Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Neurosains Terhadap Fungsi Nafs dan Qolb Perspektif Baru dalam Pendidikan Islam Annisa Rahma; Suyadi Suyadi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i4.15135

Abstract

Pendidikan Islam memberikan dasar moral dan etika yang kuat. Melalui ajaran agama, individu diajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, kesabaran, keadilan, dan belas kasihan. Ini membantu membentuk Nafs dengan mengajarkan kontrol diri, penolakan terhadap kecenderungan negatif, dan pengembangan karakter yang baik. Konsep Mujahadah, atau usaha keras untuk mengendalikan hawa nafsu, adalah bagian integral dari ajaran Islam. Pendidikan Islam mengajarkan bahwa pengendalian diri adalah kunci untuk mengelola Nafs yang cenderung kepada keinginan negatif. Individu diajarkan untuk mengatasi godaan dan menempatkan ketaatan kepada Allah di atas keinginan pribadi. Pendidikan Islam mendorong praktik muhasabah, yaitu introspeksi diri. Melalui refleksi terhadap perbuatan dan perilaku, individu dapat lebih memahami Nafs mereka, mengidentifikasi kelemahan, dan mengambil langkah-langkah untuk perbaikan diri. Ini membantu dalam pengelolaan Nafs dan pengembangan spiritualitas. Ibadah dalam Islam, seperti shalat, puasa, dan dzikir, memiliki dampak langsung pada kondisi hati (Qalb) dan pengendalian Nafs. Shalat sebagai contoh, bukan hanya ritual formal, tetapi juga merupakan sarana komunikasi langsung dengan Allah yang dapat memberikan ketenangan dan kekuatan untuk mengelola Nafs. Neurosains atau disebut ilmu syaraf merupakan suatu bidang ilmu yang dimana mempelajari sisten syaraf atau system neuron. Penelitian ini bertujuan untuk 1) untuk mengetahui kemampuan akal dalam mengimplementasikan nilai-nilai kesilaman 2) untuk mengetahui keselarasan ajaran agama islam dengan akal manusia 3) untuk menguatkan bahwa ajaran islam sudah sesuai dengan akal manusia. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian terdiri kepala sekolah, guru, dan siswa. Subjek penelitian ditentutkan berdasarkan purposive sampling. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data induktif interaktif model Miles dan Huberman.
Human Behavior in Social Context Annisa Rahma; Wantini Wantini
Jurnal Impresi Indonesia Vol. 3 No. 6 (2024)
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jii.v3i6.5049

Abstract

Humans are complex social beings, and their behavior is influenced by interactions with their social environment. In this context, a deep understanding of the factors that shape human behavior is essential. This research aims to understand how cultural values, norms, and traditions influence human behavior in a particular social context. This research uses the case study method. Research subjects may include diverse groups of people involved in social interactions, such as individuals from different age groups, cultures, and socio-economic backgrounds. Data collection techniques include participant observation and case studies. The results show that human behavior in social contexts is strongly influenced by various factors, including culture, norms, and interactions between individuals. Data analysis confirmed that culture plays an important role in shaping behavior, with cultural values influencing individual decisions and actions.
Pembentukan Perilaku Manusia dalam Perspektif Psikologi Pendidikan Islam Annisa Rahma; Wantini Wantini
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 3 No. 8 (2024): Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v3i8.3053

Abstract

Manusia adalah makhluk sosial yang kompleks, dan perilaku mereka dipengaruhi oleh interaksi dengan lingkungan sosial mereka. Dalam konteks ini, pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang membentuk perilaku manusia menjadi krusial. Studi ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai, norma, dan tradisi budaya mempengaruhi perilaku manusia dalam konteks sosial tertentu. Penelitian ini dapat menggunakan pendekatan campuran (mixed-methods) yang melibatkan beragam kelompok manusia dalam interaksi sosial. Teknik pengambilan data dari studi ini meliputi observasi partisipatif, wawancara semi-struktural, dan studi kasus. Observasi partisipatif digunakan untuk memahami perilaku manusia dalam konteks sosial, sementara wawancara semi-struktural memungkinkan untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang motivasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku. Studi kasus dapat digunakan untuk mengeksplorasi perilaku manusia dalam konteks situasi yang kompleks. Analisis tematik dan naratif dapat membantu mengidentifikasi pola-pola dan memahami bagaimana cerita atau pengalaman individu mencerminkan dinamika sosial yang lebih luas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku manusia dalam konteks sosial sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk budaya, norma, dan interaksi antarindividu. Analisis data menegaskan bahwa budaya memainkan peran krusial dalam membentuk perilaku, dengan nilai-nilai budaya yang mempengaruhi keputusan dan tindakan individu. Selain itu, interaksi sosial, baik secara langsung maupun melalui media sosial, memiliki dampak signifikan terhadap pembentukan identitas dan perilaku manusia. Secara keseluruhan, temuan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas perilaku manusia dalam konteks sosial dan menekankan pentingnya melihat individu sebagai bagian dari masyarakat yang lebih luas dalam memahami perilaku mereka.