Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) telah menjadi salah satu solusi dalam memenuhi kebutuhan energi bersih dan berkelanjutan. Namun, seperti halnya sistem kelistrikan lainnya, PLTS juga rentan terhadap gangguan dan permasalahan yang dapat mengganggu kinerja dan keandalannya. Penerapan sistem proteksi dan Automatic Transfer Switch (ATS) menjadi penting untuk memastikan operasi yang aman terhadap sistem PLTS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak terhadap pengimplementasian sistem proteksi dan ATS pada sistem PLTS. Sistem proteksi yang digunakan mencakup proteksi Baterai, proteksi tegangan lebih dan tegangan kurang serta pembatasan arus beban, guna melindungi peralatan listrik yang terhubung dengan sistem PLTS. ATS difungsikan sebagai media permindahan ke sumber listrik PLN jika terdeteksi ketersediaan daya listrik pada sistem PLTS tidak mencukupi. Hasil pengujian menunjukan bahwa sistem proteksi yang diimplementasikan pada Baterai dapat memproteksi kinerja Baterai dalam mensuplai kelistrikan ke beban listrik, dimana saat terindikasi tegangan Baterai telah turun ke batas minimum yang diatur (10.7 Volt), maka secara otomatis sistem proteksi akan memutuskan suplai kelistrikan dari Baterai dan akan dipindahkan ke suplai kelistrikan dari PLN melalui ATS. Jika tegangan Baterai terdeteksi telah naik sampai pada nilai 12.5 Volt melalui proses pengisian dari panel surya, maka secara otomatis ATS akan mengarahkan suplai kelistrikan ke sistem PLTS. Sistem proteksi juga akan melindungi peralatan listrik terhadap tegangan output output berlebih, diatas 240 Volt dan tegangan kurang dibawah 190 Volt. Dimana jika hal ini terjadi, maka secara otomatis suplai kelistrikan ke beban akan diputus.