Latar Belakang: ISPA merupakan penyakit yang banyak ditemui di masyarakat. Meskipun demikian,gejala ISPA dapat bersifat ringan sampai berat bahkan dapat menimbulkan kematian. Salah satukeberhasilan pencegahan ISPA adalah pengetahuan masyarakat, yang ditentukan oleh banyak hal,seperti pendidikan dan budaya, dan lainnya. Tujuan Penelitian: Menganalisis hal-hal yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat dalampencegahan ISPA di Puskesmas Bandarharjo Semarang. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi didapat darimasyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo. Teknik sampel melalui purposive sampling,diperoleh 30 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan terhadappentingnya pencegahan ISPA, serta faktor yang mempengaruhi pengetahuan tersebut. Analisis dataunivariat dan bivariat dengan chi square. Hasil: Didapatkan hasil mayoritas umur responden adalah usia >35 tahun (73,68%), jenis kelaminperempuan (58%), tingkat pendidikan SMA (52%), bekerja (79%). Tingkat pengetahuan mayoritasbaik (70%) dan tingkat sikap baik (70%). Tingkat pendidikan SMA(61,1%). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, dan status pekerjaanterhadap pengetahuan masyakat tentang pencegahan ISPA di wilayah Puskesmas BandarharjoSemarang. Kata kunci: ISPA, pendidikan, pengetahuan.