Romy Ketjulan, Romy
Program studi Manajemen Sumber Daya Perairan FPIK Universitas Halu OleoJl. HAE Mokodompit Kampus Bumi Tridharma Anduonohu Kendari, Sulawesi Tenggara 93232, Telp./Fax : 0401-3193782

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Struktur komunitas makrozoobenthos pada ekosistem mangrove di Perairan Teluk Staring Kabupaten Konawe Selatan Azham S, Risal; Bahtiar, .; Ketjulan, Romy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.324 KB)

Abstract

Studi komunitas makrozoobenthos di perairan Teluk Staring Kabupaten Konawe Selatan dapat dijadikan salah satu konsep dasar dalam pengelolaan sumberdaya secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunitas makrozoobenthos di perairan Teluk Staring Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di Teluk Staring selama 1 bulan. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive random sampling pada tiga stasiun. Data penelitian dianalisis menggunakan formula baku yang meliputi keanekaragaman, keseragaman, dominansi, kerapatan mangrove dan kualitas perairan (fisika dan kimia). Hasil analisis menunjukan indeks keanekaragaman berkisar 1,44-1,91, indeks keseragaman berkisar 0,74-0,91 dan indeks dominansi berkisar 0,20-0,29. Hasil pengamatan jenis mangrove yang ditemukan adalah Sonneratia alba, Rhizopora spp. dan Brugueira spp. Hasil pengukuran parameter lingkungan yang meliputi : suhu 28-310C, salinitas 24-28o/oo, pH substrat 5,93-6,97, bahan organik 4,56-5,62 serta tekstur substrat dominan pasir berlumpur. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan komunitas makrozoobenthos di perairan Teluk  Staring mempunyai keanekaragaman spesies sedang sampai tinggi dan tidak ditemukan adanya spesies yang dominan.Kata Kunci : Komunitas, makrozoobenthos, keanekaragaman, keseragaman, dominansi
Distribusi Ukuran Matang Gonad Ikan Peperek (Leiognathus equulus) di Perairan Teluk Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Arsito, .; Bahtiar, .; Ketjulan, Romy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 2 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.713 KB)

Abstract

Ikan peperek (Leiognathus equulus) merupakan salah satu sumber daya perikanan yang dimanfaatkan oleh nelayan yang bermukim di dekat Teluk Kendari, keberadaan sumber daya ikan tersebut terus mengalami penurunan jumlah dan ukuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran matang gonad ikan peperek (Leiognathus equulus). Penelitian ini dilaksanakan di perairan Teluk Kendari selama 3 bulan yang dimulai dari awal bulan Mei hingga akhir bulan Juli 2014. Sampel ikan diperoleh menggunakan alat tangkap jaring insang. Jaring yang digunakan terdiri dari tiga unit dengan ukuran mata jaring yang berbeda-beda yaitu 1,5, 2,0 dan 2,5 inci. Ikan peperek yang tertagkap selama penelitian berjumlah 540 ekor, terdiri atas 111 ekor ikan jantan dan 429 ikan betina. Tingkat kematangan gonad tertinggi pada ikan peperek jantan tingkat kematangan gonad IV yaitu pada bulan Juli dengan persentase 70,59%, sedangkan untuk ikan peperek betina tingkat kematangan gonad III yaitu pada bulan Juni dengan persentase 46,4%.Kata Kunci : Ukuran panjang, matang gonad, L. equulus, Teluk Kendari.
Studi Kepadatan dan Pola Distribusi Bivalvia di Kawasan Mangrove Desa Balimu Kecamatan Lasalimu Selatan Kabupaten Buton Samir, .; Nurgayah, Wa; Ketjulan, Romy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 2 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.183 KB)

Abstract

Desa Balimu merupakan wilayah yang memiliki sumber daya hayati yang cukup baik, baik dari sumber daya jenis ikan maupun non ikan. Sumber daya non ikan yang dimaksud yaitu bivalvia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan pola distribusi bivalvia yang terdapat pada kawasan hutan mangrove di perairan Desa Balimu. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai bulan Desember 2014 sampai Januari 2015. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Simple random sampling, dengan menggunakan transek kuadrat yang dilakukan tiga kali pengulangan. Penentuan lokasi stasiun didasarkan pada kondisi fisik mangrove. Hasil pengukuran parameter lingkungan dan organisme yang diperoleh selama penelitian kemudian dianalisis secara deskriptif. Di temukan lima jenis bivalvia yaitu; Isognomon-isognomun, I. perma, Gafrarium tumidum, G. pectinatum dan Barbatia decusata, dengan nilai tertinggi sebesar 35,14−44,62% pada jenis Isognomon-isognomun dan terendah pada jenis Barbatia decusata sebesar 1,54−3,60%. Kepadatan bivalvia tertinggi setiap bulan selama penelitian diperoleh pada stasiun I yaitu; 20,67−21,67 ind/m² sedangkan terendah diperoleh pada stasiun III yaitu sebesar 1,00−1,50 ind/m². Pola distribusi bivalvia selama penelitian pada stasiun I yaitu pola distribusi acak (Id=1) sedangkan pada stasiun II dan III yaitu mengelompok (id>1). Hasil pengukuran parameter kualitas air diperoleh kisaran yaitu suhu 27‒30ºC, salinitas 29‒35‰, kecepatan arus 1,11‒2,24 m/detik, pH air ,0‒8,0, pH substrat 5,5–6,9 dan bahan organik substrat 10,7176‒13,8727%.Kata kunci : Kerang (bivalvia), Kepadatan, Pola Distribusi
IDENTIFIKASI PENYAKIT KARANG (SCLERACTINIA) DI PERAIRAN PULAU SAPONDA LAUT, SULAWESI TENGGARA Hazrul, Hazrul; Palupi, Ratna Diyah; Ketjulan, Romy
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 1, No 2: Mei 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v1i2.928

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi penyakit karang dan jenis-jenis penyakit karang yang ada di Perairan Pulau Saponda Laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah transek sabuk berukuran 40x2 m yang ditarik sejajar garis pantai pada tiap titik stasiun penelitian. Hasil yang diperoleh adalah nilai prevalesi penyakit karang di lokasi penelitian rata-rata sebesar 6,5%. Nilai tersebut terbilang sangat kecil jika dibandingkan dengan prevalensi penyakit karang di beberapa perairan di Indonesia. Jenis penyakit karang yang ditemukan di ketiga titik lokasi penelitian berjumlah 6 jenis, yaitu White Syndromes (WS), Pink Blotch (PB), Black Band Disease (BBD),Ulcerative white spot (UWS), Gigitan ikan karang, dan Skeleton Eroding Band (SEB). Penyakit yang mendominasi di lokasi penelitian adalah disebabkan oleh gigitan ikan yang banyak dijumpai pada karang jenis massive dan submasive.
Nilai Ekonomi Ekowisata Bahari Pulau Hari Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Alwi, La Ode; Ketjulan, Romy
Buletin Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Vol 12, No 22 (2010)
Publisher : Department of Agribusiness Halu Oleo University Kendari Southeast Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.253 KB) | DOI: 10.33772/bpsosek.v12i22.5830

Abstract

Development of marine tourism activity is one form of utilization of coastal resources that have no market value (non-market value). This research study about the economic value of Hari island waters as marine tourism object, tourism activities, especially diving and snorkeling tours. The results of this study cans are Used as a material consideration in the context of managing the Hari island as a tourist resort. Based on research, the existing economic value of tourism to Rp 37,772,353 per year, and the economic value of tourism carrying capacity as much as USD 268 977 384 per year.
Variasi Temporal Biologi Reproduksi Cacing Kacang (Antillesoma sp.) di Perairan Pantai Toronipa, Kecamatan Soropia, Sulawesi Tenggara ezra jiwani, Yngwy; Bahtiar; Ketjulan, Romy
JSIPi (JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN) (JOURNAL OF FISHERY SCIENCE AND INNOVATION) Vol 8 No 2 (2024): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v8i2.837

Abstract

Cacing kacang (Antillesoma sp.) merupakan organisme dalan filum Sipuncula yang berarti tabung kecil atau sifon. Organisme ini dapat dijumpai pada Pantai Toronipa dengan nama lokal “Bantunang mondo” yang dimanfaatkan sebagai bahan lauk konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi biologi reproduksi cacing kacang yang meliputi; nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad (TKG), indeks kematangan gonad (IKG), dan ukuran pertama kali matang gonad. Penelitian dilakukan pada bulan Juli hingga Desember 2023 di perairan Pantai Toronipa, Kecamatan Soropia, Sulawesi Tenggara. Jumlah sampel cacing kacang yang diperoleh sebanyak 375 individu (168 jantan dan 192 betina), serta ditemukan 15 cacing kacang dengan dua kelamin. Data dianalisis menggunakan formula baku yaitu Chi-square, regresi sederhana dan regresi non linear 50% kematangan gonad (Lmaturity). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nisbah kelamin cacing kacang jantan dan betina di Pantai Toronipa dalam keadaan seimbang. Cacing kacang memijah sepanjang tahun dengan puncak terjadi pada bulan September yang ditandai dengan tingginya presentase nilai TKG IV dan IKG. Fekunditas cacing kacang tertinggi pada ukuran 7,8-8,3 cm (43013 butir) dan menurun seiring bertambahnya ukuran tubuh. Ukuran pertama matang gonad (50%) cacing kacang dan betina secara berurutan berkisar 7,7,4 cm dan 7-7,3 cm. Kata Kunci: Biologi reproduksi, cacing kacang, pantai Toronipa