This Author published in this journals
All Journal Jurnal Fisika Unand
Ramadhan Priadi
Universitas Negeri Makassar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Evaluasi Kerentanan Seismik Wilayah Kota Mamuju Pasca Gempa Bumi 15 Agustus 2021 Menggunakan Data Microtremor Ramadhan Priadi; Muhammad Arsyad; Agus Susanto
Jurnal Fisika Unand Vol 13 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.13.1.75-81.2024

Abstract

Pada tanggal 15 Januari 2021, pukul 02.28 WITA 2021 terjadi gempa bumi signifikan dengan magnitudo M 6,2 di wilayah pesisir barat pulau Sulawes. Gempa bumi tesebut disebabkan oleh aktivitas sesar lokal Mamuju dengan pola patahan naik (Thrust Fault). Gempa bumi majene-Mamuju memberikan dampak kerusakan yang besar pada konstruksi bangunana yang berada dipermukaan khususnya pada wilayah kota Mamuju yang menjadi ibukota wilayah Sulawesi Barat. Perlu adanya evaluasi untuk menganalisis dan memodelkan ancaman dampak gempa bumi di wilayah kota Mamuju. Salah satu motode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kerentanan seismik suatu wilayah dapat menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR). Data yang digunakan merupakan data sinyal microtremor dari hasil pengukuran lapangan sebanyak 39 titik menggunakan portable seismometer TDS-303 jenis short period. Terdapat empat parameter output yang dapat digunakan untuk menganalisis dan engevaluasi kerentanan seismik yaitu frekuensi dominan (f0), faktor amplifikasi (A0), indeks kerentanan seismik (Kg), dan periode dominan (T0). Dari hasil pengukuran di lapangan, maka output HVSR tersebut dapat dipetakan untuk mengiterpretasikan sebaran data secara spasial. Hasil penelitian menunjukkan jika wilayah kota Mamuju memiliki nilai frekuensi dominan (f0) antara 0,608 Hz-0,97 Hz, faktor amplifikasi (A0) antara 1,01-7,69, indeks kerentanan seismik (Kg) antara 0,468-73,886, dan periode dominan (T0) antara 0,09 s-1,64 s. Dari hasil tersebut wilayah kota Mamuju yang berada dekat dengan pesisir pantai memiliki potensi kerentanan terhadap bahaya gempa bumi yang jauh lebih tinggi, jika dibandingkan dengan wilayah yang berada di sebelah selatan. Hal ini juga didukung oleh hasil perhitungan ketebalan sedimen yang berkisar antara 7,6 m-130,2 m dengan wilayah utara jauh lebih tebal dari wilayah sebelah selatan. Sehingga wiilayah pesisir kota Mamuju relatif lebih rentan terhadap potensi amplifikasi gelombang seismik dipermukaan.