Filsafat ilmu dengan metode penelitian terdapat hubungan yang sangat erat karena filsafat ilmu tidak terlepas dari aturan keilmuan yang berkaitan dengan metode ilmiah yang digunakan. Metode ilmiah menjadi kata kunci dalam ilmu, agar sebuah ilmu pengetahuan memiliki objek dan metode ilmiah haruslah memenuhi beberapa syarat yang aspek ontologi, aspek epistimologi, dan aspek aksiologi. Pola pikir dalam pendekatan ilmiah terdiri dari pola pikir induktif dan pola pikir deduktif. Langkah-langkah dalam metode ilmiah diantaranya adalah merumuskan masalah, mengadakan studi kepustakaan, merumuskan hipotesis, menguji hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis dan menafsirkan data, dan penarikan kesimpulan. Dalam dunia filsufis terdapat beberapa aliran dan paradigma yang berhubungan dengan penelitian yaitu pandangan positivisme, post positivisme, kontruktivisme dan pragmatisme, keempat pandangan atau aliran ini membawa pengaruh dalam filsafat penelitian. Dengan mengarah kepada metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan campuran filsafat ilmu memegang peranan penting dalam pengembangan metode ilmiah yang dapat dilihat dari implikasi serta kontribusi dalam pengembangan metode ilmiah yaitu filsafat ilmu memberikan pedoman bagi seseorang untuk membedakan antara segala persoalan yang ilmiah maupun tidak, fungsi filsafat ilmu dalam pengembangan metode ilmiah dapat memberikan kajian yang logis dari setiap ilmu yang ditekuni serta dapat memberikan orientasi dan nilai yang jelas bagi setiap displin ilmu, melalui filsafat ilmu di dapati petunjuk dengan metode yang reflektif serta penelitian dan penalaran agar seseorang dapat menyeimbangkan antara logika, pengalaman, rasio, dan agama dalam mencari kehidupan yang Sejahtera, terakhir filsafat ilmu memberikan asas terhadap metode keilmuawan, karena metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis dan rasional, supaya dapat dipergunakan secara umum.