Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The Influence of Environmental Knowledge, Green Product Knowledge, Green Word of Mouth, Greenwashing, and Green Confusion as Mediator of Green Purchase Intention Nita Aulia Eka Putri; Rina Suthia Hayu
EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Vol 12 No 1 (2024): Januari
Publisher : UNIVED Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/ekombis.v12i1.4970

Abstract

Global warming is a major concern throughout the world. In this context, the role of consumers in preserving the environment is increasingly under the spotlight. Consumer purchasing decisions can have a significant impact on business practices. This research aims to explore the relationship between environmental knowledge, green product knowledge, green word of mouth, and greenwashing practices which often become challenges in the business environment. Apart from that, the research explains the role of green confusion as a mediator of greenwashing on green purchase intention. This research provides insight for business practitioners in their efforts to support consumers in making environmentally friendly purchasing decisions. The research methodology adopted a quantitative survey approach, with a research population of consumers who were aware of single-use gallon products. In this study, 150 samples were used. The analytical tool used in the research is SMART PLS 4. The research results found that environmental knowledge has a positive and significant effect on green purchase intention. Apart from that, green word of mouth also has a positive but not significant effect on green purchase intention. However, the most interesting result is the relationship between greenwashing and green confusion. Greenwashing was found to have a positive and significant effect on green confusion. Interestingly, when greenwashing is mediated by green confusion, the results have a negative but not significant effect on green purchase intention. The limitation of this research is the sample size. In future research, it is hoped that the research subjects and sample size will be expanded so that better results can be obtained.
Implementasi Digitalisasi Perbankan di Bank Bengkulu Rahmi Fitriandanty; Fitri Santi; Rina Suthia Hayu
Student Journal of Business and Management Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The purpose of the study was to determine the implementation of banking digitalization at Bank Bengkulu. Data collection through interviews with people involved in digitization policy makers at Bank Bengkulu, they are the Independent President Commissioner, President Director, Business Director, Compliance Director and Head of the Information Technology Division. Data analysis using descriptive analysis method and qualitative analysis. The results of the study revealed that the implementation of banking digitization at Bank Bengkulu seen from digital internet banking services, SMS Banking, Phone Banking, Mobile Banking and ATMs had not been fully implemented, due to constraints in OJK regulations. Bank Bengkulu digitization services that have been implemented are SMS Banking, Mobile Banking and ATM. For internet banking, the permit from OJK related to the core capital of banks must be above 1 trillion, while for phone banking it is not yet included in the development plan. ank Bengkulu is very ready to implement more advanced banking digitalization. Bank Bengkulu's banking digitalization development plan in the future is in accordance with the IT Blueprint which is focused on infrastructure transformation and digital transformation. Bank Bengkulu has gradually prepared an independent system, while for systems that cannot be prepared, they will be imported from outside or collaborate with vendors so that the transformation carried out is more effective and saves the digital investment budget. Bank Bengkulu has financial capacity constraints and IT human resource competencies. OJK as a regulator requires Bengkulu Bank to have a core capital of more than 1 trillion to be able to use internet banking services or be included in the book bank category II. Then the competence of human resources to develop the core system is still very limited. It still needs to be developed through training, workshops and internship programs and others. The limited competence of human resources owned by Bank Bengkulu makes the core system of Bank Bengkulu managed by a vendor from PT. Sigma is a subsidiary of Telkom based in Jakarta. However, in the future, it will gradually be managed independently in accordance with the existing human resource capacity Keywords: Implementation, Digitalization, Banking, Bengkulu Bank Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui implementasi digitalisasi perbankan di Bank Bengkulu. Pengumpulan data melalui wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pengambil kebijakan digitalisasi di Bank Bengkulu yaitu Komisaris Utama Independen, Direktur Utama, Direktur Bisnis, Direktur Kepatuhan dan Kepala Divisi Teknologi Informasi. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa implementasi digitalisasi perbankan di Bank Bengkulu dilihat dari layanan digital internet banking, SMS Banking, Phone Banking, Mobile Banking dan ATM belum sepenuhnya dilaksanakan, karena terkendala peraturan OJK. Layanan digitalisasi Bank Bengkulu yang telah diterapkan adalah SMS Banking, Mobile Banking dan ATM. Untuk internet banking, izin dari OJK terkait modal inti perbankan harus di atas 1 triliun, sedangkan untuk phone banking belum masuk dalam rencana pengembangan. ank Bengkulu sangat siap menerapkan digitalisasi perbankan yang lebih maju. Rencana pengembangan digitalisasi perbankan Bank Bengkulu ke depan sesuai dengan IT Blueprint yang fokus pada transformasi infrastruktur dan transformasi digital. Bank Bengkulu secara bertahap menyiapkan sistem yang mandiri, sedangkan untuk sistem yang tidak dapat disiapkan akan didatangkan dari luar atau bekerjasama dengan vendor sehingga transformasi yang dilakukan lebih efektif dan menghemat anggaran investasi digital. Bank Bengkulu memiliki kendala kapasitas keuangan dan kompetensi SDM IT. OJK sebagai regulator mewajibkan Bank Bengkulu memiliki modal inti lebih dari 1 triliun untuk dapat menggunakan layanan internet banking atau termasuk dalam bank buku kategori II. Kemudian kompetensi SDM untuk mengembangkan core system masih sangat terbatas. Masih perlu dikembangkan melalui pelatihan, workshop dan program magang dan lain-lain. Keterbatasan kompetensi SDM yang dimiliki Bank Bengkulu menjadikan core system Bank Bengkulu dikelola oleh vendor dari PT. Sigma merupakan anak perusahaan Telkom yang berbasis di Jakarta. Namun ke depan secara bertahap akan dikelola secara mandiri sesuai dengan kapasitas SDM yang ada Kata Kunci: Implementasi, Digitalisasi, Perbankan, Bank Bengkulu
PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN BRAND IMAGE TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI CAFE WELL THE FOOD (WTF) BENGKULU Theresia Devi Yanti; Rina Suthia Hayu; Sularsih Anggarawati
Student Journal of Business and Management Vol. 5 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : This study aims to analyze the effect of service quality, product quality and brand image on customer loyalty at Café Well The Food (WTF) Bengkulu. The research was built using four hypotheses which were then tested for their truth. A total of 25,200 customers who became the study population were determined as many as 185 customers as a sample using accidental sampling techniques and questionnaires were selected to be used as a data collection tool. The research analysis was carried out using descriptive analysis in the form of means and hypothesis testing methods using multiple linear regression assisted by the application of SPSS ver. 20. The findings reveal that service quality has a partial significant effect on customer loyalty, product quality has a partial significant effect on customer loyalty, brand image has a partial significant effect on customer loyalty and service quality, product quality and brand image has a simultaneous significant effect on customer loyalty. For this reason, Café Well The Food (WTF) Bengkulu needs to pay special attention to service quality, product quality and brand image that is built in order to maintain customer loyalty. Keywords: Service Quality, Product Quality, Brand Image and Customer Loyalty Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh service quality, product quality dan brand image terhadap loyalitas pelanggan di Café Well The Food (WTF) Bengkulu. Penelitian dibangun dengan menggunakan empat hipotesis yang kemudian diuji kebenarannya. Sebanyak 25.200 pelanggan yang menjadi populasi penelitian ditentukan sebanyak 185 pelanggan sebagai sampel dengan menggunakan teknik accidental sampling dan kuesioner dipilih untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Analisis penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif berupa mean dan metode pengujian hipotesis menggunakan regresi linier berganda dibantu dengan aplikasi SPSS ver. 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap loyalitas pelanggan, kualitas produk berpengaruh signifikan secara parsial terhadap loyalitas pelanggan, citra merek berpengaruh signifikan secara parsial terhadap loyalitas pelanggan dan kualitas pelayanan, kualitas produk dan citra merek berpengaruh secara simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Untuk itu, Café Well The Food (WTF) Bengkulu perlu memberikan perhatian khusus terhadap kualitas pelayanan, kualitas produk dan brand image yang dibangun demi menjaga loyalitas pelanggan. Kata Kunci : Kualitas Layanan, Kualitas Produk, Citra Merek dan Loyalitas Pelanggan
FAKTOR ANALISIS PENDORONG NASABAH NON-PNS MENABUNG PADA BANK BENGKULU Weni Heriati; Effed Darta Hadi; Rina Suthia Hayu
Student Journal of Business and Management Vol. 5 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The purpose of this research is to identify the factors that encourage non-government employees’ customers to make saving decisions. The respondents of this study were savings customers with non-government employees’ status, which amounted to 200 people taken by simple random sampling technique. Responses were obtained by distributing offline questionnaires at 7 branch offices of Bank Bengkulu. The data analysis method used were descriptive analysis and factor analysis. The results of this research, show that there are 7 (seven) factors that encourage non-government employees’ customers to save at Bank Bengkulu. The 7 factors are: (1) ATM service factor with a formed from indicators of ATM availability, security, ATM locations, bank locations and transaction facilities; (2) Transaction service factor with construc indicators, namely: electronic services, ease of transactions, transaction interests, types of services, service personnel and service friendliness; (3) The reference group factor, with a members as 4 indicators, namely: family encouragement, friend recommendations, friend solidarity and regional solidarity; (4) The brand trust factor with a members as 5 indicators, namely: brand trust, brand reputation, brand satisfaction, convenience and service reliability; (5) The physical evidence factor with construct of the 4 indicators, namely: bank exterior appearance, bank interior appearance, physical facilities and parking availability; (6) Interest and incentive factors with a members as 2 indicators, namely: interest rates and promotions; and (7) the administrative cost factor with a members as many as 2 indicators, namely: savings costs and service fees. Keywords: ATM service factor; transaction service factor; brand trust factor; physical evidence factor; interest and incentive factors; and administrative cost factors Abstrak: Salah satu bentuk masyarakat melek keuangan adalah kemauan dan kemampuan masyarakat mengakses layanan tabungan di Bank. Ketertarikan masyarakat menabung di Bank Bengkulu tentu saja dipengaruhi oleh sejumlah faktor baik yang berasal dari dalam individu sendiri (faktor motivasional) maupun dari luar individu yang dapat berupa faktor promosi dari penyedia jasa finansial. Hal ini ditegaskan oleh Kotler (2015) bahwa keputusan seseorang dapat dipengaruhi faktor internal individu dan faktor eksternal individu. Faktor internal bersumber dari dalam diri individu baik motivasi, pengalaman, pengetahuan dan karakteristik yang melekat pada invididu. Sedangkan faktor eksternal dapat berupa pengaruh lingkungan, penetrasi pemasar (promosi pemasaran) dan kelompok acuan. Pada penelitian ini, sejumlah faktor yang direduksi sebagai faktor keputusan menabung bersumber dari beberapa ahli seperti Gerrard dan Cunningham (2011); Utama (2015); Handriana et al. (2010); Almossawi (2011); Kaynak (2004); Alfansi dan Sargeant (2000) dan Metawa dan Almossawi (2008). Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah kepercayaan merek, reputasi merek, kepuasan merek, suku bunga dan seterusnya. Terkait dengan hal tersebut, maka tunjuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong nasabah non-PNS untuk mengambil keputusan menabung. Objek penelitian ini adalah nasabah non-PNS di Bank Bengkulu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Responden penelitian ini adalah nasabah tabungan dengan status non-PNS, yang berjumlah 200 orang diambil dengan teknik simple random sampling. Responden didapatkan dengan menyebarkan kuesioner secara offline di 7 kantor cabang Bank Bengkulu. Metode analisis data digunakan analisis deskriptif dan analisis faktor. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat 7 (tujuh) faktor yang mendorong nasabah Non-PNS menabung di Bank Bengkulu Kata Kunci: Faktor layanan ATM; faktor layanan transaksi; faktor kepercayaan merek; faktor bukti fisik; faktor bunga dan insentif; dan faktor biaya administrasi
Shopee Affiliate Program: Analysis of Influencer Content Marketing Strategy on Instagram Cindhy Nurkolifah Siti Ariani; Rina Suthia Hayu
SIMAK Vol 21 No 02 (2023): Jurnal Sistem Informasi, Manajemen, dan Akuntansi (SIMAK)
Publisher : Faculty of Economics dan Business, Atma Jaya Makassar University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35129/simak.v21i02.471

Abstract

The aim of this research is to analyze influencer content marketing strategies that utilize Instagram in the Shopee affiliate program. The type of research used is qualitative with a content analysis approach. Primary data was obtained directly from observations of phenomena and interviews with research subjects. Meanwhile, secondary data was obtained from the results of researchers' literature studies by collecting data from books, the internet and journals related to the research topic. The research results show that the influencer content marketing strategy on Instagram is an effective method for promoting and carrying out Shopee Affiliate Program activities. Support from influencers who apply stealth marketing techniques, both nano-influencers and macro-influencers are able to create interesting and persuasive content which can actually increase the attractiveness of the products being advertised.
Pengaruh Konten Marketing Affiliate, Algoritma FYP, dan E-WOM pada Media Sosial Tiktok terhadap Keputusan Pembelian Generasi Z (Studi pada Generasi Z di Indonesia) Gea Maharani Loika Putri; Rina Suthia Hayu
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 7 No 4 (2024): Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i4.10290

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konten marketing, marketing affiliate, algoritma FYP Tiktok, dan E-WOM pada media sosial Tiktok terhadap keputusan pembelian generasi-z di Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebar kepada responden dengan karakteristik generasi-z di seluruh Indonesia. Pengujian hipotesis menggunakan analisis model Structural Equation Modeling (SEM) dengan smartPLS. Hasil yang didapatkan variabel Konten Marketing (X1) dan E-WOM (X4) memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian generasi-z di Indonesia, sedangkan variabel Marketing Affiliate (X2) dan Algoritma FYP Tiktok (X3) tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian generasi-z di Indonesia.
Pelatihan Branding Dan Promosi Melalui Social Commerce Tiktok Terhadap Produk Olahan Hasil Tangkapan Kelompok Nelayan Kota Bengkulu Chairil Afandy; Agus Deprian; Febzi Fiona; Rina Suthia hayu; Serly Apriansah; Novita Andriyani
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Vol. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Dharma Samakta Edukhatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61142/psnpm.v1.73

Abstract

Kegiatan usaha masyarakat baik besar maupun kecil sangat terbantu dengan penggunaan teknologi informasi yang berkembang pesat. Menggunakan social commerce sebagai alat penjualan akan meningkatkan penjualan produk nelayan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan agar kelompok nelayan di wilayah Marabello Bengkulu dapat: 1) Meningkatkan pengetahuan tentang pengembangan produk olahan berbasis produksi. 2) Produksi produk yang kompetitif dan pemasaran yang modern. 3) Memahami penandaan dan pendaftaran PIRT (barang rumah tangga). 4) Memahami pengemasan yang higienis dan memahami proses pengemasan. 5) Asosiasi perikanan dapat memulai bisnis profesional sehingga mereka dapat bersaing di pasar global. Pelatihan ini disampaikan dengan menggunakan metodologi penelitian, tukar pikiran, dan prosedur memberi dan menerima. Sebagai hasil dari pelatihan ini, organisasi perikanan telah memahami pentingnya memproduksi produk perikanan dengan kemasan dan branding yang menarik. Selain itu, kelompok nelayan mengetahui cara menggunakan jejaring sosial untuk tujuan promosi dan menerapkan aplikasi pendukung pemasaran lainnya.