Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Gambaran Depresi pada Mahasiswa Universitas X di Jakarta Andri Setia Dharma
Provitae: Jurnal Psikologi Pendidikan Vol 12, No 2 (2019): Jurnal Provitae
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.778 KB) | DOI: 10.24912/provitae.v12i2.6260

Abstract

Previous studies have shown that students often experience depression. Depression among students often stay unidentified due to no screening has been done. The aim of this study is to describe depression phenomenon in students of University X in Jakarta. A cross-sectional survey with self-competion questionnaire was conducted among active students in X University. Two-hundred and one student completed the Beck Depression Inventory-II (BDI-II) to measure depression. Result showed that 36.8% students indicated to have depression with further detail of 17.4% students with mild depression, 14.4% students with moderate depression, and 5% students with severe depression. The average score for BDI-II is 12.2 (SD = 8.11) with 0 minimum score and 37 maximum score. This result indicated that University X need to perform screening of depression on their students since there is still found students with depression. Students are encouraged to utilize counseling service provided by University X.
HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN NARSISME NON PATOLOGIS DENGAN KECANDUAN SITUS JEJARING SOSIAL PADA MAHASISWA PENGGUNA TIKTOK Zahra Fitria Tjepsukarsan; Andi Tenri Faradiba; Andri Setia Dharma
JIVA: Journal of Behaviour and Mental Health Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiva.v3i2.2172

Abstract

ABSTRACTThe presence of technology with various features is an active role to fulfill human needs, especially in adolescents. Adolescents have a superior ability to use technology. They are often found to use the internet excessively to access social networking sites. The uncontrolled use of social networks will make adolescents fall into a social networking sites addiction phenomenon. The development of addictive behavior in adolescents is assumed to have a relationship with personality factors. Therefore, this study aims to examine the relationship between non-pathological narcissistic personality and social networking sites addiction in adolescents. The participants involved in this study were 135 university students using TikTok who were selected using a purposive sampling technique and the data collection technique was carried out by distributing. The results of the correlation analysis showed that there was no significant relationship between narcissistic personality and social networking sites addiction in adolescent TikTok users. ?ABSTRAKKehadiran teknologi dengan berbagai macam fiturnya kini berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan manusia, terutama pada kelompok remaja. Remaja memiliki kemampuan yang lebih unggul dalam menggunakan teknologi. Namun, remaja seringkali didapati menggunakan internet secara berlebihan untuk mengakses situs jejaring sosial. Penggunaan jejaring sosial yang tidak terkontrol tersebut akan membuat remaja terjatuh pada kondisi kecanduan jejaring sosial. Pengembangan perilaku kecanduan pada remaja diasumsikan memiliki hubungan dengan faktor kepribadian. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kepribadian narsisme non patologis dengan kecanduan situs jejaring sosial pada mahasiswa di DKI Jakarta. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah 135 mahasiswa pengguna TikTok yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dan teknik pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepribadian narsisme dengan kecanduan jejaring sosial pada remaja pengguna TikTok.
Psikoedukasi Kebijaksanaan (Wisdom) untuk Meningkatkan Pengetahuan Pemecahan Masalah pada Siswa Sekolah Rakyat Ancol (SRA) Riana Sahrani; Rahmah Hastuti; Andri Setia Dharma
Jurnal Panjar: Pengabdian Bidang Pembelajaran Vol 2 No 2 (2020): Pendidikan Karakter dalam Berbagai Perspektif dan Pendekatan
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/panjar.v2i2.36594

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan bertujuan untuk mengenalkan lebih jauh mengenai konsep wisdom (kebijaksanaan), khususnya pada para remaja. Kebijaksanaan diartikan kepandaian individu dalam menggunakan akal-budinya berdasarkan pengalaman dan pengetahuan, bersamaan dengan pengintegrasian pikiran, perasaan, dan tingkah laku, serta adanya kemauan untuk mengevaluasi diri, dalam menilai dan memutuskan suatu masalah, sehingga tercipta keharmonisan antara individu dan lingkungan. Maka penting sekali membekali remaja dengan pengetahuan mengenai pemecahan masalah, mengingat masa remaja adalah masa yang penuh dengan gejolak dan konflik, yang seringkali belum mampu diatasi dengan baik dan benar oleh para remaja itu sendiri. Apalagi hasil penelitian terdahulu menghasilkan temuan bahwa para remaja juga dapat bijaksana, karena mereka sekalipun sudah mempunyai ‘bibit-bibit kebijaksanaan’, yang apabila dikembangkan dapat menjadi suatu hal yang luar biasa. Adapun peserta PKM ini adalah siswa-siswi Sekolah Rakyat Ancol (SRA) yang berjumlah 44 orang, tingkatan SMP (Sekolah Menengah Pertama) dengan usia 12-18 tahun. Peserta diberikan soal cerita terlebih dahulu sebelum psikoedukasi, untuk melihat baseline pengetahuan mereka mengenai pemecahan masalah, yang merupakan indikator kebijaksanaan. Hasilnya adalah beberapa peserta mengalami peningkatan dalam hal pengetahuan dalam pemecahan masalah dengan psikoedukasi yang telah diberikan.
Hubungan antara Endurance Sport Self Efficacy dengan Peak Performance pada Atlet Sepak Bola PPOP DKI Jakarta Faiz Pramadhan; Vinaya Untoro; Andri Setia Dharma
Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET Vol 13 No 01 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/mind set.v13i01.3232

Abstract

Football is one of the most popular endurance sports in Indonesia. The high interest of the Indonesian people to become soccer athletes presents the opportunity to become athletes by joining soccer clubs to training centers to become professional players, one of which is at PPOP DKI. This study aims to examine the relationship between endurance sport self-efficacy and peak performance in soccer athletes of PPOP DKI Jakarta. The participants in this study are 43 PPOP athletes in DKI Jakarta using the total population sampling technique. The measuring instruments used in this study are the Peak Performance Instrument from Maheswari (2018) and the Endurance Sport Self-Efficacy Scale (ESSES) from Anstiss et al. (2018). The results of data analysis using pearson product moment showed that there was a significant relationship between peak performance and endurance sport self-efficacy in soccer athletes of PPOP DKI Jakarta.
Peran Kegigihan dan Kecerdasan Emosi terhadap Psychological Well-Being Mahasiswa Akhir Zafira Nurjuwita; Andi Tenri Faradiba; Andri Setia Dharma
Jurnal JINNSA (Jurnal Interdipliner Sosiologi Agama) Vol 3 No 2 (2023): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jinnsa.v3i2.673

Abstract

Mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi biasanya mengalami stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kegigihan dan kecerdasan emosi berperan terhadap psychological well-being pada mahasiswa semester akhir. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah 124 mahasiswa semester akhir, usia 18-25 tahun. Dalam penelitian ini, digunakan alat ukur alat ukur kegigihan untuk mengukur tingkat kegigihan, The Trait Meta-Mood Scale untuk mengukur kecerdasan emosi, dan Psychological well-being Scale untuk mengukur tingkat psychological well-being pada mahasiswa semester akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegigihan dan kecerdasan emosi berpengaruh terhadap psychological well-being. Namun, hanya variabel kegigihan yang memiliki peran penting dalam meningkatkan psychological well-being. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang memiliki tingkat kegigihan yang tinggi cenderung memiliki psychological well-being yang lebih tinggi.
Evaluasi Psikometrik Mental Health Inventory (MHI)-38 Pada Mahasiswa: Analisis Faktor Eksploratori Dan Konfirmatori Serta Invariansi Berdasarkan Gender Septilla, Andi Eka; Dharma, Andri Setia; Rahma, Elsa Maulida; Harlee, Jardyre Alvianise; Syahla, Kyla; Nindyati, Ayu Dwi
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 16 No 1 (2025): Kesejahteraan Psikologis Lintas Konteks
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v16i1.1038

Abstract

Abstrak Mental Health Inventory (MHI)-38 merupakan alat ukur yang dikembangkan untuk mengetahui kondisi kesehatan mental individu melalui aspek psychological well-being dan psychological distress. Penelitian ini bertujuan untuk menguji struktur faktor dan menilai kestabilan model antar kelompok berdasarkan gender alat ukur MHI-38 versi adaptasi Indonesia pada populasi mahasiswa melalui pendekatan Exploratory Factor Analysis (EFA), Confirmatory Factor Analysis (CFA), dan Multigroup Confirmatory Factor Analysis (MG-CFA). Sebanyak 422 mahasiswa aktif berusia 18–25 tahun dilibatkan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknikinsidental dan snowball. Hasil analisis EFA menunjukkan bahwa dua faktor utama pengukuran yang terdiri dari psychological well-being dan psychological distress, sesuai dengan struktur teoretis. Namun, terdapat dua item, yaitu item nomor 14 dan 18, yang tidak sesuai dengan pemuatan faktor MHI-38. Kedua item ini diputuskan untuk tidak disertakan dalam analisis CFA dan MG-CFA. Selanjutnya, hasil analisis CFA dengan dua struktur faktor menunjukkan model fit yang dapat diterima. Selain itu, diketahui nilai AVE lebih besar dari 0.5 pada masing-masing dimensi mengindikasikan validitas konvergen yang baik. Lebih lanjut, hasil MG-CFA pada level configural, metric, dan scalar menunjukkan bahwa struktur model pengukuran bersifat invariance, sehingga dapat diterapkan secara konsisten baik pada kelompok mahasiswa laki-laki dan perempuan. Temuan ini menunjukkan bahwa MHI-38 versi adaptasi Indonesia memiliki struktur faktor yang baik untuk mengukur kondisi kesehatan mental mahasiswa, namun tetap diperlukan peninjauan lebih lanjut pada dua item, yaitu item nomor 14 dan 18, untuk memperoleh kesesuaian model pengukuran. Kata kunci: Kesehatan Mental; Mahasiswa; MHI-38; EFA; CFA; MG-CFA