Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PEMAKNAAN LOYALITAS KARYAWAN PADA GENERASI X DAN GENERASI Y (Studi Pada Karyawan Di Indonesia) Nindyati, Ayu Dwi
Journal of Psychological Science and Profession Vol 1, No 3 (2017): Psychological Science and Profession
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jpsp.v1i3.15230

Abstract

Beberapa survey menjelaskan tidak kurang dari 30% angkatan kerja saat ini adalah generasi Y (gen Y) dengan segala karakteristik yang ada. Perusahaan saat ini didominasi kombinasi antara generasi X (gen X) dan gen Y, yang masing-masing generasi memiliki karakteristik yang berbeda. Lingkungan dan perkembangan teknologi di tempat bekerja para gen X dan gen Y membentuk karakteristik yang berbeda. Dalam dunia Industri, salah satu yang menjadi perbincangan adalah loyalitas karyawan yang dipahami sebagai keyakinan karyawan atas pilihannya dalam mendukung kesuksesan organisasi tempatnya bekerja. Secara singkat karyawan yang loyal memberikan indikator perilaku bersedia untuk menetap dalam organsasi tempatnya bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemaknaan akan loyalitas pada gen X dan gen Y, dengan harapan dapat membantu manajemen untuk mengelola karyawannya. Penelitian dilakukan dengan metode survey pada 108 karyawan gen Y (L = 42 dan P = 66) dan 88 karyawan gen X (L = 33 dan P = 55) di beberapa kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Solo, Manado dan Surabaya). Rata-rata usia gen Y adalah 29 tahun dan gen X adalah 43 tahun. Hasil utama penelitian ini menjelaskan bahwa baik gen X dan gen Y memiliki perbedaan yang signifikan tentang tingkat kepentingan loyalitas karyawan. Gen X menyatakan bahwa loyalitas lebih penting dibandingkan pada gen Y (Mean gen X = 4 dan Mean gen Y = 3,77). Secara frekwensi pindah bekerja memang gen Y memiliki pengalaman pindah kerja yang lebih besar dibandingkan gen X. Pada gen Y loyalitas lebih dipandang pada bagaimana karyawan komit dan bertanggung jawab secara profesionalitas terhadap tugasnya dengan dilandasi kompetensi yang tepat. Gen X memandang loyalitas berkaitan dengan bagaimana karyawan menjalankan fungsinya yang berorientasi pada kemajuan organisasi atau pencapaian tujuan organisasi.  Artinya bahwa pada gen Y lebih focus pada pengembangan karir dalam dirinya sedangkan dalam gen X ketika berorientasi pada pengembangan karir adalah mengarah kepada pengembangan organisasinya. Kata kunci: Gen X, Gen Y, Pemaknaan (meaning), Loyalitas
FAKTOR-FAKTOR INDIVIDU YANG MEMPENGARUHI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA (PADA MAHASISWA UNIVERSITAS PARAMADINA ANGKATAN 2008) Naomi, Prima; Nindyati, Ayu Dwi
Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi Vol 8, No 1 (2010): Edisi April
Publisher : Research Institution and Community Service Wijaya Kusuma Surabaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/equilibrium.v8i1.300

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk membuktikan apakah openness to ableness, experiencess constitousness, extraversion, agreeableness, neuroticism berpengaruh tehadap kinerja akademik. Populasi penelitian adalah mahasiswa Universitas Paramadina angkatan 2008, maka pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi berganda. Hasil pengaruh faktor kepribadian terhadap kinerja akademik sebagai berikut: Openess to experiences tidak terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja akademik, Conscientiousness berpengaruh positif terhadap kinerja akademik, Extraversion berpengaruh negatif terhadap kinerja akademik, Agreableness tidak terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja akademik, Neuroticism berpengaruh positif terhadap kinerja akademik
PENGARUH RESISTANCE TO CHANGE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SWASTA X DI JAKARTA) Ayu Dwi Nindyati
Jurnal Universitas Paramadina Vol 11 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.245 KB)

Abstract

The research purpose is understanding the effect of resistance tochange (RTC) on academic performance. Generally RTC is one of theindustrial and organizational (I/O) phenomena. As in I/O, student’s RTC isexpected to affect student’s academic performance, as employee performancein I/O setting. The concept of RTC in this research is concept from Oreg(2003) that has four dimensions (short term thinking, emotional reaction toimposed change, routine seeking and cognitive rigidity). Student’s academicperformance in this research was cumulative performance index (CPI). Thiswas a quantitative research with 31 respondents for pilot study and 70respondents for field study. Data analysis used correlation analysis andmultiple-regression (step wise method). The results show that RTC wasrelated to academic achievement. Multiple regression analysis showed thatonly emotion reaction to imposed change of RTC had an effect on academicachievement.
KAJIAN RESISTANCE TO CHANGE DAN PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT (Studi Empiris Pada Karyawan Perusahaan Swasta di Bandung) Ayu Dwi Nindyati
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 7 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.597 KB)

Abstract

Abstrak: Topik penelitian ini adalah resitance to change yang telah diketahui sebagai salah satu konsekuensi adanya perubahan yang terjadi di organisasi dalam bentuk yang negatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami pengaruh perceived organizaational support terhadap resistance to change yang dialami karyawan. Kerangka berpikir peneliti adalah karyawan yang mendapatkan dukungan perusahaan dengan cukup maka memiliki resistance to change yang rendah. Penelitian ini dilakukan pada 70 karyawan perusahaan swasta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang merasakan perceived organizaational support lebih akan memiliki resistance to change yang lebih rendah. Hal ini berarti perceived organizational support sebagai aspek eksternal juga berperan pada resistance to change yang dimiliki karyawan.Kata kunci: Resistance to change, Perceived organizational support, private company
PERUMUSAN PENGUKURAN TINGKAH LAKU IMPROVEMENT (KAJIAN EMIPIRIS PADA SURVIVOR BANTUL, YOGYAKARTA) Ayu Dwi Nindyati
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.961 KB) | DOI: 10.24198/ijas.v2i2.2736

Abstract

The purpose of this research was creating the improvement behavior construct for community. This construct was adapted from performance improvement construct in industrial and organizational field. The improvement behavior also developed three activities dimension such as planning, create and implementation of strategy to solve the problems. The research method was quantitative-descriptive with focus group discussion and questionnaire to collect the data. The respondents were earthquake survivor from Bantul, Yogyakarta. The result of the data analysis was the construct of performance improvement could be use to explain the improvement behavior in community. The plan dimension was the smallest loading factor to improvement behavior.
PEMAKNAAN LOYALITAS KARYAWAN PADA GENERASI X DAN GENERASI Y (Studi Pada Karyawan Di Indonesia) Ayu Dwi Nindyati
Journal of Psychological Science and Profession Vol 1, No 3 (2017): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.57 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v1i3.15230

Abstract

Beberapa survey menjelaskan tidak kurang dari 30% angkatan kerja saat ini adalah generasi Y (gen Y) dengan segala karakteristik yang ada. Perusahaan saat ini didominasi kombinasi antara generasi X (gen X) dan gen Y, yang masing-masing generasi memiliki karakteristik yang berbeda. Lingkungan dan perkembangan teknologi di tempat bekerja para gen X dan gen Y membentuk karakteristik yang berbeda. Dalam dunia Industri, salah satu yang menjadi perbincangan adalah loyalitas karyawan yang dipahami sebagai keyakinan karyawan atas pilihannya dalam mendukung kesuksesan organisasi tempatnya bekerja. Secara singkat karyawan yang loyal memberikan indikator perilaku bersedia untuk menetap dalam organsasi tempatnya bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemaknaan akan loyalitas pada gen X dan gen Y, dengan harapan dapat membantu manajemen untuk mengelola karyawannya. Penelitian dilakukan dengan metode survey pada 108 karyawan gen Y (L = 42 dan P = 66) dan 88 karyawan gen X (L = 33 dan P = 55) di beberapa kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Solo, Manado dan Surabaya). Rata-rata usia gen Y adalah 29 tahun dan gen X adalah 43 tahun. Hasil utama penelitian ini menjelaskan bahwa baik gen X dan gen Y memiliki perbedaan yang signifikan tentang tingkat kepentingan loyalitas karyawan. Gen X menyatakan bahwa loyalitas lebih penting dibandingkan pada gen Y (Mean gen X = 4 dan Mean gen Y = 3,77). Secara frekwensi pindah bekerja memang gen Y memiliki pengalaman pindah kerja yang lebih besar dibandingkan gen X. Pada gen Y loyalitas lebih dipandang pada bagaimana karyawan komit dan bertanggung jawab secara profesionalitas terhadap tugasnya dengan dilandasi kompetensi yang tepat. Gen X memandang loyalitas berkaitan dengan bagaimana karyawan menjalankan fungsinya yang berorientasi pada kemajuan organisasi atau pencapaian tujuan organisasi.  Artinya bahwa pada gen Y lebih focus pada pengembangan karir dalam dirinya sedangkan dalam gen X ketika berorientasi pada pengembangan karir adalah mengarah kepada pengembangan organisasinya. Kata kunci: Gen X, Gen Y, Pemaknaan (meaning), Loyalitas
KECERDASAN EMOSI DAN STRES AKADEMIK MAHASISWA: PERAN JENIS KELAMIN SEBAGAI MODERATOR DALAM SEBUAH STUDI EMPIRIK DI UNIVERSITAS PARAMADINA Ayu Dwi Nindyati
Journal of Psychological Science and Profession Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.854 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v4i2.25505

Abstract

Stres akademik merupakan fenomena yang sering dijumpai pada mahasiswa, termasuk di Universitas Paramadina. Sama halnya stres pada umumnya, stres akademik mahasiswa dapat dikelola ketika individu memiliki kecerdasan emosi yang bagus. Reaksi emosi laki-laki dan perempuan terhadap situasi yang menekan juga berbeda. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui apakah jenis kelamin berperan sebagai moderator pada hubungan kecerdasan emosi dengan stres akademik mahasiswa di Universitas Paramadina. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur kecerdasan emosi yang telah digunakan oleh Dharmasoeka pada penelitian sebelumnya dengan menggunakan aspek-aspek dari Goleman (2015) dan alat ukur Educational Stress Scale for Adolescents (ESSA) yang disusun oleh Dunne dkk. (2010) untuk mengukur stres akademik. Penelitian ini dilakukan pada 108 mahasiswa (laki-laki = 65 dan perempuan = 43). Metode analisis yang digunakan untuk menetapkan jenis kelamin sebagai moderator dilakukan dengan menggunakan metode analisis yang dikemukakan oleh Baron & Kenny. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak berperan sebagai variabel moderator pada pengaruh kecerdasan emosi terhadap stres akademik mahasiswa. Dari hasil penelitian ini juga diperoleh informasi bahwa kecerdasan emosi dan jenis kelamin memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap stres akademik mahasiswa secara langsung.
STUDI TENTANG ENTREPRENEURAL SELF EFFICACY DAN PROACTIVE PERSONALITY, SERTA PENGARUHNYA TERHADAP ENTREPRENEURAL INTENTION Prima Naomi; Ayu Dwi Nindyati
Media Riset Bisnis & Manajemen Vol. 9 No. 3 (2009): Media Riset Bisnis & Manajemen
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1391.804 KB) | DOI: 10.25105/mrbm.v9i3.1086

Abstract

The purpose of this study was to know the grade level of entrepreneural intention among Paramadina's student, and to investigate the affecting role of Entrepreneurial Self Efficacy and Proactive Personality to Entrepreneural Intention, The subject of the study is the Paramadina Student who has taken entrepereneurship subject. The author used proportional cluster sampling and analyze done by decscriptive statistics and multiple regression analysis.The results showed that entrepreneurial intention among students is moderately high and all of variable of this research were significantly affecting to Entrepreneural Intention. The results strenghthen the previous research, that has proven both practical and theoretical implication. The theoretical implication showed that needed to investigate the proactive personality variable within other research subject and consider to use of moderate variable which can multiply the effect of proactive personalty toward entrepreneurial intention. The practical implication was suggested by applying the learning process toward developing entrepreneur self efficacy.Keywords : Entrepreneural intention, Entrepreneur& self efficacy, Proactive personality
BAGAIMANA GENERASI Z DI JAKARTA MEMAKNAI PEKERJAANNYA? (How Z Gen in Jakarta have their Meaning of their Work?) Ayu Dwi Nindyati; Ayu Ramadhani
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 13 No 01 (2022)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v13i01.596

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran makna kerja pada generasi Z berdasarkan dimensi job, career dan calling dilihat dari beberapa aspek demografis seperti jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pendapatan perbulan, masa kerja, jam kerja perhari, jenis pekerjaan, jabatan dan lokasi kerja. Responden dalam penelitian ini ialah generasi Z yang berusia 18-24 tahun dan bekerja di Jakarta. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik covenience sampling. Dalam penelitian ini peneliti mengadaptasi alat ukur yang dikembangkan oleh Wrzesniewski, McCauley, Rozin dan Schwartz (1997) yang disebut dengan the university of Pennsylvania work-life questionnaire. Penelitin ini juga menggunakan pertanyaan terbuka untuk mengetahui alasan utama generasi Z bekerja, alasan generasi Z bertahan di suatu pekerjaan, dan pekerjaan yang diharapkan oleh generasi Z. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden memiliki makna kerja dalam kategori tinggi, baik dilihat dari dimensi job, career dan calling. Dimensi makna kerja yang memiliki mean tertinggi ialah dimensi career (3.68), diikuti oleh dimensi job (3.42) dan dimensi calling (3.40).
The role of organizational justice as mediator in the relationship between Islamic work ethics and work engagement Ayu Dwi Nindyati; Nida Ulfia
Humanitas: Indonesian Psychological Journal Volume 21 (1) 2024
Publisher : HUMANITAS published by Universitas Ahmad Dahlan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/humanitas.v21i1.287

Abstract

This research aims to examine organizational justice's role as a mediator in the association between Islamic work ethic and work engagement among Sharia Bank employees. The respondents were 86 employees of Sharia Bank in Jakarta. The hypothesis was examined through a mediation test that involved four steps, including three simple regression and multiple regression. The results showed that organizational justice meditates the relationship between Islamic work ethic and work engagement among Sharia Bank employees. Employees who strongly uphold Islamic work ethics will have a positive perception of organizational justice, which, in turn, leads to higher engagement with their work. These findings have implications on how organizations can enhance employees' work engagement by promoting employees' positive perception of organizational justice.