Baharunnisa
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Pokok Bilangan Pecahan Ditinjau dari Tipe Kepribadian Siswa Baharunnisa; Arjudin; Eka Kurniawan; Sripatmi
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 4 (2023): November
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i4.5756

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkatan dan mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan soal cerita materi bilangan pecahan ditinjau dari tipe kepribadian siswa kelas VII SMPN 17 Mataram. Jenis penelitian ini adalah menggunakan mix method. Instrumen yang digunakan berupa tes tipe kepribadian yaitu tes kepribadian berstandar berstandar Myers Briggs Type Indicator (MBTI), tes kemampuan berpikir kritis, dan pedoman wawancara. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII-A yang berjumlah 32 siswa. Dari kelas tersebut kemudian diambil 8 subjek yaitu kategori tinggi, sedang, dan rendah dari masing-masing tipe kepribadian extrovert, introvert, dan ambivert untuk dilakukan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kemampuan berpikir kritis siswa berkepribadian extrovert adalah 27,31% yaitu berkategori rendah. Persentase kemampuan berpikir kritis siswa berkepribadian introvert adalah 57,54% yaitu berkategori sedang. Persentase kemampuan berpikir kritis siswa berkepribadian ambiovert adalah 50,23% yaitu berkategori sedang. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa berkepribadian extrovert dengankemampuan berpikir kritis kategori sedang dapat melalui tahap klarifikasi dan assesmen sedangkan  siswa  berkepribadian extrovert kategori rendah cenderung hanya melalui tahap klarifikasi saja. Siswa berkepribadian introvert dengan kemampuan berpikir kritis kategori tinggi cenderung melalui tahap klarifikasi, assesmen, strategi, dan kesimpulan. Kemudian siswa berkepribadian introvert kategori sedang cenderung melalui tahap klarifikasi dan strategi. Sedangkan siswa berkepribadian introvert dengan kategori rendah cenderung hanya melalui tahap klarifikasi saja. Siswa berkepribadian ambivert dengan kemampuan berpikir kritis kategori tinggi cenderung melalui tahap klarifikasi, assesmen, strategi, dan kesimpulan. Kemudian  siswa berkepribadian ambivert kategori sedang cenderung melalui tahap klarifikasi dan strategi. Sedangkan siswa berkepribadian ambivert kategori rendah cenderung hanya melalui tahap klarifikasi saja.
Analysis of Critical Thinking Ability in Solving Story Problems Main Material of Fractional Numbers in View of Student Personality Type Baharunnisa; Eka Kurniawan
Sigma&Mu: Journal of Mathematics, Statistics and Data Science Vol. 1 No. 2 (2023): September
Publisher : Balai Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56566/sigmamu.v1i2.142

Abstract

This research aims to determine the level and describe critical thinking abilities in solving story problems on fractional numbers in terms of the personality types of class VII students at SMPN 17 Mataram. This type of research is using mix method. The instrument used is a personality type test, namely a standardized personality testMyers Briggs Type Indicator (MBTI), critical thinking ability tests, and interview guidelines. The sample for this research was class VII-A students, totaling 32 students. From this class, 8 subjects were taken, namely high, medium and low categories for each personality type extrovert, introvert, andambivert to conduct in-depth interviews. The results of the research show that the percentage of students' critical thinking abilities has personality extrovert is 27.31%, namely in the low category. Percentage of students' critical thinking abilities with personality introvert is 57.54%, namely in the medium category. Percentage of students' critical thinking abilities with personality ambivert is 50.23%, namely in the medium category. The research results also show that students have personality extrovert with critical thinking skills in the medium category can go through the clarification and assessment stages while students with personality extrovert Low categories tend to only go through the clarification stage. Personality students introvert with high category critical thinking skills tend to go through the stages of clarification, assessment, strategy and conclusion. Then students have personality introvert Medium categories tend to go through the clarification and strategy stages. Meanwhile, students have personality introvert those in the low category tend to only go through the clarification stage. Personality students ambivert with high category critical thinking skills tend to go through the stages of clarification, assessment, strategy and conclusion. Then students have personality ambivert Medium categories tend to go through the clarification and strategy stages. Meanwhile, students have personality ambivert Low categories tend to only go through the clarification stage
OTIMALISASI PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK MENJADI SABUN CAIR RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS ECO ENZYME Permana Dewi, I Wayan Dian; Rahmatussakirin; Amay Leony Citra Dewi; Atini Khasanah; Baharunnisa; Lutfiyatul Hannan; Nadia Maharani Putri; Siti Maula Kariani; Zuriatullaila
Suluh Pendidikan : Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan Vol 23 No 1 (2025): SULUH PENDIDIKAN : Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan
Publisher : IKIP SARASWATI TABANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46444/suluh-pendidikan.v23i1.837

Abstract

Penggunaan sabun cair berbahan kimia secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Untuk itu, diperlukan alternatif produk pembersih yang ramah lingkungan dan aman digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah organik, khususnya sisa buah dan sayur, menjadi sabun cair berbasis Eco enzyme. Metode yang digunakan meliputi proses fermentasi limbah organik selama tiga bulan, diikuti dengan pembuatan sabun cair menggunakan Eco enzyme sebagai bahan utama, ditambah baking soda dan minyak esensial. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sabun cair yang dihasilkan memiliki daya pembersih yang baik, aman bagi kulit, serta memiliki aroma alami yang menyenangkan. Selain itu, produk ini mampu mengurangi limbah organik dan pencemaran akibat produk kimia. Dengan demikian, sabun cair berbasis Eco enzyme merupakan solusi ramah lingkungan yang layak untuk dikembangkan.