Dyah Kusumaningrum
Program Studi Sarjana Fakultas kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Inovasi Pembuatan Pasta Gigi Bahan Herbal untuk Pemberdayaan dan Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Komunitas di Bondowoso Rini Devijanti Ridwan; Indeswati Diyatri; Sidarningsih Sidarningsih; Yuliati Yuliati; Salsabilla Syifa; Dyah Kusumaningrum; Mohammed Ahmed Al Junaid
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 1 (2024): JAMSI - Januari 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1043

Abstract

Salah satu permasalahan dalam rongga mulut yang sering dihadapi masyarakat Indonesia adalah karies gigi. Data dari WHO, 90% penduduk Indonesia menderita karies gigi. Data RISKESDAS, 2018 menunjukkan prevalensi masalah kesehatan gigi dan mulut 57,6%, proporsi terbesar adalah gigi berlubang (45,3%). Kegiatan dilakukan pada komunitas Peduli Alam dan Sosial (KAPAS) di Sumbergading, Sumberwringin dan komunitas Tretan Sukosari Sumberwringin (TSS) di Sukosari Lor, Sukosari Bondowoso bertujuan memberikan pemahaman pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta pelatihan dan pendampingan pembuatan pasta gigi berbahan herbal. Bahan herbal yang digunakan : daun jambu biji, daun sirih, daun kemangi, daun jeruk nipis dan jeruk nipis. Kegiatan ini diikuti 60 orang peserta, anggota komunitas dan masyarakat setempat. Metode kegiatan : penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta pengaruhnya pada kesehatan, cara pembuatan dan pendampingan pembuatan pasta gigi bahan herbal dan evaluasi. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pasta gigi herbal, persentase rerata jawaban tepat kuisoner sebelum penyuluhan 19,9%, sesudah pelatihan meningkat 91,76 %. Data menunjukkan sebagian besar anggota komunitas dan masyarakat sudah memahami tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dan perlunya penggunaan pasta gigi untuk menunjang kebersihan rongga mulut (55,5%). Anggota komunitas dan masyarakat mempunyai minat yang tinggi untuk membuat pasta gigi herbal setelah kegiatan pelatihan.