Stunting merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang mengancam anak-anak di Indonesia. Provinsi Bali sempat menjadi provinsi dengan jumlah stunting ketiga tertinggi di Indonesia di tahun 2018 dimana kabupaten Bangli menduduki peringkat ke-4 jumlah insiden stunting angka prevalensi stunting sebesar 11,4%. Desa Bayung Gede di kabupaten Bangli memiliki insiden stunting yang cukup tinggi yakni sebanyak 22% dari anak balita. Meski sering dilakukan intervensi oleh puskesmas lokal, permasalahan stunting merupakan masalah yang komplek dan harus melibatkan kerjasama dari berbagai sektor. Berdasarkan wawancara dengan orangtua maupun dengan perangkat desa, diduga bahwa permasalahan ketidakseimbangan gizi di Bayung Gede berasal dari kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang serta pemilihan jenis makanan yang sehat dan bergizi bagi balita. Oleh karena itu, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa melakukan pendampingan keluarga dalam pengentasan stunting di Desa Bayung Gede. Mitra dari program pendampingan ini adalah 5 orangtua dari keluarga balita di Desa Bayung Gede. Dalam pendampingan ini, dilakukan reedukasi tentang pentingnya asupan gizi seimbang pada anak balita dan pembagian paket gizi berupa susu formula, ditambah dengan peningkatan keterampilan pembuatan susu kedelai sebagai supplement protein bagi balita dengan harapan tingkat stunting di desa Bayung Gede Kintamani dapat ditekan di masa kedepannya. Pengukuran tingkat keberhasilan pendampingan dilakukan melalui wawancara dengan masing-masing orangtua sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan orangtua baik mengenai pentingnya gizi seimbang bagi balita dan juga dalam pembuatan asupan penunjang seperti susu kedelai sebagai supplement protein bagi balita.