Iwan Permana
Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung, Indonesia.

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Hukum Islam dan UU Wakaf terhadap Lelang Wakaf sebagai Strategi Fundraising di Yayasan Daarul Muttaqiin Cimahi Anisa Awanis; Siska Lis Sulistiani; Iwan Permana
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i2.8101

Abstract

Yayasan Daarul Muttaqiin bergerak di bidang sosial dan bidang pendidikan keagamaan. Seperti halnya dalam memfasilitasi pembangunan gedung dakwah dan pesantren yang mampu membuat formulasi kearah positif dengan strategi fundraising cara mempengaruhi donatur dalam lelang wakaf sehingga fundraising membutuhkan strategi yang baik dan relevan. Permasalahan wakaf sudah diatur dalam Hukum Islam dan juga didalam Undang˗undang 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Dengan begitu lelang wakaf juga harus sesuai dengan ketentuan yang ada didalamya. Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan strategi fundraising pada lelang wakaf di yayasan Daarul Muttaqiin yang ditinjau dari Hukum Islam dan Undang˗undang 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dan penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data sekunder dan primer. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara terhadap pengurus lelang wakaf di yayasan Daarul Muttaqiin, studi literatur dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan analisis terhadap pelaksanaan Strategi Fundraising pada Lelang Wakaf di Yayasan Daarul Mutaqiin sah menurut hukum Islam karena memenuhi rukun dan syaratnya serta fungsi dan tujuan sesuai dengan Pasal 5, 9 dan 15 Undang˗undang 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Adanya istilah strategi fundraising menggunakan lelang wakaf merupakan suatu strategi yang menarik agar masyarakat mengikuti program yayasan Daarul Muttaqiin. Kata Kunci: strategi, fundraising, lelang, wakaf The Daarul Muttaqiin Foundation is engaged in social and religious education. As is the case in facilitating the construction of da'wah buildings and Islamic boarding schools which are able to make formulations in a positive direction with fundraising strategies for how to influence donors in waqf auctions so that fundraising requires a good and relevant strategy. The issue of waqf has been regulated in Islamic Law and also in Law 41 of 2004 concerning Waqf. That way the waqf auction must also be in accordance with the provisions contained therein. This study aims to describe the fundraising strategy for waqf auctions at the Daarul Muttaqiin foundation in terms of Islamic Law and Law 41 of 2004 concerning Waqf. The research method used is normative legal research and this research is included in the type of descriptive research. The data sources used are secondary and primary data sources. The data collection technique used was interviews with waqf auction administrators at the Daarul Muttaqiin foundation, literature studies and documentation. The results of this study show that the analysis of the implementation of the Fundraising Strategy at the Waqf Auction at the Daarul Mutaqiin Foundation is valid according to Islamic law because it fulfills the pillars and conditions as well as the functions and objectives in accordance with Articles 5, 9 and 15 of Law 41 of 2004 concerning Waqf. The existence of the term fundraising strategy using waqf auctions is an interesting strategy so that people join the Daarul Muttaqiin foundation program. Keywords: strategy, Fundraising, auction, Waqf
Analisis Fatwa DSN MUI No: 108/DSN-MUI/X/2016 terhadap Pengelolaan Hotel Orange Homes Syariah di Kota Bandung Gamas Athalla Fenanto; Siska Lis Sulistiani; Iwan Permana
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i2.8301

Abstract

Abstract. DSN-MUI Fatwa No: 108/DSN-MUI/X/2016 is a regulation that is currently the basis for organizing Sharia hospitality tourism in Indonesia after PERMENPAREKRAF No.2/2014 concerning Guidelines for Implementing Sharia Hotel Business which was revoked by Tourism Minister Regulation Number 11 Year 2016 concerning Revocation of PERMENPAREKRAF No.2/2014 concerning Guidelines for Implementing Sharia Hotel Businesses. Revocation PERMENPAREKRAF No.2/2014 concerning Guidelines for Implementing Sharia Hotel Businesses is revoked because it no longer follows current demands and developments in tourism so it needs to be revoked. This research is a qualitative type with a normative juridical method whose data collection comes from interviews, literature studies, and documentation studies which are then analyzed through data reduction or a simplification process which is then carried out by presenting data which provides an opportunity to draw conclusions and take action to draw conclusions as a stage last on the method of analysis in this study. Based on the results of this study, of the seven minimum fatwa requirements No. 108/DSNMUI/X/2016 on the Orang Homes Syariah Hotel, there is one conditions that had not been fulfilled yet, which is the seventh condition. so it can be said that a small part of the Orange Homes Syariah Hotel cannot be categorized as a shariacompliant hotel.Keywords: Sharia Hotel, DSN-MUI Fatwa, Sharia Economic Law
Tinjauan Fiqh Muamalah terhadap Bai’atain fi Bai’ahpada Jual Beli Kain di Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya Deliya Fadilatul Ihsani; Iwan Permana; Zia Firdaus Nuzula
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i2.8987

Abstract

Abstract. Bai'atian fi bai'ah is a form of sale and purchase transaction system in which there are restrictions based on unclear which contract is used in a sale and purchase transaction. Buying and selling transactions with bai'atain fi bai'ah itself has various community responses, both those who agree and disagree with the implementation of such a buying and selling system, especially in the fabric world in Karangnunggal, Tasikmalaya Regency. The purpose of this study was to examine the suitability and legal validity of bai'atain fi bai'ah, especially in the aspect of fiqh mua'malah, this research was conducted using qualitative research methods with descriptive methods, the result of this study is the concept of bai'atain fi bai The law that is applied and carried out in Karangnunggal Tasikmalaya is running with adjustments to the acceptance of each party in the transaction without the need to make a thorough agreement in the area which causes many differences in the application of the cloth buying and selling system in Karangnunggal, Tasikmalaya Regency, apart from that the buying and selling transactions carried out in Karangnunggal, Tasikmalaya Regency, was carried out on the grounds that no party felt disadvantaged when using such a trading system, they even felt that they benefited from such a trading system. And based on the fiqh mua'amalah review, buying and selling transactions with the bai'atain fi bai'ah system were sentenced to be prohibited because of religious texts because in its implementation there are elements or 'illat which harm such as gharar. However, not a few express their agreement with the application of this system on condition that there is an agreement agreed upon by the parties to the transaction and it is considered that the transaction is valid and does not deviate from religious law. scholars are considered not to meet the requirements of buying and selling and there is an 'illat which makes transactions with this system prohibited. Abstrak. Bai’atian fi bai’ah merupakan suatu bentuk sistem transaksi jual beli yang terdapat pelarangan berdasarkan ketidakjelasan pada akad mana yang digunakan dalam suatu transaksi jual beli tersebut. Transaksi jual beli dengan bai’atain fi bai’ah sendiri memiliki berbagai penanggapan masyarakat baik itu yang setuju dan tidak setuju atas penerapan sistem jual beli seperti itu khusus nya didunia kain di Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti mengenai kesesuaian serta keabsahan hukum dari bai’atain fi bai’ah terutama pada aspek fiqh mua’malah, penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, hasil dari penelitian ini ialah konsep bai’atain fi bai’ah yang diterapkan serta dilakukan di Karangnunggal Tasikmalaya ini berjalan dengan penyesuaian terhadap penerimaan setiap pihak yang bertransaksi tanpa perlu membuat kesepakatan secara menyeluruh didaerah tersebut yang menyebabkan banyak nya perbedaan penerapan sistem jual beli kain di Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya selain hal tersebut transaksi jual beli yang dilaksanakan di Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya tersebut dilakukan dengan alasan tidak ada pihak yang merasa dirugikan ketika menggunakan sistem jual beli seperti itu bahkan mereka merasa diuntungkan dengan sistem jual beli seperti itu. Dan berdasarkan tinjauan fiqh mua’amalah transaksi jual beli dengan sistem bai’atain fi bai’ah dijatuhi hukum dilarang karena nash agama sebab dalam pelaksanaan nya terdapat unsur atau ‘illat yang memadharatkan seperti gharar. akan tetapi tak sedikit yang menyatakan kesetujuan akan penerapan sistem ini dengan syarat terdapatnya kesepakatan yang disepakati oleh para pihak yang bertransaksi dan dianggap transaksi tersebut sah dan tidak menyimpang dari syariat agama