Rustamunadi Rustamunadi
UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENGELUARAN PER KAPITA TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI BANTEN PERIODE 2012-2016 Apriansyah Permana; Rustamunadi Rustamunadi; Dedi Sunardi
Tazkiya Vol 20 No 01 (2019): Januari - Juni 2019
Publisher : Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (PKIK), UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indeks pembangunan manusia adalah indeks komposit yang dihitung berdasarkan tiga dimensi, yaitu: umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Adanya upaya meningkatkan pembangunan manusia merupakan peran penting terciptanya kesejahteraan bagi manusia di dunia. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat pembangunan manusia. Salah satu diantaranya adalah tingkat konsumsi standar hidup layak menggunakan pengeluaran per kapita. Pengeluaran per kapita merupakan salah satu dari pembangunan manusia. Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1). Bagaimana pengaruh pengeluaran per kapita terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Banten periode 2012-2016? 2). Bagaimana pandangan ekonomi Islam terhadap pengeluaran per kapita dan indeks pembangunan manusia? Tujuan penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui pengaruh pengeluaran per kapita terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Banten periode 2012-2016? 2). Untuk mengetahui pandangan ekonomi Islam terhadap pengeluaran per kapita dan indeks pembangunan manusia. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier sederhana. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh pengeluaran per kapita terhadap indeks pembangunan manusia yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi. Metode asumsi klasik diantaranya uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas serta menggunakan uji statistik diantaranya uji koefisien regresi, uji t, uji koefisien korelasi dan uji koefisien determinasi. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: Dari hasil uji t diperoleh nilai Thitung variabel pengeluaran per kapita sebesar 22,027 lebih besar dari Ttabel yaitu 2,02439 (22,027 > 2,02439) dan nilai signifikansi sebesaar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya variabel pengeluaran per kapita berpengaruh positif secara signifikan terhadap variabel indeks pembangunan manusia. Setelah dilakukan analisis secara statistik diketahui bahwa persamaan regresi sederhana Y = -1,888 - 0,378X. Berdasarkan koefisien determinasi didapat nilai r square sebesar 0,927 atau 97,2% yang artinya pengeluaran per kapita mempengaruhi indeks pembangunan manusia sebesar 97,2% dan sisanya 4,8% yang dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan hasil uji koefisien korelasi (R) sebesar 0,963 atau 96,3%. Hal ini menunjukan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara pengeluaran per kapita terhadap indeks pembangunan manusia. Dikarenakan berada dalam interval (0,80-1,000)
ANALISIS PERBANDINGAN PENERIMAAN DANA ZAKAT SEBELUM DAN SETELAH PENERAPAN PAYROLL SYSTEM: (Studi di Baznas Provinsi Banten Tahun 2014-2018) Ikhwanul Nuzlatul Fatimah; Rustamunadi Rustamunadi; Havid Risyanto
Tazkiya Vol 20 No 01 (2019): Januari - Juni 2019
Publisher : Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (PKIK), UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kantor Provinsi Banten untuk mengetahui apakah penerapan payroll system berpengaruh positif terhadap peningkatan penerimaan dana zakat. Dengan menggunakan periode penelitian 2,5 sebelum (januari 2014-juni 2016) dan 2,5 tahun setelah penerapan (juli 2016- juli 2018). Analisis perbandingan penerimaan dana zakat ditinjau dari berbagai aspek yang berdasar pada tujuan dari penerapan payroll system, yaitu mengoptimalkan zakat profesi dengan menambah jumlah muzzaki, mengefisiensikan waktu, dan menambah jumlah penerimaan dana zakat. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, Apakah terdapat perbedaan yang antara penerimaan dana zakat sebelum dan setelah penerapan payroll system jika ditinjau dari rasio yang terikat dengan tujuan penerapan payroll system? Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk menganalisis perbedaan yang terjadi antara penerimaan dana zakat sebelum dan setelah penerapan payroll system jika ditinjau dari rasio terikat dengan tujuan penerapan payroll system. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif komparatif dengan analisis Paired Sample T-Test dimana teknik ini digunakan untuk mengetahui perbandingan penerimaan dana zakat sebelum dan setelah menerapkan payroll system mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikan. Uji asumsi klasik yaitu uji one samplekolmogorov-smirnov test, uji ini dipilih karena lebih peka untuk mendeteksi normalitas data dibandingkan dengan pengujian grafik. Kesimpulan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa rasio zakat profesi menghasilkan nilai sig.(2-tailed) 0,000 atau pada level signifikansi sebesar 0,01. Nilai tersebut berada dibawah 0,05 (0,01 < 0,05). Nilai t hitung = -4.699< t tabel 2,045, dengan nilai tersebut maka keputusan yang diambil yaitu menolak H0. Artinya terdapat perbedaan antara penerimaan dana zakat sebelum dan setelah penerapan payroll system. Perbedaan tersebut berupa peningkatan dana zakat
ANALISIS MODEL PEMBIAYAAN BANK WAKAF DALAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO SYARIAH: (Studi Kasus: Bank Wakaf Mikro El-Manahij, Pondok Pesantren Manahijussadat, Lebak) Erin Nurhayati; Rustamunadi Rustamunadi; Di'amah Fitriyyah
Tazkiya Vol 20 No 01 (2019): Januari - Juni 2019
Publisher : Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (PKIK), UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bank Wakaf Mikro sebagai pilot project OJK (Otoritas jasa Keuangan) merupakan sebuah fenomena baru dalam perkembangan industri keuangan syariah.Keberadaanya di pondok pesantren sebagai institusi keagamaan dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya kepada pelaku usaha mikro dan perluasan layanan akses keuangan syariah.Adanya lembaga keuangan formal seperti bank-bank konvensional yang menawarkan diri kepada masyarakat dengan memberikan kisaran bunga utang yang tinggi.Sehingga adanya Bank Wakaf Mikro menjadi akses jasa keuangan yang ada di pondok pesantren untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat pelaku usaha mikro, dengan model pembiayaan dengan prinsip syariah dan margin 3% pertahun. Proses yang amat mudah dalam pemberian pinjaman modal di pergunakan oleh pelaku usaha mikro untuk mengembangkan usaha mikro milik nasabah agar dapat lebih produktif dalam menghasilkan pendapatan ekonomi keluarga. Serta adanya pemberian pemberdayaan berupa pendampingan sebelum dan setelah menjadi nasabah