Amelia Nur Hidayanti
STIKES An-Nur Purwodadi

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI KECAMATAN BANJAREJO KOTA MADIUN Ika Ayu Purnamasari; Amelia Nur Hidayanti
The Shine Cahaya Dunia S-1 Keperawatan Vol 4, No 1 (2019): THE SHINE CAHAYA DUNIA S-1 KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscs1kep.v4i1.144

Abstract

Background; Leucorrhea can be a normal state (physiological) or abnormal conditions (pathological). In the pathological leucorrhea, if it not promptly treated, it can lead to infertility and pregnancy outside the womb even whitish is the early symptom of cervical cancer that can lead to dead. The purpose of this study to know the factors associated with occurrence of leucorrhea on fertile women.Method; It use descriptive research with cross sectional correlation. The sampling technique used simple random sampling technique with a standard error of 5%. The sample Population samples was 56 respondens, the factors related to the occurrence of the leucorrhea accurence and whiteness were measured by questionnaires. Statistical test used chi square test.Result; There is a relationship between the use of contraception with the occurrence of leucorrhea (p-value = 0,037 ), there is no correlation between the use of pantyliner with leucorrhea accurance (p-value = 0,581 ), there is a correlation between the use of vaginal douche with the incidence of leucorrhea (p-value = 0,000 ), there is a relationship between personal hygiene with the incidence of leucorrhea (p-value = 0,002) on fertile age women Desa Sidoharjo, Kecamatan Banjarejo kota Madiun.Conclusion; Thus it is expected to health personnels to provide information about reproductive health, especially the factors that cause leucorrhea. Keyword: leucorrhea, fertile women
HUBUNGAN PEMAKAIAN KB IUD DENGAN KEJADIAN LEUKOREA DI PUSKESMAS DUREN SEMARANG Yuni Rahayu; Amelia Nur Hidayanti
The Shine Cahaya Dunia Kebidanan Vol 2, No 1 (2017): THE SHINE CAHAYA DUNIA KEBIDANAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscbid.v2i1.82

Abstract

Latar Belakang : IUD merupakan suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga  atau mengandung hormon yang dimasukkan ke dalam vagina dan mempunyai benang. Pada 3 bulan setelah  pemasangan.ada keluhan leukorea. Leukorea merupakan cairan yang keluar dari dalam vagina selain berupa darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan lama pemakaian KB IUD dengan kejadian Leukorea di Puskesmas Duren Semarang.Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total populasi yaitu ibu yang KB IUD dengan lama pemakaian ≤ 3 bulan dan > 3 bulan yang berjumlah 56 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji Chi-Square.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa  mayoritas  ibu lama  menggunakan  KB IUD  > 3 bulan adalah mengalami Leukorea fisiologis (58,1%). Hasil perhitungan dengan menggunakan Chi-Square diperoleh P value 0,009 dimana (0,010 < 0,05) yang berarti ada hubungan lama pemakaian KB IUD dengan kejadian Leukorea.Kesimpulan : Ibu atau akseptor KB  lebih baik memperhatikan efek samping sebelum memutuskan untuk memilih KB agar tidak mempunyai efek yang bisa merugikan kesehatannya. Selain itu, petugas kesehatan terutama bidan juga tetap waspada dalam memberikan pelayanan khususnya tentang KB harus memperhatikan dampak yang akan muncul bagi akseptor, bila terjadi suatu yang merugikan bagi pasien maka mencarikan solusi yang tepat.  Dapat menjadi acuan yang bermanfaat bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan lama pemakaian KB IUD dengan kejadian Leukorea. Kata Kunci : IUD dan Leukorea
PERBEDAAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KB SETELAH PENGGUNAAN KB SUNTIK KOMBINASI SELAMA 4 BULAN DI PUSKESMAS UNGARAN BARAT Amelia Nur Hidayanti; Laily Himawati; Nurya Kumalasari
The Shine Cahaya Dunia Kebidanan Vol 3, No 1 (2018): THE SHINE CAHAYA DUNIA KEBIDANAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscbid.v3i1.64

Abstract

Latar Belakang : Setiap metode kontrasepsi tentu memiliki efek samping tersendiri, metode hormonal seperti suntik kombinasi memiliki efek samping salah satunya efek pada kardiovaskuler atau peningkatan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tekanan darah pada akseptor KB setelah penggunaan KB suntik kombinasi selama 4 bulan di Puskesmas Ungaran.Metode : Penelitian ini menggunakan descriptive comparative dengan pendekatan cross sectional.  Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu ibu yang menggunakan KB suntik kombinasi di Puskesmas Ungaran yang berjumlah 89 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder. Analisa data menggunakan Uji WilxoconHasil : Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa akseptor KB sebelum menggunakan KB suntik kombinasi memiliki rata-rata tekanan darah (sistolik 112,35 mmHg dan diastolik 72,92 mmHg), dan rata-rata tekanan darah setelah menggunakan KB suntik kombinasi (sistolik 122,35 mmHg dan diastolik 77,08 mmHg). Ada perbedaan tekanan darah pada akseptor KB setelah penggunaan KB suntik kombinasi selama 4 bulan di Puskesmas Ungaran dengan p value sistolik 0,000 dan diastolik 0,001 dengan a 5 %.Simpulan : Bagi akseptor yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi sebaiknya tidak menggunakan kontrasepsi hormonal khususnya  kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen. Peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih jauh tentang faktor faktor lain yang berhubungan dengan efek samping penggunaan KB suntik kombinasi seperti perubahan pada sistem kardiovaskuler serta faktor faktor apa saja yang mempengaruhinya. Kata Kunci : Tekanan Darah, Penggunaan KB suntik Kombinasi
PERBEDAAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU POST PARTUM YANG DIBERIKAN KOMPRES POVIDONE IODINE 10% DENGAN KOMPRES NaCl 0,9% DI DESA BANYU KUNING BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG Amelia Nur Hidayanti
The Shine Cahaya Dunia Kebidanan Vol 3, No 2 (2018): THE SHINE CAHAYA DUNIA KEBIDANAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscbid.v3i2.113

Abstract

Latar Belakang : Persalinan sering kali mengakibatkan luka perineum, baik pada primigravida maupun pada multigravida, dengan perineum yang kaku perlu dilakukan penjahitan dan perawatan luka dengan baik agar mempercepat proses penyembuhan luka perineum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan penyembuhan luka perineum pada ibu post partum yang diberikan kompres povidone iodine 10% dengan kompres NaCl 0,9% di Desa Banyu Kuning Bandungan Kabupaten Semarang.Metode : Penelitian ini menggunakan pra-eksperimen dengan metode postes only design (one shot case study). Populasi seluruh ibu post partum dengan luka perineum yang ada di desa Banyu Kuning Bandungan Kabupaten Semarang. Sampelnya 20 orang responden, yaitu 10 responden diberikan kompres povidone iodine 10% dan 10 responden diberikan kompres NaCl 0,9%. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Teknik sampling yang digunakan yaitu sampling jenuh. Uji statistik bivariat menggunakan mann-whitney dan uji statistik univariat menggunakan deskriptif frekuensi.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesembuhan luka perineum dengan povidone iodine 10% sebesar 70,0%, sedangkan dengan NaCl 0,9% sebesar 30,0%. Ada perbedaan penyembuhan luka perineum yang diberikan kompres  povidone iodine 10% dengan NaCl 0,9% dengan nilai p = 0,029.Simpulan : Disarankan kepada pelayanan kesehatan agar meningkatkan mutu pelayanan dalam menangani pasien dan perawatan luka perineum yang tepat dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka dan institusi pendidikan agar menambah perbendaharaan ilmu. Untuk peneliti agar menambah pemahaman serta pengetahuan khususnya perbedaan penyembuhan luka perineum pada ibu post partum. Kata Kunci : Perawatan Perineum, Penyembuhan Luka
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU MENGHADAPI PERSALINAN DI KABUPATEN GROBOGAN Laily Himawati; Amelia Nur Hidayanti; Mun Aminah
The Shine Cahaya Dunia Kebidanan Vol 3, No 2 (2018): THE SHINE CAHAYA DUNIA KEBIDANAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscbid.v3i2.110

Abstract

Latar Belakang: Dampingan sosial terutama suami yang memberikan dampingan informasi sangat berpengaruh pada persepsi istri terhadap proses persalinan khususnya ibu yang akan melahirkan serta dapat memberikan dorongan fisik dan moral bagi ibu yang melahirkan, sehingga ibu akan merasa lebih tentram (Dunkel, 2011).Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua ibu yang akan bersalin di RS Permata Bunda Purwodadi dan RS Panti Rahayu Yakkum sebanyak 132 orang yang didapat dari data rekam medis. Pengambilan sampel dengan teknik non probability consecutive sampling berjumlah 64. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Chi-squareHasil: Hasil analisis secara statistik tidak ada hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi persalinan seksio sesarea dan persalinan pervaginam (CI 95%=0,59—5,18;p=0,312) Kesimpulan: tidak ada hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi persalinan seksio sesarea dan persalinan pervaginam Kata Kunci: Tingkat Kecemasan, Persalinan Seksio Sesarea, Persalinan Pervaginam
PERBEDAAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 BULAN ANTARA YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DAN NON ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS GROBOGAN Mun Aminah; Amelia Nur Hidayanti; Nurya Kumalasari
The Shine Cahaya Dunia Kebidanan Vol 1, No 1 (2016): THE SHINE CAHAYA DUNIA KEBIDANAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscbid.v1i1.81

Abstract

Latar Belakang: Di Indonesia, diare masih merupakan penyakit yang utama. Pada tahun 1984 jumlah penduduk Indonesia sebesar 160 juta dan angka kematian karena diare berjumlah 200.000 orang (Suharyono, 2008). Diare dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya merupakan faktor makanan. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini berpengaruh terhadap kejadian diare. ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus parasit, dan jamur.  Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah descriptive comparative. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan retrospective. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi usia 6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan non ASI Eksklusif di Puskesmas Grobogan sejumlah 60 bayi. Sampel bayi ASI Eksklusif dalam penelitian ini adalah semua bayi umur 6 bulan yang diberi ASI Eksklusif yaitu 20 bayi. Untuk menyamakan antara kelompok ASI Eksklusif dengan non ASI Eksklusif digunakan teknik Accidental Sampling. Alat pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan chi square.Hasil: Ada perbedaan frekuensi diare bayi usia 6 bulan antara yang diberikan ASI Eksklusif dan non ASI Eksklusif di puskesmas grobogan. Hal ini dibuktikan dengan nilai p value (0,041 < 0,05).Kesimpulan: Ada perbedaan frekuensi diare bayi usia 6 bulan antara yang diberikan ASI Eksklusif dan non ASI Eksklusif di puskesmas grobogan.           Kata Kunci : Diare, Asi eksklusif, Non ASI eksklusif