p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Inovasi Kurikulum
Ahmad Fajar Fadlillah
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Teachers' perceptions of media literacy in Junior High School Ahmad Fajar Fadlillah; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan; Cepi Riyana
Inovasi Kurikulum Vol 20, No 2 (2023): Inovasi Kurikulum, August 2023
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v20i2.61704

Abstract

Teachers play an essential role in the success of school media literacy programs. This study analyzes teachers' current perceptions of media literacy competence in junior high schools in West Java, Indonesia. Descriptive research methods have been used to describe and summarize data using statistical techniques. The sample consisted of 381 respondents obtained using a purposive sampling technique. Data collection was obtained from questionnaires distributed through online platforms. The results analyze teachers' perceptions of their knowledge, skills, and attitudes towards media literacy. Teachers understand this concept strongly, recognizing that it goes beyond traditional literacy concepts, including reading and writing. Expertise is also demonstrated in accessing various forms of media. However, media skills are still relatively weak in content analysis and integration into teaching practice because teachers lack the necessary skills to integrate concepts into their teaching practice effectively. A particularly positive attitude towards this concept, recognizing the ability to equip students with the 21st-century skills necessary for today and the future. The research implications describe their literacy conditions as a basis for developing media literacy education. AbstrakGuru memegang peranan penting dalam keberhasilan program literasi media di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi guru saat ini terhadap kompetensi literasi media di sekolah menengah pertama di Jawa Barat, Indonesia. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan merangkum data dengan menggunakan teknik statistik. Sampel berjumlah 381 responden yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh dari kuesioner yang disebar melalui platform online. Hasilnya menganalisis persepsi guru saat ini mengenai pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka terhadap literasi media. Para guru memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep ini, menyadari bahwa konsep ini melampaui konsep literasi tradisional yang mencakup membaca dan menulis. Keahliannya juga ditunjukkan dalam mengakses berbagai bentuk media. Namun, keterampilan media masih relatif lemah dalam bidang analisis isi dan integrasi ke dalam praktik mengajar karena guru kurang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk secara efektif mengintegrasikan konsep ke dalam praktik mengajar mereka. Sikap yang sangat positif terhadap konsep ini, mengakui kemampuan membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21 yang diperlukan untuk saat ini dan masa depan. Implikasi penelitian tersebut menggambarkan kondisi literasi mereka sebagai landasan dalam mengembangkan pendidikan literasi media.Kata Kunci: Literasi media; persepsi guru; sekolah menengah pertama
Needs analysis on digital learning objects for university students Nadia Hanoum; Ahmad Fajar Fadlillah; Dadang Sukirman; Cepi Riyana
Inovasi Kurikulum Vol 21, No 2 (2024): Inovasi Kurikulum, May 2024
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v21i2.62688

Abstract

Using Digital Learning Objects as learning resources is essential in blended learning. However, the availability is still limited, so there is a need to design and develop digital learning objects to help students meet learning objectives. This study identifies and analyzes students’ needs for Digital Learning Objects relevant to the course's characteristics. This study employs the descriptive survey method to provide a quantitative description of students’ preferences for different Digital Learning Objects. The data for this study was collected using a questionnaire distributed to 54 students as the sample. The results revealed that the Digital Learning Objects needed for the Audio Media course consisted of digital module (87 percent), video (79,6 percent), and animation (74,1 percent). As for the learning method, practicum (98 percent) and team-based project (81 percent) were preferable to discussion or presentation. It was also found that the digital module was more compatible with the majority of the materials covered in the course. Thus, developing Digital Learning Objects will include digital modules, instructional videos, and animation, which are expected to support students in a blended learning environment effectively. AbstrakPemanfaatan Objek Pembelajaran Digital sebagai sumber belajar merupakan hal yang penting dalam blended learning, namun ketersediaannya masih terbatas oleh karena itu perlu dirancang dan dikembangkan Objek Pembelajaran Digital yang dapat memudahkan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan mahasiswa terhadap Objek Pembelajaran Digital yang relevan dengan karakteristik mata kuliah yang diambilnya. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif karena perlu memberikan gambaran kuantitatif tentang preferensi mahasiswa terhadap berbagai jenis Objek Pembelajaran Digital. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 54 mahasiswa sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Objek Pembelajaran Digital yang dibutuhkan pada mata kuliah Media Audio terdiri dari modul digital (87 persen), video (79,6 persen), dan animasi (74,1 persen). Sedangkan untuk metode pembelajaran, praktikum (98 persen) dan proyek berbasis tim (81 persen) lebih diutamakan dibandingkan diskusi atau presentasi. Ditemukan juga bahwa modul digital lebih kompatibel dengan sebagian besar materi yang dibahas dalam kursus. Oleh karena itu, pengembangan Objek Pembelajaran Digital akan mencakup modul digital, video instruksional, dan animasi, yang diharapkan dapat secara efektif mendukung mahasiswa dalam lingkungan pembelajaran terpadu.Kata Kunci: blended learning; kursus media audio; objek pembelajaran digital