Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Aceh Cultural Elements in the Settlement Context Wulanda, Destri; Santoso, Happy Ratna; Septanti, Dewi
IPTEK Journal of Proceedings Series No 6 (2020): 6th International Seminar on Science and Technology 2020 (ISST 2020)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2020i6.11107

Abstract

Indonesia consists of various diverse tribes and cultures. Culture is the result of people's thoughts and behavior. Culture can also act as the identity of a tribe that has its characteristics. The difference in characteristics is interesting to study, one of which is the culture of Aceh in Indonesia. Aceh is rich in cultural values and customs because of its historical background. Influences from various backgrounds eventually shaped the characteristics of Acehnese. The culture of Aceh has been discussed in several studies, but no one has focused on the context of settlement. Therefore, this study was conducted to analyze aspects of Aceh's culture in a settlement. Cultural aspects can be analyzed based on world views, values, manifestations, activity systems, and social expressions. This study is a literature review, which uses secondary data to answer the research objectives. Secondary data were obtained from literature related to research topics, such as books, journals, regulations, etc. Furthermore, the data collected will be analyzed and concluded using descriptive analysis. The study results explain that every aspect of Aceh's culture refers to Islamic rules, where the balance between customary law and religious law is important for Acehnese lives.
Perancangan City Hotel di Banda Aceh Destri Wulanda
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 3, No 1 (2019): Volume 3, No.1, Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.278 KB)

Abstract

AbstrakKota Banda Aceh terletak di Wilayah Indonesia Bagian Barat yang merupakan salah satu Destinasi Wisata Islami di Dunia. Kota ini bertetanggaan langsung dengan beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, India dan Singapura. Potensi tersebut berpeluang besar dijadikan sebagai potensi bisnis dan pariwisata. Berdasarkan data statistik perkembangan pariwisata yang dikeluarkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banda Aceh, jumlah tamu nusantara dan mancanegara yang datang ke kota ini terus mengalami peningkatan tiap tahunnya, peningkatan tersebut berpengaruh kepada peningkatan jumlah pengguna hotel berbintang. Namun hotel berbintang yang tersedia saat ini hanya 17 hotel, diantaranya 1 hotel bintang empat, 3 hotel bintang tiga, 2 hotel bintang dua, 11 hotel bintang satu dan belum tersedianya hotel bintang lima. Sehingga dibutuhkan sebuah hotel bintang lima yang terletak di kawasan perkotaan untuk mempermudah pengguna mengakses ke daerah pusat bisnis maupun pariwisata. Perancangan City Hotel ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pengguna dengan fasilitas hotel bintang lima yang menggunakan pendekatan konsep Arsitektur Islam agar sesuai dengan citra Kota Banda Aceh. Kata Kunci: City Hotel di Banda Aceh, Hotel Bintang Lima, Arsitektur Islam.
Analisis Semiotika Pada Karakter VIsual Masjid Tuha Gunong Kleng Aceh Barat Alfikhairina Jamil; Destri Wulanda; Karya Mansyah
DESKOVI : Art and Design Journal Vol. 6 No. 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/deskovi.v6i2.16294

Abstract

Bangunan memiliki sebuah karakteristik khusus yang dapat membedakannya dari objek-objek lainnya. Bangunan memiliki karakter visual, yaitu karakter yang dapat dilihat dan diamati langsung oleh mata secara umum. Masjid merupakan salah satu hasil karya arsitektur yang ada di kehidupan kita sehari-hari. Masjid hadir diantara masyarakat luas sebagai sebuah tempat yang tidak hanya berfungsi untuk tempat beribadah umat muslim, tapi masjid juga mampu menjadi sebuah pusat kegiatan masyarakat. Keberadaan masjid yang lekat dengan masyarakat setempat inilah yang melahirkan bentuk dan tampilan masjid yang beragam dari satu daerah ke daerah lainnya, hal tersebut tergantung dengan adat istiadat, kebudayaan, dan kebiasaan di lingkungan tempat masjid tersebut berdiri. Masjid Gunong Kleng merupakan salah satu yang dapat mewakili perkembangan arsitektur masjid tradisional dari masa ke masa. Meskipun sudah ditetapkan menjadi salah satu cagar budaya Provinsi Aceh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pelestarian Cagar Budaya Aceh, kajian ataupun studi yang membahas mengenai Masjid Tuha Gunong Kleng ini masih masih sangat minim. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan juga menganalisis makna yang ada pada Masjid Tuha Gunong Kleng dengan pendekatan semiotika. Penelitian ini bertujuan untuk mendukung upaya pelestarian dan kajian lebih lanjut mengenai Masjid Tuha Gunong Kleng sebagai salah satu warisan arsitektur Islam di Aceh dan budaya Indonesia.
ESTETIKA SENI KALIGRAFI ISLAM PADA KUBAH MASJID AGUNG AL-MUNAWWARAH KOTA JANTHO Asdiana; Destri Wulanda; Alfikhairina Jamil
DESKOVI : Art and Design Journal Vol. 7 No. 1 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/deskovi.v7i1.16585

Abstract

Estetika yang mengkaji tentang keindahan akan menurun nilainya jika dikaitkan dengan kesenangan sensual atau duniawi. Sebaliknya, jika estetika dikaitkan dengan moral dan agama maka nilainya akan semakin tinggi. Kita dapat menemukan nilai estetika ini di dalam karya seni seperti karya Seni Kaligrafi atau Seni Khat. Seni Kaligrafi merupakan salah satu cabang seni rupa yang mampu memikat daya tarik seseorang dengan keindahan tulisannya. Dengan model Khat yang bermacam-macam Kaligrafi kemudian menjadi ornament bagi Masjid atau tempat-tempat suci lain dan menjadi bagian dari seni Arsitektur Islam. Macam-macam ukiran yang terdapat pada sisi dinding, tiang, bahkan atap Masjid menjadi Ikon ciri khas dari agama Islam. Kaligrafi mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki oleh karya seni lainnya. Khat murni lahir dari Seni Islam yang merupakan pengejawantahan firman Allah Swt yang suci. Tidak seperti karya seni lainnya yang mendapat pengaruh dari budaya non muslim seperti Musik, Arsitektur, Lukis dan lain sebagainya. Indonesia is a country rich in diversity, be it religion, ethnicity and culture. Aceh is one of the areas in Indonesia where the majority of the population is Muslim. This makes the Aceh region have many mosques with various shapes and beauty. The author will analyze the aesthetics of calligraphy at the Al Munawwarah Mosque in Jantho City. This mosque has a unique shape with a semicircular building with a very large dome. This study aims to examine the background of each calligraphy found on the inside of the dome of the Al Munawwarah Mosque in Jantho City. The research method uses a qualitative method by collecting data, direct observation of the research object and conducting interviews with sources from the mosque administrators and creators, collecting photo documentation. The results of this study indicate that on the dome of the Al Munawwarah Mosque in Jantho City there are 2 (two) types of calligraphy, namely tsuluts khat and kufi khat because they are easy to apply, especially on curved areas such as the area on the dome of the mosque. Using a dominant green color is preferred in Islam. Consists of the Al-Fatihah letter at the top which means umbrella and the main points of the contents of the Al-Quran as a guideline in our lives as Muslims. At the foot of the dome there is the Verse of the Chair as a reminder of the oneness of Allah SWT. And between the two are placed Asmaul Husna.
Pelatihan Digital Marketing pada Desa Wisata Gampong Nusa Melalui Media Sosial Rachmadani, Nisa Putri; Wulanda, Destri; Jamil, Alfikhairina
Batoboh Vol 8, No 2 (2023): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v8i2.3864

Abstract

Gampong Nusa merupakan salah satu desa di Aceh Besar yang memiliki potensi pariwisata yang besar. Desa ini terkenal akan alamnya yang indah, dimana desa ini dikelilingi oleh sawah dan perbukitan. Dideklarasikan sebagai desa wisata pada tahun 2015, Gampong Nusa menawarkan banyak hal untuk wisatawan, seperti penginapan, atraksi seni, sanggar seni, workshop tari, dan lain-lain. Gampong Nusa juga   berperan   aktif   dalam   proses pengembangan pariwisata melalui kegiatan usaha kerajinan dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Gampong Nusa sudah mulai gencar melakukan promosi mengenai kegiatan dan fasilitas yang ada melalui media sosial Instagram. Namun permasalahan yang dijumpai adalah konten yang dihadirkan kurang tertata dan terkelola dengan baik. Sehingga, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melakukan pendampingan dalam beberapa jenis pelatihan, yaitu pelatihan foto dan video promosi dan pelatihan pembuatan template pada media sosial desa wisata. Pelatihan ini menghasilkan dokumentasi foto dan video yang dibuat dengan konsep yang menarik untuk mempromosikan Desa Wisata Gampong Nusa.
Peran Partisipasi Masyarakat dalam Permukiman Berkelanjutan [Studi Kasus Kampung Margorukun di Surabaya] Wulanda, Destri; Ayuningtyas, Gebyar
Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi Vol 7 No 2: Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi (Rekatek), Juli, 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/rkt.v7i2.2032

Abstract

Pembangunan berkelanjutan kini menjadi perhatian penting dan berusaha untuk diimplementasikan di berbagai negara tentunya tak lepas dari serangkaian permasalahan dan tantangan. Khususnya di negara berkembang seperti Indonesia, permukiman informal yang identik dengan kekumuhan tentunya membutuhkan perhatian dan penanganan khusus untuk dikembangkan seiring dengan konsep keberlanjutan. Penurunan kualitas lingkungan dan minimnya sarana prasarana menjadi tantangan dalam implementasinya. Berdasarkan kondisi tersebut, Surabaya sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang juga memiliki banyak permukiman informal, berusaha memotivasi masyarakat melalui program untuk meningkatkan dan membangun kualitas lingkungan permukiman. Salah satu contoh dari program di Kampung Margorukun adalah program bank sampah dan pengolahan air limbah yang mampu mengubah stigma kumuh dari lingkungan huniannya. Kini kualitas lingkungan yang semula kumuh mengalami peningkatan yang tentunya juga akan berpengaruh terhadap keberlanjutan dari permukiman itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek keberlanjutan yang dapat dicapai berkat partisipasi masyarakat, baik itu dari aspek lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi. Metode yang digunakan adalah strategi penelitian kualitatif melalui analisis deskriptif untuk menjelaskan gambaran umum objek studi dan mengetahui pencapaian aspek keberlanjutan. Penyusunan hasil analisa juga berdasarkan hasil diskusi dan didukung dengan teori yang saling berkaitan. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui potensi dan permaslahan terkait pembangunan berkelanjutan di Kampung Margorukun.
Smart Furniture: Konsep Interior Kamar Indekos Wulanda, Destri; Asdiana
DESKOVI : Art and Design Journal Vol. 7 No. 2 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/deskovi.v7i2.16782

Abstract

  Tantangan pada desain interior kamar indekos adalah keterbatasan luasan kamar tetapi tetap memenuhi aktivitas penghuninya. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan melalui penerapan konsep smart furniture pada kamar kost, dimana menekankan pada teknologi dan furnitur multifungsi dengan lahan yang terbatas. Penelitian ini menggunakan strategi kualitatif dengan metode perancangan design thinking. Penelitian ini menghasilkan karakteristik produk funitur pada interior kamar indekos berdasarkan kebutuhan pengguna, dimana style yang digunakan menggunakan konsep minimalist untuk menciptakan suasana yang sederhana, elegan, dan luas. Selanjutnya available space pada kamar kos harus menyediakan beberapa area untuk mewadahi aktivitas penghuninya, seperti area tidur, area makan, area belajar, area bersantai, toilet, hingga sirkulasi. Pada aspek investment, material yang digunakan adalah kayu oak, dimana kayu ini bersifat kuat, keras dan tahan lama. Selanjutnya life style penghuni kost yang mandiri dan praktis sehingga kamar kost harus memiliki fasilitas lengkap dan sejalan dengan gaya hidup penghuni kos. Aspek functionality juga diterapkan pada produk furnitur yang memiliki berbagai fungsi seperti wall bed sebagai area tidur dan juga area bersantai, kemudian meja multifungsi sebagai area kerja dan makan. Selain itu, konsep smart furniture yang diterapkan dalam kamar kost ini menggunakan sistem otomatisasi pencahayaan, penghawaan, serta keamanan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan penghuni serta dapat menghemat energi.