Arika Mila Nabilah
UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Stereotip Lingkungan Pesantren bagi Peserta Didik di MI Ma’dinul ‘Ulum Campurdarat Tulungagung Arika Mila Nabilah; Binti Maunah
MISTER: Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Vol. 1 No. 3 (2024): MEI-JULI
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/mister.v1i3.1608

Abstract

Peserta didik masih kurang memahami kebiasaan religius di madrasah Ibtidaiyah, terutama yang berbasis pesantren, hal itu membuat munculnya stereotip dikalangan masyarakat. Bahwasannya di MI Ma’dinul ‘Ulum Campurdarat masih kurang dalam sudut pandangnya seperti peserta didik masih membutuhkan arahan dari pendidik untuk melakukan kebiasaan religius lingkungan pesantren di lembaga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian di MI Ma’dinul ‘Ulum Campurdarat Tulungagung. Metode pengumpulan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, pengujian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: 1) Stereotip terhadap kebiasaan religius di MI Ma’dinul ‘Ulum Campurdarat dapat mempengaruhi persepsi dan kebiasaan religus siswa, guru, dan orang tua. 2) Bentuk bentuk stereotip kebiasaan religius di MI Ma’dinul ‘Ulum Campurdarat Tulungagung yaitu stereotip positip: kegiatan keagamaan di pesantren dianggap sebagai pondasi dalam memperkuat sikap religius siswa. Adapun negatifnya: wali murid yang terlalu mempercayakan anaknya di MI padahal peran orang tua dilingkungan anak sangat penting. 3) Dampak-dampak adanya stereotip terhadap kebiasaan religius lingkungan pesantren di MI Ma’dinul ‘Ulum Campurdarat. Positifnya: membantu siswa mengenal dan memahami agama dan mengembangkan kebiasaan religius yang baik dan benar. Negatifnya siswa kurang maksimalnya siswa menerima akan kebiasaan religius lingkungan.