Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Parameter Klorofil-a dengan Hasil Tangkapan Ikan Tongkol Krai (Auxis thazard) di Perairan Laut Sibolga dan Tapanuli Tengah Arta, Fandi Handika; Afriani, Afni; Mandapot Pasaribu
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapiannauli.v5i2.196

Abstract

Tongkol Krai (Auxis thazard) merupakan spesies ikan pelagis yang yang paling banyak ditangkap oleh nelayan di perairan Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah dan menjadi salah satu jenis ikan yang memiliki nilai jual cukup tinggi di Indonesia. Jumlah hasil tangkapan ikan ditentukan oleh  keadaan lingkungan. Banyaknya produktivitas sekunder dari suatu komunitas tergantung pada banyaknya produktivitas primer pada komunitas yang bersangkutan, artinya produktivitas sekunder tinggi jika produktivitas primer tinggi. Produktifitas primer yang dimaksud adalah fitoplankton karena fitoplankton merupakan komponen dasar dari sebuah siklus rantai makanan. Biomassa fitoplankton bisa dihitung dengan memperkirakan konsentrasi klorofil-a. Penggunaan data satelit merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan nilai konsentrasi klorofil-a. Nilai konsentrasi klorofil-a ini kemudian di jadikan sebagai parameter untuk melihat pengaruhnya terhadap dinamika produktivitas perikanan yang ada di perairan Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah. Konsentrasi klorofil-a tertinggi terjadi pada bulan November dengan nilai 1.02 mg/m3 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan oktober dengan nilai 0.42 mg/m3. Hasil tangkapan ikan tongkol krai selama tahun 2022 adalah sebesar 1.420.196 kg, dimana hasil tangkapan terbanyak terjadi pada bulan maret dengan jumlah tangkapan sebesar 314.237 kg dan paling sedikit pada bulan mei sebesar 25.903 kg. Hasil uji regresi menunjukkan konsentrasi klorofil-a memiliki “Hubungan Cukup Kuat” dengan pengaruh sebesar 34.9%, sedangkan sebesar 65,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini.