Bernadus Kopong Danibao
Universitas Katolik Widya Mandira

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FENOMENA GRAFITI SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI RUANG PUBLIK KOTA KUPANG: KAJIAN LINGUISTIK LANSKAP Maria Regina Jaga; Bernadus Kopong Danibao; Naniana N Benu
Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8 No 03 (2023): Jubindo: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jbi.v8i03.6049

Abstract

Artikel ini adalah hasil penelitian lapangan yang bertujuan untuk menelusuri dan menganalisis fenomena graffiti sebagai tanda ruang publik kota Kupang dalam kerangka linguistik lanskap. Penelitian ini mengungkap kontestasi bahasa di ruang publik yang terekspresi lewat graffiti, bentuk lingual, fungsinya sebagai sebuah tanda linguistik lanskap, dan strategi komunikasi yang dipakai pada graffiti dalam menyampaikan pesannya. Penelitian ini didesain secara kualitatif untuk meganalisis fenomena keberadaan graffiti di Kota Kupang. Data penelitian ini merupakan jenis data primer yang berasal dari graffiti yang ada ruang-ruang publik Kota Kupang yang dikumpulkan melalui metode pengamatan dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode analisis konten kualitatif (qualitative content analysis) dan analisis wacana kritis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat lima bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Melayu Kupang, bahasa Inggris, Alor, dan Latin. Satuan lingualnya didominasi oleh klausa atau kalimat, akronim, frasa, dan kata. Fungsi graffiti sebagai sebuah tanda ruang publik adalah fungsi simbolik seperti budaya dan identitas. Strategi yang digunakan adalah komunikasi secara langsung, metafor, simbolisme, dan akronim untuk mengkomunikasikan perasaan mereka tentang diri mereka sendiri dan dunia luar. Salah satu aspek yang memerlukan penelusuran lebih lanjut adalah motivasi dari pembuat graffiti (street artists) dalam mengekspresikan pesan mereka di ruang publik.