Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN ANALISIS ONE VILLAGE ONE PRODUCT (OPOV) KABUPATEN SUMBAWA Lukman Hakim
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/jrktl.v1i1.36

Abstract

Masalah pokok dalam pembangunan daerah terletak pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan dengan menggunakan potensi sumberdaya manusia, sumberdaya alam, sumberdaya finansial dan sumberdaya kelembagaan. Mata rantai pembangunan daerah dalam konteks pembangunan perdesaan harus dimulai dengan memanfaatkan database yang mencakup data pendekatan One Village One Product (OVOP). Pendekatan pengembangan potensi daerah di satu wilayah melalui gerakan satu desa satu produk (one village one product (OVOP)) dengan memanfatkan sumberdaya akan menghasilkan satu produk yang unik sesuai khas daerah dapat meningkatkan kinerja ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat perdesaan. Pengembangan produk One Village One Product (OVOP) diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan para pelaku usahanya dan lebih jauh lagi dapat memberikan multiplier effect bagi pengembangan perekonomian daerah, terutama di Kabupaten Sumbawa. Tujuan umum kajian adalah untuk mengidentifikasi jenis komoditas berbasis sumber daya lokal yang prospektif akan memiliki daya saing dan melihat keterkaitan produksi dengan proses hulu dan hilirnya, serta merumuskan permasalahan serta rekomendasi dalam rangka penerapan konsep OVOP di Kabupaten Sumbawa. Secara lebih rinci kajian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi komoditas pertanian dan bentuk produk yang dipasarkan di desa pada kawasan-kawasan strategis daerah yang telah ditetapkan di Kabupaten Sumbawa yang memiliki potensi daya saing; (2) Membuat ranking komoditas pertanian dan bentuk produk yang teridentifikasi di desa pada kawasan-kawasan strategis daerah yang telah ditetapkan di Kabupaten Sumbawa. Lokasi kajian meliputi wilayah Desa Labangka, Desa Batu Dulang, Desa Pelat, Desa Jotang, Desa Labuhan Jambu, Desa Luar, Desa Juru Mapin, Desa Moyo merupakan desa-desa yang terletak di kawasan strategis daerah Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan pendekatan deskriftif kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui penelaahan data sekunder, survei dan wawancara mendalam dengan informan kunci meliputi pola tanam, teknologi produksi, skala usaha, tingkat produksi dan produktivitas. Identifikasi permasalahan dilakukan untuk mengetahui kendala yang dihadapi pelaku usaha (petani/pekebun /peternak/petani ikan atau nelayan) dan atau pemerintah daerah terkait dengan upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi di wilayahnya.
IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN POTENSI EKOWISITA DI KABUPATEN SUMBAWA Lukman Hakim; Rudi Masniadi; Dwi Mardhia
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/jrktl.v2i1.59

Abstract

Kabupaten Sumbawa memiliki luas wilayah 6.643,98 km², memiliki potensi pariwisata yang layak jual kepada para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Pengembangan ekowisata di Kabupaten Sumbawa berangkat dari keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mendidik mereka menjadi sadar lingkungan, tergerak untuk berpartisipasi dalam memelihara keseimbangan lingkungan, melakukan konservasi sumber daya alam dan melestarikan budaya daerah. Adapun tujuan Penelitaian ini adalah 1. Mengidentifikasi potensi-potensi Ekowisata di Kecamatan Sumbawa, Kecamatan Tarano, Kecamatan Lunyuk, dan Kecamatan Moyo Hulu; 2. Menyediakan dokumen dan basis data untuk pengembangan ekowisata di Kecamatan Sumbawa, Kecamatan Tarano, Kecamatan Lunyuk, dan Kecamatan Moyo Hulu. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode survey yang menekankan pada survei data primer, dan dilengkapi dengan data sekunder terhadap berbagai obyek atau sasaran kajianSurvei cepat terintegrasi untuk inventarisasi potensi pengembangan ekowisata dirumuskan dengan memperhatikan kebutuhan setiap pengguna data (user need), dan lebih diarahkan pada pemecahan permasalahan (problem solving oriented) secara terpadu dan berkesinambungan. Konsep pengembangan ekowisata pada dasarnya merupakan suatu proses yang meliputi tahapan-tahapan yaitu: (1) menjalin komunikasi dan kerjasama dengan masyarakat, pemerintah daerah, dan kalangan pengusaha atau swasta, (2) memberikan pemahaman terhadap masyarakat akan pentingnya ekowisata dalam hal peningkatan ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup, (3) membangun kemampuan masyarakat (community capacity building) dalam meningkatkan produktivitas potensi lokal dan menumbuhkan kesadaran akan lingkungan hidup, (4) mempersiapkan tenaga ahli dan penyediaan sarana prasarana dalam menunjang keberhasilan pengembangan program ekowisata, dan (5) melakukan promosi yang memadai baik di lokal Kabupaten Sumbawa maupun nasional.