Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

pengaruh kombinasi tepid water sponge dan bawang merah terhadap perubahan suhu tubuh anak demam di wilayah kerja puskesmas mendawai Dinda azhari azhari; ade sucipto; Wahyudi Qorahman MM
Jurnal Kesehatan Borneo Cendekia Vol 7 No 1, (2023): Jurnal Borneo Cendekia
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54411/jbc.v7i1, Maret.400

Abstract

Pendahuluan: Demam adalah kenaikan suhu di atas normal yang disebabkan oleh infeksi virus, dan bakteri. Penurunan demam dapat menggunakan pengobatan non farmakologis yaitu tepid water sponge dan bawang merah karena bisa menurunkan suhu tubuh anak demam. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh kombinasi tepid water sponge dan bawang merah terhadap perubahan suhu tubuh anak demam. Metode: Penelitian dilakukan pada 30 mei – 30 juni 2023 di puskesmas mendawai. Penelitian quasy experimental, dengan rancangan two group pre test post test design, populasi 42 orang, sample 30 responden dengan menggunakan rumus selovin, dengan teknik accidental sampling. Pengukuran suhu tubuh menggunakan thermometer digital dan lembar observasi, uji statistic untuk pengaruh menggunakan uji wilcoxon dan untuk perbedaan menggunakan Uji Mann-Whitney. Hasil: suhu tubuh anak demam pretest diberikan intervensi, kelompok intervensi 37.69°C dan kelompok kontrol 37.74°C. suhu tubuh anak demam posttest diberikan intervensi suhu tubuh anak kelompok intervensi 37.26°C dan kelompok kontrol 37.58°C. Ada pengaruh kombinasi kompres tepid water sponge dan bawang merah terhadap perubahan suhu tubuh anak demam, kelompok intervensi mengalami penurunan 0.43°C dan kelompok kontrol mengalami penurunan 0.16°C. dapat menunjukan bahwa suhu tubuh tinggi memiliki nilai yang signifikan kelompok intervensi 0.001 < 0.05 dan kelompok kontrol 0.002 < 0.05. Ada perbedaan suhu tubuh anak demam pada kelompok intervensi dan kelompok control, menunjukan bahwa selisih posttest pada kelompok intervensi dan kontrol adalah 0.23°C dengan perbedaan signifikasi 0.000 < 0,05. Kesimpulan: suhu tubuh anak demam pretest di berikan intervensi suhu tubuh anak kelompok intervensi 37.69 dan kelompok kontrol 37.74. suhu tubuh anak demam posttest diberikan intervensi suhu tubuh anak kelompok intervensi 37.26 dan kelompok kontrol 37.58. Ada pengaruh intervensi yang dilakukan terhadap perubahan suhu tubuh anak demam, Ada perbedaan suhu tubuh anak demam pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Resiliensi Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dalam Menjalani Diet di Wilayah Kerja Puskesmas Madurejo Zuliya Indah Fatmawati; Wahyudi Qorahman MM; Eko Budi Laksono
Infomasi dan Promosi Kesehatan Vol 3 No 1 (2024): Informasi dan Promosi Kesehatan
Publisher : Sahabat Publikasi Kuu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58439/ipk.v3i1.222

Abstract

Diabetes mellitus is a degenerative disease that is currently experienced by many in developing countries and is found in many countries in the world. Diet for diabetes mellitus is a non-pharmacological management that often creates a feeling of boredom, so the resilience of diabetes mellitus patients needs to be considered. The aim of this study was to determine the level of resilience of type 2 diabetes mellitus patients in undergoing a diet. The research results showed that 57.39% of respondents had good resilience, 34.2% had sufficient resilience and 7.9% had less resilience. Most of the respondents in this study were female with a percentage of 52.6% and the majority of respondents' last education was high school with a percentage of 44.73%. The results of this study concluded that the majority of respondents had good resilience and it still needs to be improved to minimize the risk of complications, both macrovascular and microvascular.