Aspek penting keberhasilan budidaya yaitu pemilihan lokasi. Kesalahan dalam budidaya adalah lingkungan perairan yang tidak sesuai dengan peruntukkan jenis yang akan dibudidaya. Salah satu pertimbangan yang diperhatikan yaitu aspek kualitas air, meliputi parameter fisika, kimia, dan biologi perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi parameter kualitas air pada zona budidaya rumput laut dan mengetahui nilai kesesuaian perairan tersebut. Penentuan stasiun pengamatan secara purposive sampling berdasarkan pada pertimbangan karakteristik habitat. Stasiun pengamatan terdiri dari 4 (empat) titik. Metode penelitian yaitu metode eksploratif dengan pendekatan analisa kuantitatif. Parameter yang diamati yaitu suhu, kecerahan, kedalaman, kecepatan arus, salinitas, pH, oksigen terlarut, fosfat, nitrat, dan amonia. Kelimpahan plankton menggunakan persamaan APHA dan analisis kesesuaian berdasarkan pedoman kesesuaian lahan dari Bakosurtanal. Suhu perairan berkisar 29-30 0C, kedalaman air sekitar 77-257 cm (saat surut), kecerahan 80-100% (<1 m dan > 1 m), dan kecepatan arus berkisar 0.07-0.13 m/detik. Salinitas berkisar 30-31‰, pH adalah 7,08-7,18, oksigen terlarut berkisar 7.1-7.4 mg/l, kandungan fosfat yaitu 0.0084-0.0090 mg/l, nitrat yaitu 0.0000-0.0001 mg/l, dan ammonia berkisar 0,5-1 ppm. Kelimpahan plankton berkisar 1530-1660 ind/l dari kelas Cyanophyceae dan Bacillariophyceae. Kesesuaian perairan termasuk kategori S3 (kategori cukup sesuai) menunjukkan kondisi kualitas air perairan Desa Liya Mawi memadai untuk budidaya rumput laut jenis Eucheuma spinosum.