Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peranan Hukum Adat Dayak Tolak Sekayok Dalam Membentuk Civic Virtue Remaja Desa Laman Satong Kecamatan Matan Hilir Utara Kabupaten Ketapang Desi Ratnasari; Rustiyarso Rustiyarso; Thomy Sastra Atmaja; Erwin Erwin; Shilmy Purnama
Daya Nasional: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 1, No 2 (2023): Juni (2023)
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jdn.v1i2.66189

Abstract

Civic virtue merupakan kebajikan masayarakat atau moral masyarakat seperti disiplin diri, tanggung jawab individu, toleransi kepada keanekaragaman patriotisme, kesabaran dan konsisten rasa kasih serta empati terhadap orang lain, akan tetapi civic virtue sudah jarang diterapkan dikalangan masyarakat mengingat zaman semakin modern sehingga banyak masyarakat yang tidak menerapkan moral kemasyarakatan yang baik. Tujuan penelitin ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak dari hukum adat yang diberlakukan kepada masyarakat apakah moral masyarakat menjadi terbentuk dengan baik dengan diberlakukannya hukum adat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini 10 orang yang terdiri dari Kepala Desa, Ketua Adat, Dewan Adat dan Remaja Desa Laman Satong Kecamatan Matan Hilir Utara Kabupaten Ketapang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode interaktif yang terdiri dari reduksi data, data display dan penarikan kesimpulan. alat pengumpulan datanya yaitu peneliti itu sendiri, panduan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian bahwa (1) Bentuk hukum adat Dayak Tolak Sekayok seperti bertengkar, mencuri, menghamili anak orang diluar pernikahan, menabrak binatang dan menyerobot lahan milik orang lain. (2) Kendala yang dihadapi ketua adat yakni waktu yang singkat dan jumlah denda yang besar.(3) Solusi atas hambatan yang dihadapi yakni pihak pengurus adat memberikan tambahan waktu kepada si pelaku agar bisa membayar semua peraga adat yang telah ditentukan dan kedua dengan sistem menyicil denda dari sanksi yang didapat si pelaku (4) Dampak hukum adat terhadap pembentukan civic virtue yaitu disiplin, bertanggung jawab, taat hukum, memberikan rasa keadilan, toleransi antar keberagaman serta tingkah laku masyarakat menjadi lebih benar, terarah dan beradab sehingga dapat membentuk civic virtue remaja desa laman satong.Kata kunci : Civic Virtue; Hukum Adat; Remaja;
Sosialisasi Penguatan Kesadaran Hukum Tentang Kenakalan Remaja Di Sekolah Menengah Atas Silvester Thomas; Endah R. Itasari; Ibrahim Sagio; Budi H. Bangun; Sri Agustriani Elida; Evi Purwanti; Ria Wulandari; Arsensius Arsensius; Erwin Erwin; Muhammad Rafi Darajati; Fatma Muthia Kinanti
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.4335

Abstract

Kenakalan remaja di Pontianak, yang mencakup pelanggaran aturan sekolah, kejahatan, penyalahgunaan narkoba, dan pergaulan bebas, mencerminkan fenomena sosial dan psikologis kompleks. Penyebabnya meliputi faktor internal seperti perubahan emosional dan sosial, serta faktor eksternal seperti pengaruh lingkungan dan tekanan teman sebaya. Pontianak, dengan ketimpangan sosial dan ekonomi, turut memengaruhi perilaku remaja. Penelitian menunjukkan pentingnya pemahaman psikologis dan sosial dalam mengatasi masalah ini. Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SMA 3 Pontianak bertujuan meningkatkan kesadaran tentang kenakalan remaja melalui pendekatan holistik, melibatkan siswa, guru, dan masyarakat. Kegiatan ini mencakup penyuluhan, workshop, dan peningkatan koordinasi antar stakeholder untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung perkembangan positif. Evaluasi dilakukan melalui wawancara dan antusiasme peserta, dengan harapan program ini dapat memberikan dampak jangka panjang dalam mencegah perilaku negatif dan meningkatkan kualitas pendidikan di Pontianak.