Ni Made Dian Widiastuti
Institut Seni Indonesia Denpasar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT BRAHMANA KELING Kadek Ayu Puspa Sri Astuti; Ni Made Dian Widiastuti
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 1 No 2 (2021): PENSI Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni - Oktober 2021
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v1i2.877

Abstract

Krisis moral di Indonesia yang semakin hari pelik dirasakan membuat kekhawatiran bagi semua masyarakat. Krisis moral ini dapat dibuktikan dengan marak terjadinya kasus bully, kekerasan, korupsi dan banyak lagi. Penanaman nilai moral atau pendidikan karakter dapat dilakukan melalui proses pendidikan. Pendidikan tidak hanya dapat dilakukan dilingkup sekolah saja dengan duduk dan mendengarkan penjelasan guru, namun pendidikan juga dapat dilakukan dengan mendengarkan cerita-cerita daerah, berdrama, melalui permainan, rekreasi dan banyak lagi. Di Bali khususnya, terdapat banyak permainan, cerita rakyat, pementasan, yang dapat dipergunakan sebagi media penanaman pendidikan karakter secara tidak langsung. Cerita rakyat Brahmana Keling menjadi salah satu contoh, dalam cerita Brahmana Keling terdapat sangat banyak nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat diajarkan kepada anak-anak, bahkan orang dewasa. Diantara banyaknya cerita rakyat yang ada di daerah Bali , cerita Brahmana Keling dipilih karena, cerita ini asal usul dan keberadaanya sudah jelas, selain itu cerita Brahmana Keling lumrah dipentaskan pada saat upacara agama, melalui pementasan cerita tersebut secara tidak langsung penonton menyimak dan mendapatkan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam pementasan Brahmana Keling, atau lebih lumrah disebut dengan Dalem Sidakarya. Tulisan ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis. Melalui analisis nilai-nilai dalam cerita rakyat Brahmana Keling diharapkan mampu untuk memberikan pendidikan khususnya karakter dan moral yang menjadi salah satu kekhawatiran bagi masyarakat belakangan ini.
PROBLEMATIKA GURU SENI BUDAYA DI SMP NEGERI 2 DENPASAR Putu Gde Chaksu Raditya Uttama; Ni Luh Sustiawati; Ni Made Dian Widiastuti
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v3i2.1641

Abstract

Identifikasi dan analisis problematika guru Seni Budaya di SMP Negeri 2 Denpasar yang dilatarbelakangi oleh rasa keingintahuan peneliti untuk mendeskripsikan permasalahan yang dihadapi guru Seni Budaya dalam melaksanakan manajemen pembelajaran yang mengarah pada profesionalitas guru Seni Budaya di SMPN 2 Denpasa. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi guru dan mengetahui strategi yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang ada. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan subjek penelitian yakni guru Seni Budaya kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 2 Denpasar yang berjumlah dua orang dikarenakan lebih dominan letak permasalahannya. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Hasil pembahasannya yang Pertama adalah permasalahan yang dihadapi guru dalam menentukan sub bidang seni budaya yang diluar keahliannya, kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran, tujuan dan materi pembelajaran terkait dengan bidang seni yang diajarkan diluar keahliannya. Kedua, pemahaman dan kemampuan artistik siswa yang berbeda disetiap kelas yang terkadang menyebabkan kesulitan guru dalam memberikan evaluasi lewat penilaian. Strategi guru pemecahan permasalahannya adalah dengan mengikuti pelatihan guru, saling bertukar informasi dengan guru yang berkompeten dibidang seni yang kurang dikuasai ataupun dengan guru lainnya dalam menyusun perangkat perencanaan. Kemudian memvariasikan metode pembelajaran, penggunaan teknik penilaian yang sesuai bagi siswa yang memiliki wawasan atau kemampuan yang dirasa kurang dalam mata pelajaran Seni Budaya.