuk dengan mudah menemukan peristiwa pemicu yang menyebabkan masalah tersebut terjadi. Konseli juga berkomitmen untuk setia melakukan doa pribadi, membaca Alkitab agar lebih mengenal konsep dirinya di dalam Tuhan dan belajar membangun kepercayaan diri dalam menjalankan setiap kegiatan di panti asuhan dengan sabar, serius dan tekun. Melalui penelitian hasil studi kasus dari penerapan metode Cognitive Behavioral Therapy untuk membantu pemulihan identitas korban penyalahgunaan narkoba ganja, ditemukan bahwa penerapan metode Cognitive Behavioral Therapy memberikan dampak dan pengaruh positif terhadap pemulihan identitas korban penyalahgunaan narkoba ganja di IPWL Griya Recovery Siloam Yogyakarta. Hal tersebut dapat dilihat pada perubahan pikiran, sikap dan perilaku yang ditunjukkan sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling.
Tinjauan Perspektif Konseling Terhadap Peran Gereja untuk Menumbuhkan Keterlibatan Pemuda dalam Pelayanan (Studi Kasus di Gereja PIBI Immanuel Worship) Winardi, Yoel Duananda; Tarigan, Winardi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengajak para pemuda di dalam gereja untuk terlibat dalam pelayanan membutukan usaha yang ekstra bagi gereja. Gereja PIBI Immanuel Worship merupakan gereja yang berisikan banyak para pemuda yang dari perantauan. Ada sebagian mereka yang belum pernah ikut terlibat dalam pelayanan di gereja. Gereja ini memiliki keinginan agar pemudanya memiliki bekal pelayanan jika pulang ke kampung halamannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik pengambilan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah semua data terkumpul akan di analisis dengan tahapan mereduksi, mendispay dan memverifikasi semua data sehingga mendapatkan hasil yang akurat, hasil data berikutnya akan ditinjau dari perspektif konseling. Hasil yang didapat adalah peran gereja sangat berpengaruh bagi para pemuda untuk terlibat pelayanan. Bagi pemuda gereja adalah sebagai rumah, mereka nyaman dengan penerimaan gereja sehingga dapat mengaktualisasikan diri.
Karakteristik dan Prinsip Hermeneutika Mazmur Ratapan Tarigan, Winardi
LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial dan Budaya Vol 7, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Erikson-Tritt Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53827/lz.v7i2.172

Abstract

This study examines the characteristics and hermeneutical principles of the lament psalms in the Book of Psalms. The main problem faced is the complexity of the lament psalms, which are often difficult for modern readers to understand. Therefore, through this study, the author intends to provide a general description of the characteristics and hermeneutical principles that apply to the lament psalms so that interpreters understand a deep understanding of the type of psalm when interpreting. This study uses a qualitative research approach with a literature study of the lament psalms. Data from the investigated literature are then used to understand the characteristics and hermeneutical principles that apply in analyzing and interpreting the texts of the lament psalms. By considering the characteristics and hermeneutical principles of the lament psalms, the interpretation of the text will be more accurate and relevant. This also allows each interpreter to understand how to interpret the lament psalms to find meaning in their context and relevance for today's believers.Penelitian ini mengkaji karakteristik dan prinsip hermeneutika dari mazmur ratapan dalam Kitab Mazmur. Masalah utama yang dihadapi adalah kompleksitas mazmur ratapan yang seringkali sulit dipahami oleh pembaca modern. Oleh sebab itu, melalui penelitian ini, penulis hendak memberikan gambaran umum karakteristik dan prinsip hermenenutika yang berlaku bagi mazmur ratapan, supaya penafsir memahami pemahaman yang mendalam terhadap jenis mazmur tersebut pada saat melakukan penafsirn. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif dengan studi literatur terhadap mazmur ratapan. Data-data dari literatur yang diselidiki, kemudian digunakan sebagai informasi untuk memahami karakteristik serta prinsip hermeneutika yang barlaku dalam melakukan analisis dan interpretasi terhadap teks-teks mazmur ratapan. Dengan mempertimbangkan karakteristik dan prinsip hermeneutika mazmur ratapan, penafsiran yang dilakukan terhadap teks tersebut akan lebih akurat dan relevan. Hal ini juga memungkinkan setiap penafsir bisa memahami dengan baik, bagaimana menginterpretasikan mazmur ratapan agar menemukan makna dalam konteksnya dan relevansinya bagi orang percaya masa kini.
Penguasaan Diri Dalam Pembentukan Karakter: Telaah Eksegesis Amsal 16:32 Simbolon, Andreas Kongres Pardingotan; Sualang, Farel Yosua; Tarigan, Winardi
Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 6 No. 2 (2025): Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen (Vol.6, No.2, June 2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Moriah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55076/didache.v6i2.384

Abstract

Kitab Amsal merupakan himpunan ucapan bijak dan nasihat moral yang ditujukan untuk mendidik generasi muda. Salah satu ayat yang relevan dalam konteks pembentukan karakter adalah Amsal 16:32, yang menekankan pentingnya penguasaan diri sebagai pola tindakan yang memiliki konsekuensi langsung terhadap perkembangan karakter. Penguasaan diri menjadi elemen krusial dalam pembentukan karakter yang utuh, karena mencerminkan kemampuan seseorang untuk bertindak bijaksana dalam berbagai situasi. Interpretasi terhadap Amsal 16:32 menunjukkan adanya keterkaitan erat antara kesabaran dan penguasaan diri. Keduanya merupakan bentuk kendali internal yang esensial dalam pembentukan pribadi yang tangguh secara moral dan spiritual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan interpretatif, khususnya melalui studi terhadap sastra hikmat. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman praktis dan teologis mengenai pentingnya penguasaan diri sebagai pola tindakan yang mendukung pembentukan karakter, yang mencakup tiga elemen utama: kesabaran, pengendalian diri, dan kemampuan menghadapi godaan secara bijak. The Book of Proverbs is a collection of wise sayings and moral instructions aimed at educating young people. One verse that is particularly relevant in the context of character formation is Proverbs 16:32, which emphasizes the importance of self-control as a behavioral pattern that directly influences character development. In contemporary society, many individuals struggle to control their emotions and personal desires. Self-control thus becomes a crucial component in shaping a well-rounded character, reflecting one's ability to act wisely across various situations. The interpretation of Proverbs 16:32 highlights a close relationship between patience and self-control. Both represent forms of internal discipline essential to the development of moral and spiritual integrity. This study employs a qualitative method with an interpretative approach, particularly through the study of wisdom literature. The aim is to provide practical and theological insights into the importance of self-control as a behavioral pattern that supports character formation, based on three key elements: patience, self-discipline, and the ability to resist temptation wisely.
Impreactory Psalms Dalam Konteks Ancient Near East (ANE) Dan Perjanjian Lama Tarigan, Winardi
Predica Verbum: Jurnal Teologi dan Misi Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Predica Verbum Vol. 4 No. 1 (June) 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia (STTII) Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51591/predicaverbum.v4i1.91

Abstract

Expressions of revenge or curses against enemies in psalms are often called imprecatory psalms. In investigating psalm texts containing curses, experts usually relate them to the Ancient Near East (ANE) cultural background and several texts in the Old Testament as the basis or reference. This research will explore the relationship between imprecise Psalms and the tradition of curses in ANE culture and the practice of curses in the Old Testament outside the Psalms. So, it will provide a comprehensive contribution to evaluating imprecise psalms in the context of the ANE and Old Testament. Are the curses in the three contexts the same or have significant differences? The author attempts to review and evaluate curses in these three contexts through descriptive studies, literature reviews, contextual analysis, and comparative studies. While there are influences and similarities in the use of curses between Psalms and ANE cultures and the Old Testament, it cannot be avoided that there are also differences that need to be considered to understand the context and purpose of the use of curses in the psalms. Interpreters must highlight the differences in genre, meaning, and essence between curses in the context of the ANE and the Old Testament and the imprecatory psalms. However, considering this background in interpretation will broaden the understanding and insight into the imprecatory in the context of modern Christianity.