Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KURIKULUM PENDIDIKAN TIMUR TENGAH DALAM BAYANG-BAYANG HEGEMONI DAN DOMINASI BARAT Thabrani, Abdul Mukti
JURNAL KARSA (Terakreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012) Vol 9, No 1 (2006): Islam dan Wacana Radikalisme
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Pasca tragedi 11 September 2001 yang merupakan bencana terhebat dalam terorisme Amerika Serikat, genderang perang ditabuh secara bertalu-talu tidak saja oleh AS sendiri, tapi juga oleh negara sekutunya. Dengan dalih menumpas terorisme sampai ke akar-akarnya, upaya untuk mencari, mengidentifikasi, merumuskan dan memprogram segala sesuatu yang berhubungan dengan “terorisme” (baca: Dunia Islam) dari berbagai aspeknya, menjadi acuan resmi para pemegang kebijakan di sana. Pihak yang paling dikambinghitamkan dan paling bertanggung jawab dalam masalah ini, sebagaimana dituduhkan mereka adalah manâhij al-ta’lîm atau kurikulum pendidikan di negara-negara Islam, terutama timur tengah. Teropong dalam masalah ini diarahkan pada sejauh mana kurikulum itu diintervensi secara politis dan sistematis, serta seberapa besar daya tawar yang bisa diajukan para penguasa timur tengah terhadap kebijakan mereka, serta item-item apa saja dalam kurikulum tersebut yang mengandung unsur “terorisme” atau pemicu aksi teror. Kata kunci: terorisme, kurikulum, Timur Tengah.
IJTIHAD POLITIK UMAR IBN AL-KHATTAB (Implementasi Fiqh Kontekstual dalam Pemerintahan Islam) Thabrani, Abdul Mukti
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol 12, No 2 (2015)
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.412 KB) | DOI: 10.19105/nuansa.v12i2.770

Abstract

The function of a state, as law institution, is about to make certain the leader competence that is to continuously perform ijtihad (effort) as inseparable part siyasah syar’iyyah (the politic of government). This is completely a dynamic domain as well as able to create flaming desire in the body of Islamic community since the era of khulafaur rasyidin up to present time. On the management of politics and government, it is undeniable that Islam appears as the most powerful force that finally takes to the great, authoritative, and accepted civilization in world politics.  In this context Umar Ibn al-Khattab became the champion. This article describes the form of political effort buildings of Umar Ibn al-Khattab manifested maslahah mursalah as an integral part and the destination of Islamic government’s political concept.   It also turned to be political effort priority at any fields, the implementation of contextual fiqh (Islamic law) in the Islamic government from the perspective of siyasah syar’iyyah meaning context as the basis of public prosperity and profits.
ENTREPRENEURSHIP PADA MASYARAKAT KELOMPOK TANI MELALUI PENDIDIKAN KOLOMAN SHOLAWATAN Syarif, Zainuddin; Thabrani, Abdul Mukti
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol 17, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.642 KB) | DOI: 10.19105/nuansa.v17i1.3011

Abstract

Madura adalah sebutan daerah kepulauan untuk sebuah pulau kecil di seberang utara Surabaya. Sebagai daerah kepulauan, Madura dikenal memiliki banyak sistem dan nilai lokalitas. Salah satu nilai lokalitas Madura terletak pada bangunan kebudayaan mereka yang sarat kegiatan keagaman, satu di antranya adalah kegiatan keagamaan berupa Kolaman Malam Seninan. Sebuah perkumpulan majlis ta'lim yang rutin diadakan setiap minggu malam. Menariknya, dalam konteks masyarakat Madura, kegiatan keagamaan Kolaman Malam Seninan di sini tidak semata berisikan keagamaan an sich, namun juga berisikan aktivitas sosial lain di luar agama, yaitu sosial ekonomi berupa entrepreneurship. Studi akan mengkaji fenomena entrepreneurship pada masyarakat kelompok tani melalui pendidikan koloman sholawatan malam seninan. Tiga permasalah pokok yang akan dibahas dalam kajian ini, yaitu; entrepreneurship, pendidikan, dan terkahir adalah koloman sholawatan malam seninan. kesemua fokus masalah ini akan diuraikan dalam dua pertanyaan penelitian; Bagaimana realitas koloman sholawatan malam seninan yang ada di lingkungan Kabupaten Pamekasan? Bagaimana aktivitas entrepreneurship melalui pendidikan koloman sholawatan malam seninan dijalankan oleh kelompok tani di Kabupaten Pamekasan? Studi ini merupakan kajian lapangan yang didasarkan pada jenis penelitian kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Perspektif teori yang digunakan adalah teori pendidikan. Secara umum, temuan studi ini berisikan penjelasan deskriptif tentang sosial agama dan ekonomi dalam aktivitas koloman sholawatan malam seninan di kalangan Kabupaten Pamekasan, serta analisis teoritik tentang kegiatan entrepreneurship dalam kelompok tani melalui pendidikan koloman sholawatan malam seninan di Kabupaten Pamekasan.(Madura is the name of an archipelago for a small island north of Surabaya city. As an archipelago, Madura is known to have many locality systems and values. One of Madura's locality values lies in their cultural buildings which are full of diversity activities, one of which is religious activities in the form of 'Kolaman Malam Seninan'. A gathering of majlis ta'lim that is routinely held every Sunday night. Interestingly, in the context of the Madurese community, the 'Koloman Malam Seninan; religious activities here do not merely consist of religious 'an sich', but also contain other social activities outside of religion, namely socioeconomic in the form of entrepreneurship of 'Kolaman Malam Seninan'. Three main issues will be discussed in this study, namely; entrepreneurship, education, and finally is a nighttime prayer colony. all of the focus of this problem will be described in two research questions; What is the reality of the of Kolaman Malam Seninan in the Pamekasan Regency? How is the entrepreneurship activity through the education of 'Kolaman Malam Seninan' routine run by farmer groups in Pamekasan Regency? The study is a field study based on the type of qualitative research. The data used are primary and secondary data. The theoretical perspective used is educational theory. In general, the findings of this study contain a descriptive explanation of the socio-religious and economic aspects of the activities of the midnight health prayer among Pamekasan Districts, as well as a theoretical analysis of entrepreneurship activities in farmer groups through the education of 'Kolaman Malam Seninan' in Pamekasan.)
Ma’had Internasional: Integrasi Agama-Sains Berbasis Moderasi Islam Syarif, Zainuddin; Thabrani, Abdul Mukti
Islamika Inside: Jurnal Keislaman dan Humaniora Vol 5 No 2 (2019): DESEMBER
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/islamikainside.v5i2.74

Abstract

Abstract: The study of the integration of religion and science always attracts the attention of many people, especially academics in religious tertiary circles. Theoretically, the discourse is intended to bridge the meeting of religion-science, which in many occasions is often disputed. To the extent that there are many ideas on the integration of religion and science, at both the theoretical and practical levels, one of them is the idea of ​​establishing an international ma'had. This study will specifically examine the idea of ​​the integration of Islam-based moderation of Islam in Islamic religious tertiary institutions through Ma'had International. Three main issues that will be the focus of the study, namely: the concept of international ma'ad, the integration of religion-science, and finally, the moderation of Islam. Three focus of study will be translated into two research questions, namely; 1) What is meant by the concept of International ma'had and Islamic moderation? 2) What is the role and strategic function of the international ma'had in integrating Islamic moderation-based religions? This study is a literature study based on the type of qualitative research. The data used in the study are secondary data sourced from library data. The theoretical perspective used is John F. Haught's theory of religious integration. Theoretically, this study has a major contribution in enriching the science of religion, especially the study of integration of religion and science. in practice, this study has a major contribution in terms of providing solutions to the ideal idea of ​​integrating Islamic moderation-based religion in the environment of Islamic religious colleges. The findings of this study contain an in-depth explanation of the concept of ma'had International, as well as an in-depth analysis of the integration strategy of Islam-based moderation based Islam through the idea of ​​ma'had International within the Islamic diversity tertiary environment.
Sejarah dan Kedudukan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2008 di Indonesia Sa'diyah, Halima Tus; Sitti Lailatul Hasanah; Abdul Mukti Thabrani; Erie Hariyanto
Al-Huquq: Journal of Indonesian Islamic Economic Law Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Syariah IAIN madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/alhuquq.v3i1.3460

Abstract

Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) lahir sebagai respon akan lahirnya UU No.3 tahun 2006 terkait dengan perubahan atas UU No.7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama terkait dengan perluasaan wewenang peradilan agama termasuk dalam membentuk penyelesaian dibidang Ekonomi Syariah. Terbentuknya KHES merupakan suatu terobosan dan positifisasi hukum fiqh muamalat dalam peraturan yang ada di Indonesia sehingga dapat menjadi pegangan umat Islam dalam bermuamalah dan berkekuatan hukum. Keberadaan KHES menjadi pembeda antara ekonomi syariah dan ekonomi konvensional dan dibentuk dengan me-unifikasi keseragaman pendapat para ulama yang terdapat dalam kitab-kitab kuning (fiqh) dan fatwa DSN-MUI dalam kesederhanaan hukum yang sesuai dengan konteks ke-Indonesiaan untuk menemukan kepastian hukum di Indonesia. KHES merupakan pembaharu dan hukum baru yang lahir dari PERMA No. 2 Tahun 2008 berfungsi sebagai rujukan dalam putusan hukum oleh para hakim dalam peradilan agama dan bahan pertimbangan hukum dalam persoalan ekonomi syariah akan tetapi, KHES termasuk peraturan perundang-undangan semu (pseoude wetgeving/beleidsgerels) tidak termasuk pada peraturan perundang-undangan di Indonesia. Kedepan KHES ini diharapkan dapat dinaikkan derajatnya ke tingkat Peraturan pemerintah agar dapat mengikat sebagaimana peraturan- peraturan yang lain yang ada di Indonesia seperti terbentuknya KHI yang hanya berada pada dataran Inpres No.1 tahun 1991 yang dikemudian hari terbitlah Undang-undang No.1 tahun 1974 jo. Undang-undang No.16 tahun 2019 Tentang Perkawinan . (The Sharia Economic Law Compilation (KHES) was created in response to the issuance of Law No. 3 of 2006 regarding amendments to Law No. 7 of 1989 on Religious Courts related to the extension of the authority of the religious courts , including in settlement formation in the area of ​​the Sharia economy. The establishment of KHES is a breakthrough and a positive effect of the muamalat fiqh law in existing regulations in Indonesia so that it can become a guide for Muslims in muamalah and has legal force. The existence of KHES is a differentiator between Sharia economics and conventional economics and is shaped by the uniformity of opinions of the ulama in the yellow books (fiqh) and DSN-MUI fatwas in legal simplicity in keeping with the Indonesian context. unite for legal security in Indonesia. Indonesia. KHES is a reformer and a new law born from PERMA No. 2 of 2008 serves as reference in legal decisions of judges in religious courts and material for legal considerations in Sharia economic matters, but KHES including pseudo-law/policy rules is not included in Indonesian laws and regulations. In the future, it is hoped that KHES can be raised to the level of government regulations, so that it can be binding like other regulations in Indonesia, such as the formation of KHI which is only on the plains of Presidential Instruction No. 1 of 1991, which later became law no. 1 of 1974 jo. Law No. 16 of 2019 on Marriage)
AKAR SEJARAH KONSTRUKSI LITERAL MADZHAB SYÂFI’Î Abdul Mukti Thabrani
AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial Vol. 4 No. 2 (2009)
Publisher : Faculty of Sharia IAIN Madura collaboration with The Islamic Law Researcher Association (APHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/al-lhkam.v4i2.273

Abstract

Madzhab Syâfi’î is known as moderate madzhab that connected to theliteralism of madzhab Maliki and rasionalism of madzhab Hanafi. But onthe other hand, the literalism consistency of this madzhab looks closenuance as the influence of the teacher, the founder of the madzhab,Imâm Mâlik bin Anas (d. 179 H), who has authority intellectually. Hecan build the literal scientific cycle that becomes an icon of madzhabSyâfi’î. This paper tries to describe historically the basic of all thosemadzhab as the basic reference for the beginners that want to know thismadzhab closely, and as a stimuli for the researchers that want to knowmore this construction and the pillars of scientific tradition from thispopular madzhab.
PENGEMBANGAN FIQH AL-‘ILMIYAH MELALUI PENDEKATAN MASHLAHAH DAN TAJDÎD Abdul Mukti Thabrani
AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial Vol. 6 No. 2 (2011)
Publisher : Faculty of Sharia IAIN Madura collaboration with The Islamic Law Researcher Association (APHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/al-lhkam.v6i2.308

Abstract

Pendekatan mashlahah dan tajdîd dapat digunakan oleh kaumMuslim guna mengembangkan kreatifitas dan inovasi diberbagai bidang termasuk untuk menjawab kegelisahanmenyangkut anjloknya prestasi di bidang teknologi, ilmupengetahuan, dan pertahanan. Namun tulisan ini tidakdalam rangka mendeskripsikan apa yang menjadi simpulpenyebab anjloknya berbagai prestasi kaum Muslim. Tulisanini sifatnya in look untuk menumbuhkan kesadaran bahwakedua pendekatan tersebut sudah digunakan oleh parapemikir muslim pada masa keemasan perdaban Islâm dimasa lampau. Terminologi pembaharuan, semisal tajdîd,islâh, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan inovasidan kreatifitas sudah menjadi kosakata kaum muslim sejakabad ke-2 Hijriah. Dan kesemuanya itu terjabarkan denganjelas dalam pemahaman, sikap, tindakan, dan produk yangtelah dihasilkan dan dinikmati oleh dunia.
ESENSI TA’ABBUD DALAM KONSUMSI PANGAN (Telaah Kontemplatif atas Makna Halâl-Thayyib) Abdul Mukti Thabrani
AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial Vol. 8 No. 1 (2013)
Publisher : Faculty of Sharia IAIN Madura collaboration with The Islamic Law Researcher Association (APHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/al-lhkam.v8i1.340

Abstract

Tujuan awal penciptaan manusia adalah beribadah kepadaAllah swt. secara bertanggung jawab. Amalan wajib dansunnah dilaksanakan demi menyempurnakan hal ini.Makan dan minum, atau konsumsi sebagai kebutuhanhidup, merupakan salah satu faktor penyumbang terpentingdalam memberikan justifikasi terhadap diterima atauditolaknya suatu pekerjaan, dikaitkan dengan halalharamnya.Tulisan ini berupaya mendeskripsikan konsephalâl-thayyib dalam perspektif makna esensi ibadah sebagaitanggung jawab kita, serta pandangan ulama danimplementasinya dalam konteks global, dan tentu saja,implikasinya bagi kesempurnaan nilai ibadah. Halal danharam memang sudah diketahui melalui nash atau teks yangjelas dari al-Qur`an dan Sunnah. Namun, thayyib lebihmenjurus kepada kaidah pengendalian teknis, aplikasi, danpengurusan serta proteksi hal-hal yang berkaitan denganmakanan dan minuman yang dihalalkan. Makanan menjadiharam, jika unsur-unsur thayyib ini diabaikan.
فقه المصائب والبلايا : (نظرات وحكم في تمكين الأمة وتنظيمها على ضوء النصوص الشرعية) Abdul Mukti Thabrani
AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial Vol. 10 No. 1 (2015)
Publisher : Faculty of Sharia IAIN Madura collaboration with The Islamic Law Researcher Association (APHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/al-lhkam.v10i1.586

Abstract

The God creates the whole world with laws, design and law of nature that cannot be replaced until the end of this world. Some of the laws are the existence of disasters that is surely given to all human beings and all creatures in this world. It is arranged by the Al-Mighty himself and it becomes the sixth pile of IMAN.  It is also known as believing to the faith, either the good one or the bad one which is suitable with their own portion. This writing is trying to describe deeply and dig about the Fiqh of disasters, in the context of reading the implicit or explicit theorems, as the base and reference in seeing the God’s rule on Earth and as the form of implementation of our believing to the faith that can be done with maximum effort to be a good human being who realizes his function as Khalifah. The last destination is to make people strong and realize about the unity as the strength of Moslems. All the perspectives are framed in the Syariah textuality which comes from Revelation.Copyright (c) 2015 by Al Ihkam. All right reservedDOI: 10.19105/al-ihkam.v10i1.586
MAHKOTA SASTRA IMAM SYAFI’I (Menyingkap Sisi Lain Kepenyairan Sang Imam) Abdul Mukti Thabrani
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 6 No. 2 (2012): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v6i2.429

Abstract

Selain sebagai salah seorang imam besar pendiri mazhab fiqih dengan pengikut yang tersebar di Asia Tenggara, sebagian Afrika dan Eropa, Imam Syafi’i juga seorang sastrawan besar dan penyair ulung yang diakui kepakarannya dalam bidang sastra Arab oleh para ahli bahasa (al-Lughawiyyûn). Bahkan, sebagian mereka menyandingkan beliau sejajar dengan nama besar Labîd bin Rabî’ah, pujangga besar Jahiliyyah yang syair-syairnya digantung di Ka’bah (al- Mu’allaqât). Tulisan berikut mencoba menyingkap sisi lain dari kehidupan beliau sebagai penyair dari perspektif kedalaman dan keindahan bahasa, serta hikmah yang sudah menyatu dalam racikan bait-bait syairnya.