Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERANCANGAN SIGN SYSTEM CAFE RUMAH BAKO PAYAKUMBUH MAHARIAN AGUNG, Drs. Ir. Heldi, M.Si., Ph.D., Hendra Afriwan, S.Sn., M.Sn
DEKAVE : Jurnal Desain Komunikasi Visual Vol 8, No 2 (2018): Seri A
Publisher : DEKAVE : Jurnal Desain Komunikasi Visual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.052 KB) | DOI: 10.24036/dekave.v8i2.101782

Abstract

Rumah Bako Cafe is a recommended destination for food traveller to hangout. The result of the early analysis is the information of Sign System has not been optimalize so there are many obstacles for visitors to go to the location. The purpose of designing the Sign System for Rumah Bako Cafe is not only for giving directions but also for providing information to visitors, to escort them to find the facilities that they need. The methodology for this experiment is qualitative method and it is used to get data containing facts that occur in the field through direct contact to owners, employees and visitors. The method for designing Sign System is based on the fact that information through an existing Sign System is not optimal. The method starting from data collection, interviews and observations. So that the problems that occur can be known, and from the identification of these problems are analyzed using the theory of What, where, when, who, why and How (5W1H). Based on this method, the concept of the Sign System was found that can be used to introduce and optimize information about the Rumah Bako Cafe so that it can be identified, remembered and known to the target audience which then becomes the center of attention. The main media used are Traffic Sign, Commercial Sign, Wayfinding Sign, and Safety Sign. In addition to the main media, the Sign System is equipped with supporting media such as stickers, t-shirts, banners, banners, banners, and mapping cafes which aim to strengthen the application of the main media.Keyword: Sign System, Rumah Bako Cafe, Media
REDESIGN LOGO CAFE DAN RESTO RUMAH BAKO PAYAKUMBUH Maharian Agung; Asril Asril; Syafwandi Syafwandi; Mega Adyna Movitaria
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 2 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i2.27245

Abstract

This article aims to reveal the process of designing (redesigning) the logo of the Rumah Bako Cafe and Resto. This redesign was carried out based on various weaknesses found in the previous Rumah Bako Resto logo. This redesign was approached with theory, logo, aesthetics, color, and art style. The method used in this study is the 4D method, namely: define (definition), design (design), develop (development), and dessiminate (spread). The new logo of Rumah Bako Payakumbuh Cafe and Resto is the result of processing circle shapes with fonts and images. The picture taken is as a product icon, namely culinary. The choice of position and location is very taken into account. Through the main media, namely logos and supporting media such as t-shirts, totte bags, key chains, stickers, x-banners, and banners that aim as promotional media.Keywords: redesign, logo, café, resto.  AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mengungkap proses perancangan (Cafe ) logo Cafe dan Resto Rumah Bako. Redesign ini dilakukan berdasarkan berbagai kelemahan yang ditemukan pada logo Resto Rumah Bako yang terdahlu.  Redesign ini didekati dengan teori, logo, estetika, warna, dan gaya seni.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 4D yaitu: define (definisi), design (perancangan), develop (pengembangan), dan dessiminate (penyebaran). Logo baru dari Cafe dan Resto Rumah Bako Payakumbuh adalah hasil dari pengolahan bentuk lingkaran dengan font dan gambar. Gambar yang diambil adalah sebagai ikon produk yaitu kuliner. Pemilihan posisi dan letak sangat diperhitungkan. Melalui media utama yaitu logo dan media pendukung seperti baju kaos, tottebag, gantungan kunci, stiker, x-banner, dan spanduk yang bertujuan sebagai media promosi.Kata Kunci: redesign, logo, café, resto. Authors:Maharian Agung : Institut Seni Indonesia PadangpanjangAsril : Institut Seni Indonesia PadangpanjangSyafwandi : Institut Seni Indonesia PadangpanjangMega Adyna Movitaria : Institut Agama Islam Sumatera Barat References:Anggakarti, D. M., & Benyamin, M. F. (2021). Adaptasi Gambar Hias sebagai Gambar Latar pada Aplikasi Desain. Journal VISUALIDEAS, 1(1), 3–7.Arbi, M. S., Irwan, M. S., & Hafiz, A. (2019). Ayam Jantan Dalam Karya Seni Grafis. Serupa The Journal of Art Education, 7(3).Arredondo, E., Castaneda, D., Elder, J. P., Slymen, D., & Dozier, D. (2009). Brand name logo recognition of fast food and healthy food among children. Journal of Community Health. https://doi.org/10.1007/s10900-008-9119-3Atika, J. (2019). Kajian Interior Ruang Tidur pada Anak. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia Dan Industri Kreatif, 1(1), 28–38.Fadilah, A., Mappalahere, M. T., & Mukaddas, A. B. (2021). Kajian Estetika Sangkar Burung Puyuh (Jaba Kawubu) di Kampung Rupe Kecamatan Langgudu Nusa Tenggara Barat. BALOLIPA: Jurnal Pendidikan Seni Rupa, 1(1), 43–50.Jaya, M. A. (2018). Transformasi Tempat Ketiga (Third pl#ace) dari Ruang Dalam (indoor) Menuju Ruang Luar (Outdoor): Studi Kasus Kota Palembang. Arsir. https://doi.org/10.32502/arsir.v2i1.1240Jia, Y., Shelhamer, E., Donahue, J., Karayev, S., Long, J., Girshick, R., Guadarrama, S., & Darrell, T. (2014). Caffe: Convolutional Architecture for Fast Feature Embedding. MM 2014 - Proceedings of the 2014 ACM Conference on Multimedia. https://doi.org/10.1145/2647868.2654889Lee, C., Hallak, R., & Sardeshmukh, S. R. (2016). Innovation, entrepreneurship, and restaurant performance: A Higher-Order Structural Model. Tourism Management. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2015.09.017Luffarelli, J., Mukesh, M., & Mahmood, A. (2019). Let the Logo Do the Talking: The Influence of Logo Descriptiveness on Brand Equity. Journal of Marketing Research. https://doi.org/10.1177/0022243719845000Mubarat, H., & Ilhaq, M. (2021). Telaah Nirmana sebagai Proses Kreatif Dalam Dinamika Estetika Visual. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 23(1), 125–139.Mulyawartini, G. A. (2019). Melalui Kegiatan Meronce Bentuk Dan Warna Dapat Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Pada Kelompok B Tk Harapan Kelayu. Jurnal EDISI, 1(1), 118–133.Munawaroh, S. D. (2018). Pengaruh Media Bola Warna terhadap Kemampuan Mengenal Warna Anak Kelompok A di TK Dahlia Jagir Sidoresmo Surabaya. Jurnal PAUD Teratai, 7(1).Putri, S. M., & Hartati, M. (2021). Pakaian Tradisional Perempuan Melayu Jambi. Seminar Nasional Humaniora, 1(1), 116–133.Said, A. A. (2019). Mendesain Logo. TANRA: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar. https://doi.org/10.26858/tanra.v6i3.13014Sakriyani, A. (2018). Pembuatan Company Profil Politeknik NSC Surabaya Menggunakan Adobe After Effects CC 2014. Politeknik NSC Surabaya.Susilawati, H., Akhmad Fauzi Ikhsan, M. T., & Salman, F. (2020). Prototyping Alat Pendeteksi Kematangan Buah Kopi Berbasis Arduino Menggunakan Sensor Apds Gy-9960. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Teknik Elektro Telekomunikasi Indonesia, 11(1).Van Der Vorst, J. G. A. J., & Beulens, A. J. M. (2002). Identifying Sources of Uncertainty to Generate Supply Chain Redesign Strategies. International Journal of Physical Distribution & Logistics Management. https://doi.org/10.1108/09600030210437951Wagner, M., Rietz, C., Kaspar, R., Janhsen, A., Geithner, L., Neise, M., Kinne-Wall, C., Woopen, C., & Zank, S. (2018). Quality of life of the Very Old. Zeitschrift Für Gerontologie Und Geriatrie, 51(2), 193–199.Wangarry, M. A., & Saidi, A. I. (2018). Pengaruh iklan Media Luar Ruang pada Ruang Publik di Kota Jakarta Selatan. Jurnal Seni & Reka Rancang.
Pengolahan Coffe Nicky Secara Tradisional dalam Fotografi Dokumenter maharian agung
Judikatif: Jurnal Desain Komunikasi Kreatif Vol. 5 No. 1 (2023): Vol. 5 (2023) No. 1
Publisher : fakultas Desain Koomunikasi visual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/judikatif.v5i1.123

Abstract

Fotografi dokumenter adalah salah satu cabang fotografi yang bertujuan untuk merekam kehidupan dan peristiwa yang signifikan secara visual. Dalam konteks ini, pengolahan kopi Nicky secara tradisional dapat menjadi topik menarik untuk dijelajahi dalam fotografi dokumenter. Pengolahan kopi Nicky merupakan proses tradisional dalam memproduksi kopi. Secara umum, pengolahan kopi ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari panen buah kopi, pemisahan biji kopi dari buahnya, fermentasi, pengeringan, hingga pemanggangan biji kopi. Proses-proses ini sering dilakukan dengan cara yang masih mempertahankan metode tradisional, dengan menggunakan alat-alat sederhana dan alami. Dalam fotografi dokumenter, fotografer dapat mengeksplorasi dan menggambarkan setiap tahap dari proses pengolahan kopi Nicky secara tradisional. Mereka dapat mengabadikan momen petani kopi saat memetik buah kopi di kebun, proses memisahkan biji kopi dari buahnya secara manual, serta langkah-langkah fermentasi dan pengeringan yang dilakukan dengan alami. Dalam rangka mempromosikan pengolahan kopi Nicky secara tradisional, fotografi dokumenter dapat digunakan sebagai sarana untuk mengedukasi dan menginspirasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan tradisi dan keberlanjutan dalam industri kopi. Gambar-gambar yang dihasilkan juga dapat digunakan dalam pameran, buku, atau media sosial untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap warisan budaya ini. Metode penciptaan menggunakan riset dan Pemahaman, Identifikasi Lokasi dan Subjek, eksplorasi dan eksperimentasi. Karya fotografi yang dihasilkan dirangkai dan dipresentasikan dengan menggunakan metode naratif fotografi dari Eugene William Smith, yang mempertimbangkan pemilihan varietas fotografi sebagai elemen narasi visual fotografi. Hasil kreasinya berupa karya fotografi yang menceritakan tentang proses produksi dan para staf pertunjukan.
PELATIHAN FOTOGRAFI PRODUK GUNA MENINGKATKAN OPTIMALISASI DIGITAL MARKETING PRODUK UMKM Erna Susanti; Fitri Firdalius; Maharian Agung
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v5i1.932

Abstract

In the internet media era, caused affects various sectors, including the economic sector. This can be seen from promotional activities, marketing, and financial transactions using the internet. The wide market that can be reached by promotional and sales activities using the internet, which is currently known as Digital Marketing, requires the MSME sector to be more creative and innovative in using internet media and designing promotional designs for their products, in this case visual designs in the form of photos. Photos product that are quite interesting and creative. Photos product or commercial photos are all images of a product that will be sold. To produce quality product photos you need a quality camera, both a professional camera and a smartphone camera. Currently, smartphones offer attractive features with quality hardware. The method that will be used in this PKM activity is the training and mentoring method. The training material includes digital marketing tutoring and photography exercise by smartphones. The form of assistance is producing good and quality product photos for use in online and offline promotions and marketing. With the implementation of this PKM, it is expected could assist to MSMEs improve their understanding of digital marketing comprehensively and able to produce quality product photos.
Ekspresi Bentuk Tengkuluk Batik Payakumbuh Dengan Ragamhias Minangkabau Apriliana; Maharian Agung
Iam-Indonesia Vol. 2 No. 1 (2024): Baseline
Publisher : IAM Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Takuluak merupakan sebutan untuk penutup kepala yang digunakan oleh perempuan Minangkabau di daerah Payakumbuh. Takuluak ini tidak hanya berfungsi sebuagai penutup kepala, melainkan juga menjadi identitas dari masyarakat di Payakumbuh yang mana penggunaan dari takuluak tersebut hanya diperuntukkan bagi perempuan asli daerah tersebut dan hanya dipakai pada saat acara adat atau acara resmi tertentu saja, karena tidak semua acara dapat menggunakan takuluak sebagai penunjang penampilannya. Karya ini diciptakan berdasarkan keresahan terhadap mulai bergesernya penggunaan tengkuluk yang mana biasanya disakralkan penggunaannya namun sekarang sudah mulai bebas dalam penggunaannya. Untuk itu pengkarya menciptakan karya tengkuluk yang bisa digunakan untuk acara fashion atau hanya sebagai penunjang penampilan saja tanpa terikat penggunaaannya dengan adat istiadat yang berlaku ditengah-tengah masyarakat. Perancangan desain tengkuluk ini tetap berdasarkan tengkuluk yang ada di Payakumbuh. Ragamhias yang digunakan pada tengkuluk adalah motif limpapeh, yang mana motif ini memiliki pemaknaan tentang seorang perempuan di Minangkabau yang memiliki peran serta tanggung jawab yang besar terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungannya. Metode yang digunakan yaitu metode tiga tahap enam langkah penciptaan seni kriya yaitu tahap eksplorasi, tahap perancangan dan tahap perwujudan. Karya tengkuluk diciptakan dengan dua teknik pewarnaan yang berbeda yaitu dengan pewarnaan alam dan pewarnaan kimia.
Perancangan Vidio Dokumenter Tarian Lukah Gilo Maharian Agung; Dendra Rama Yusuf
Iam-Indonesia Vol. 2 No. 1 (2024): Baseline
Publisher : IAM Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Lukah Gilo dance is a dance that requires supernatural or magical powers. This dance uses lukah (bubu) as its main property. The term Lukah Gilo comes from two words, namely Luka (bubu), which is an oval-shaped fish or eel catching tool made from woven sticks or rattan, while Gilo is the Minang word for "crazy". The meaning of gilo in this dance is a lukah that can move everywhere and its movements are uncontrolled after the lukah is recited by a mantra by the kulipah.A method is a work system to facilitate the implementation of an activity to achieve a specified goal. The method used in this design is 5W+1H analysis. The design of this Lukah Gilo Dance documentary video will be 7 minutes 16 seconds long and will feature a dance from fish catchers (bubu), a supernatural dance, featuring speakers who will tell the history of the Lukah Gilo Dance, made based on factual stories from observations and interviews.