Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

SEBARAN KLOROFIL-a DI PERAIRAN PANTAI PADANG DAN PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA MODIS Fandi Handika Arta; Mubarak Mubarak; Syafruddin Nasution
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 10, No 2 (2016): Jurnal Ilmu Lingkungan
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jil.10.2.p.128-137

Abstract

This research was conducted in March 2016. Sampling was conducted in the coastal waters of Padang and Pariaman, West Sumatra. The purpose of this research is to map the distribution of chlorophyll-a in the coastal waters of Padang and Pariaman, West Sumatra Province. The method used in this research is survey method. The results of image analysis is known that the distribution of chlorophyll-a uniform occurred in February 2016 in which the distribution covers a large area and at least shades of difference in that month. Furthermore, the uneven distribution of chlorophyll-a occurred in November 2015 in which the distribution is so broad and it could be seen from striking differences in color gradation. Results of laboratory analysis known that the highest of chlorophyll-a concentration was occurred in the month of November 2015 and the lowest occurred in March 2015.
ANALYSIS OF CHLOROPHYLL-α AND SEA SURFACE TEMPERATURE DISTRIBUTION USING SATELITE IMAGE TO ESTIMATE OF FISHING ZONES FOR YELLOWFIN TUNA (Thunnus albacares) IN WEST SUMATERA PROVINCE WATERS Arta, Fandi Handika; Mubarak, Mubarak; Nasution, Syafruddin
Asian Journal of Aquatic Sciences Vol. 7 No. 1 (2024): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

The potential of tuna in the waters of West Sumatra reaches 300,000 tons per year, and only 25% of its existing potential has been exploited. The existence of these fish can be determined by measuring the concentration of chlorophyll-α as an indicator of food sources in the waters and measuring sea surface temperature as an indicator of the fish environment, which can be done using remote sensing technology. This research was conducted from August 05 to September 29, 2022, using Aqua MODIS satellite imagery data. The results obtained during the study showed that the concentration of chlorophyll-α had an average of 2.01 mg/m3. The highest concentration occurred in the period 13-20 August 2022 with an average value of 3.17 mg/m3, and the lowest occurred in the period 06-13 September 2022 with an average value of 0.85 mg/m3. Sea surface temperature has a relatively similar value, which ranges from 29.5–30.8oC with an average of 30.5oC. Determination of the alleged fishing area for yellowfin tuna was carried out using the overlay technique by shading the area from chlorophyll-a criteria >0.1 mg/m3 with the sea surface temperature criteria of 29-30oC. The accuracy level of the yellowfin tuna fishing area estimation has an average accuracy of 28.7%. The highest accuracy value occurs from August 29 to September 05 2022, with a percentage of 69.8%, and the lowest occurs from August 13 to 20, 2022, with a rate of 3.9%.
DUGAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TONGKOL BERDASARKAN SEBARAN SUHU PERMUKAAN LAUT MENGGUNAKAN CITRA AQUA MODIS Arta, Fandi Handika; Ahhady, Eko; Halawa, Agus Entity Frantig
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perairan Laut Sumatera Utara memiliki potensi perikanan salah satunya terdapat banyak hasil tangkapan yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti ikan tongkol (Euthynnus affinis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran suhu permukaan laut dalam menentukan daerah penangkapan ikan tongkol (Euthynnus affinis) menggunakan citra satelit. Manfaat dari penelitian ini sebagai bahan referensi yang berguna bagi pemerintah, industri perikanan, dan masyarakat terkait hubungan sebaran suhu permukaan laut di Perairan Laut Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 06 April sampai dengan 29 April 2024 dengan menggunakan data citra satelit Aqua Modis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yang dianalisis secara deskritif. Hasil yang diperoleh selama penelitian menunjukan bahwa konsentrasi suhu permukaan laut tertinggi terjadi pada periode 22 April sampai dengan 29 April 2024 dengan nilai 31,1 oC, dan terendah terjadi pada periode 06 April sampai dengan 21 April 2024 dengan nilai 30,8oC. Tingkat akurasi estimasi daerah penangkapan ikan tongkol mempunyai rata-rata akurasi sebesar 53,3%. Nilai akurasi tertinggi terjadi pada tanggal 06 April sampai dengan 13 April 2024 dengan presentase sebesar 60% dan terendah terjadi pada tanggal 22 sampai dengan 29 April 2024 dengan presentase sebesar 45%. Pada tanggal 22 -29 April dengan kisaran suhu 31,1°C memiliki hasil tangkapan tertinggi sebanyak 62.500 Kg. Suhu permukaan laut dengan hasil tangkapan di Perairan Laut Sumatera Utara memiliki hubungan yang sangat kuat dengan nilai R 0,98.
STUDI KERAPATAN RUMPUT LAUT COKLAT (Sargassum Sp.) DAN KUALITAS AIR DI PERAIRAN PANTAI PANDARATAN KABUPATEN TAPANULI TENGAH Fandi Handika Arta; Irnawati Sinaga; Teodorus Dimas Syahputra Ndruru
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapiannauli.v7i1.259

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi kerapatan rumput laut coklat (Sargassum sp.) dan kualitas air di perairan Pantai Pandaratan, Kabupaten Tapanuli Tengah. Untuk mengukur kerapatan rumput laut, metode sampling probabilitas digunakan dengan metode transek kuadrat. sementara kualitas air dianalisis melalui parameter kualitas air seperti suhu, salinitas, pH, kecerahan, dan kedalaman yang dianalisis secara deskritif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan Sargassum sp. bervariasi di setiap lokasi pengambilan sampel, dengan nilai kerapatan pada stasiun I sebesar 5%, stasiun II sebesar 9%, dan stasiun III sebesar 100%. Kerapatan tertinggi di stasiun III disebabkan oleh kondisi berkarang yang ideal untuk pertumbuhan rumput laut coklat. Kualitas air di seluruh stasiun penelitian menunjukkan kedalaman antara 0,5-1 meter, kecerahan mencapai 100%, suhu berkisar 28-30ºC, salinitas antara 30-33 ppt, dan pH 7. Terdapat korelasi positif antara kerapatan Sargassum sp. dengan tingkat kualitas air. Temuan ini menunjukkan bahwa kualitas air yang baik mendukung pertumbuhan rumput laut coklat (Sargassum sp.), yang berimplikasi pada pengelolaan dan konservasi ekosistem perairan di daerah tersebut. Penelitian ini juga memberikan informasi penting untuk pengembangan budidaya rumput laut coklat (Sargassum sp.) di wilayah Pantai Pandaratan.
Hubungan Parameter Klorofil-a dengan Hasil Tangkapan Ikan Tongkol Krai (Auxis thazard) di Perairan Laut Sibolga dan Tapanuli Tengah Arta, Fandi Handika; Afriani, Afni; Mandapot Pasaribu
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapiannauli.v5i2.196

Abstract

Tongkol Krai (Auxis thazard) merupakan spesies ikan pelagis yang yang paling banyak ditangkap oleh nelayan di perairan Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah dan menjadi salah satu jenis ikan yang memiliki nilai jual cukup tinggi di Indonesia. Jumlah hasil tangkapan ikan ditentukan oleh  keadaan lingkungan. Banyaknya produktivitas sekunder dari suatu komunitas tergantung pada banyaknya produktivitas primer pada komunitas yang bersangkutan, artinya produktivitas sekunder tinggi jika produktivitas primer tinggi. Produktifitas primer yang dimaksud adalah fitoplankton karena fitoplankton merupakan komponen dasar dari sebuah siklus rantai makanan. Biomassa fitoplankton bisa dihitung dengan memperkirakan konsentrasi klorofil-a. Penggunaan data satelit merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan nilai konsentrasi klorofil-a. Nilai konsentrasi klorofil-a ini kemudian di jadikan sebagai parameter untuk melihat pengaruhnya terhadap dinamika produktivitas perikanan yang ada di perairan Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah. Konsentrasi klorofil-a tertinggi terjadi pada bulan November dengan nilai 1.02 mg/m3 sedangkan yang terendah terjadi pada bulan oktober dengan nilai 0.42 mg/m3. Hasil tangkapan ikan tongkol krai selama tahun 2022 adalah sebesar 1.420.196 kg, dimana hasil tangkapan terbanyak terjadi pada bulan maret dengan jumlah tangkapan sebesar 314.237 kg dan paling sedikit pada bulan mei sebesar 25.903 kg. Hasil uji regresi menunjukkan konsentrasi klorofil-a memiliki “Hubungan Cukup Kuat” dengan pengaruh sebesar 34.9%, sedangkan sebesar 65,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERIKANAN TANGKAP PUKAT CINCIN (Purse seine) DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) SIBOLGA TAPANULI TENGAH SUMATERA UTARA Sitinjak, Ladestam; Arta, Fandi Handika; Gulo, Sonorama Putri
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapiannauli.v6i1.208

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha perikanan tangkap purse seine di PPN Sibolga dan mengetahui pendapatan serta keuntungan yang didapat dari kelayakan usaha perikanan tangkap purse seine di PPN Sibolga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara langsung terhadap nelayan dan pengurus kapal yang menggunakan alat tangkap pukat cincin (purse seine). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 kapal dengan ukuran GT berbeda. Dari hasil penelitian konstruksi pukat cincin terdiri dari tali ris atas, tali ris bawah, sayap, badan, kantong, serampat, pelampung, pemberat dan tali kerut. Hasil perhitungan analisis kelayakan usaha menunjukkan bahwa nilai R/C untuk kapal 80 GT sebesar 1,13, kapal 82 GT sebesar 1,65 dan untuk kapal 88 GT sebesar 1,65. Nilai Keuntungan dari kapal 80 GT sebesar Rp. 23.240.000, kapal 82 GT sebesar Rp. 118.822.000 dan untuk kapal 88 GT sebesar Rp. 117.477.000. Nilai BCR dari kapal 80 GT sebesar 1,62, kapal 82 GT sebesar 2,30 dan untuk kapal 88 GT sebesar 2,29. Nilai PP untuk kapal 80 GT selama 10 tahun 9 bulan 3 hari, kapal 82 GT selama 2 tahun 1 bulan 7 hari dan kapal 88 GT selama 2 tahun 1 bulan 16 hari.
ANALISIS KESESUAIAN WISATA PANTAI SEBAGAI DAYA TARIK EKOWISATA BAHARI DI PULAU KALIMANTUNG KABUPATEN TAPANULI TENGAH SUMATERA UTARA Bastian Putrayadi Silalahi; Fandi Handika Arta; Irnawati Sinaga; Yudika Telaumbanua
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapiannauli.v7i1.234

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesesuaian wisata pantai sebagai daya tarik ekowisata bahari di Pulau Kalimantung Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif, dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan dan analisis spasial terhadap 10 parameter kesesuaian lahan. Parameter tersebut meliputi tipe pantai, lebar pantai, material dasar perairan, kedalaman perairan, kecepatan arus, kemiringan pantai, kecerahan perairan, penutupan lahan, biota berbahaya, serta ketersediaan air tawar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantai Pulau Kalimantung memiliki tipe pantai yang landai, lebar pantai yang memadai, material dasar perairan berupa pasir halus, serta kedalaman dan kecepatan arus yang aman untuk aktivitas rekreasi. Tingkat kecerahan perairan yang tinggi dan keberadaan vegetasi alami di sekitar pantai semakin mendukung potensi ekowisata bahari di kawasan ini. Berdasarkan hasil analisis, Pantai Pulau Kalimantung sangat sesuai untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata bahari berkelanjutan, dengan potensi aktivitas seperti berenang, snorkeling, dan kegiatan rekreasi pantai lainnya. Kesimpulan ini mendukung perlunya pengelolaan kawasan secara berkelanjutan guna menjaga keseimbangan antara pemanfaatan wisata dan pelestarian lingkungan