Laila Maghfira
Universitas Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa yang diajar Menggunakan Model Problem Based Learning dan Jigsaw Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Materi Pola Bilangan Laila Maghfira; Sudi Prayitno; Nilza Humaira Salsabila; Nyoman Sridana
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 4 (2023): November
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i4.5864

Abstract

Implementasi Kurikulum Merdeka dalam penerapannya membutuhkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kurikulum tersebut. Salah satu model pembelajaran yang mendukung kurikulum merdeka adalah model  problem based learning dan model pembelajaran kooperatif jigsaw. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematka siswa yang diajar menggunakan problem based learning dan  model kooperatif jigsaw. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian semu eksperimen. Populasi dalam penelitian ini yaitu kelas VIII SMP Negeri 20 Mataram yang terdiri dari dua kelas dengan jumlah siswa 66 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII A dan kelas VIII B. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan tes pemecahan masalah yang berupa tes awal dan tes akhir berbentuk uraian. Instrumen penelitian ini berupa pre-test, post-test, RPP, dan LKPD. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji n-Gain dengan uji Independent Sample T-Test. Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar menggunakan model problem based learning dan jigsaw dalam implementasi kurikulum merdeka materi pola bilangan kelas VIII SMP Negeri 20 Mataram. Pembelajaran kooperatif jigsaw direkomendasikan untuk  dijadikan alternatif dalam penerapan kurikulum merdeka.