Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH Ah. Kusairi; Haiza Nadia
An-Nawazil: Jurnal Hukum dan Syariah Kontemporer Vol. 4 No. 01 (2022): An-Nawazil: Jurnal Hukum dan Syariah Kontemporer
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah As-Salafiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69784/annawazil.v4i01.32

Abstract

Bimbingan pranikah adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan pemahaman tentang berumahtangga kepada calon pasangan suami istri dan keterampilan guna mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah serta menekan tingginya angka perceraian di dalam masyarakat. Kegiatan bimbingan pranikah memiliki fungsi preventif yaitu lebih bersifat mencegah agar sesuatu tidak terjadi problem pada kehidupan berumah tangga. Program bimbingan pra nikah masih bersifat anjuran bukan kewajiban bagi pasangan yang ingin menikah, oleh karena itu dalam pelaksanaannya masih dirasa kurang efektif. Namun jika bimbingan pra nikah dilaksanakan secara serius dan sebagai suatu kewajiban, maka dapat diprediksikan bahwa bimbingan pra nikah akan berfungsi menyehatkan bagi keluarga Indonesia dari berbagai masalah, sehingga apabila mengikuti kegiatan ini akan bisa menciptakan atau terbinanya keluarga sakinah, karena mayoritas calon pasangan yang akan melangsungkan pernikahan jarang memikirkan kemungkinan terjadinya hal hal yang tidak diinginkan dalam rumah tangga mereka di kemudian hari, oleh karenanya mereka kurang membekali diri, sehingga mereka membangun rumah tangga di atas pondasi yang rapuh sehingga besar kemungkinan berakhir dengan perceraian
LINEAGE CONTINUITY IN THE TRADITION OF POLYGAMY AMONG KYAI OF ISLAMIC BOARDING SCHOOLS IN MADURA Abdul Mukti Thabrani; Ah. Kusairi
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol. 10 No. 1 (2023)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v10i1.7074

Abstract

ABSTRACT Polygamy is one of the problems in the marriage that many Islamic scholars often discuss. The case of polygamy is still considered taboo; however, others consider it a good and necessary practice as a solution and social alternative, as it is also mentioned in verse Qur’an about polygamy. This research examines and explores the spiritual values of polygamy in polygamous marriages by Kiai, who cares for Islamic boarding schools in Madura, which provides an overview of polygamous household life based on spiritual values. There are two main problems (1) What is the nature of polygamy in the view of the Madurese kiai: (2) What is the spiritual meaning for the Madurese kiai? The study was written by collecting data using the social definition paradigm, also known as the interpretive sociology paradigm. The study results explain that the family and the community highly guard the descentants of the Kiai to continue leadership and preach religious knowledge so that if a Kiai marries who does not have children, then a Kiai will practice polygamy. It is accepted by a wife to protect the descentants of the Kiai. ABSTRAK Poligami merupakan salah satu masalah dalam perkawinan yang sering dibicarakan oleh banyak ulama Islam. Kasus poligami masih dianggap tabu; Namun, sebagian berpandangan sebagai praktik yang baik dan perlu sebagai solusi dan alternatif sosial, sebagaimana juga disebutkan dalam ayat al-Qur’an tentang poligami. Fokus penelitian ini pada dua hal: Pertama, Praktik poligami dikalangan Kiyai pengasuh pondok pesantren di Madura. Kedua, mengungkap tentang orientasi praktik poligami Kiyai di Madura guna menjaga ketersambungan nasab (keturunan) dan kelestarian keilmuan. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Data-data dalam penelitian ini ditulis dengan mengumpulkan data menggunakan paradigma definisi sosial atau dikenal juga dengan paradigma sosiologi interpretatif dengan teknik wawancara. Adapun hasil penelitian ini: pertama: praktik poligami adalah suatu hal yang biasa terjadi dikalangan Kiyai pengasuh pondok pesantren di Madura. Pada praktiknya poligami dilakukan dengan seorang yang masih ada keterikatan nasab guna menjaga keturunan Kiai untuk meneruskan estafet kepemimpinan dan mendakwahkan ilmu agama. Kedua, Praktik poligami juga bertujuan untuk menjaga kelestarian dan sanad keilmuan. sehingga jika seorang Kiai menikah dengan yang tidak memiliki anak, maka seorang Kiai akan berpoligami. Hal itu diterima oleh seorang istri untuk melindungi keturunan Kiai.